Kerangka pemikiran METODE PENELITIAN

dalam kawasan untuk pengembangan Kawasan Minapolitan dan 3 pengembangan kawasan dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya lahan dan perkembangan kawasan. Penilaian tingkat perkembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor dapat dinilai dari dimensi-dimensi yang menopang keberadaan dan keberlanjutan kawasan yaitu: 1 dimensi agroindustri, 2 dimensi pemasaran, 3 dimensi usaha tani, 4 dimensi infrastruktur dan 5 dimensi suprastruktur. Untuk merumuskan suatu strategi pengembangan Kawasan Minapolitan di masa yang akan datang perlu diinventarisir keseluruhan faktor internal dan eksternal yang terkait dengan kawasan Chuenpagdee dan Jentoft 2009; Dirhamsyah, 2007. Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Kawasan Minapolitan akan melahirkan beberapa alternatif strategi yang selanjutnya akan dipertimbangkan untuk dijadikan strategi utama dalam pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor. Alir kerangka pemikiran dari kajian ini dapat dilihat dalam Gambar 1. Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Kajian

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN Dimensi Usaha Tani Dimensi Pemasaran Analisis MDS KAWASAN MINAPOLITAN TINGKAT PERKEMBANGAN ALTERNATIF STRATEGI - Matriks IE - Matriks SWOT Analisis QSPM Dimensi Agroindustri Dimensi Pendukung Kawasan Minapolitan Dimensi Suprastruktur Dimensi Infrastruktur Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Minapolitan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian meliputi empat kecamatan yaitu Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunungsindur dan Kemang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Nopember 2012 – Februari 2013. 3.3 Rancangan Penelitian 3.3.1 Teknik Penentuan Sampel a. Responden Pembudidaya Ikan Penentuan responden pembudidaya ikan dilakukan secara stratified random sampling yang stratifikasinya dilakukan berdasarkan lokasi usaha budidaya perikanan. Lokasi dibagi empat sesuai dengan jumlah kecamatan yang menjadi bagian kawasan minapolitan yaitu Kecamatan Ciseeng, Gunungsindur, Parung dan Kemang. Ukuran sampel minimal untuk penelitian deskriptif berdasarkan metode Gay dan Diehl adalah 10 persen dari populasi Sanusi, 2003. Ukuran sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 10 persen dari jumlah pembudidaya ikan di masing-masing lokasi yaitu Kecamatan Ciseeng 38 sampel, Parung 35 sampel, Gunungsindur 27 sampel dan Kemang 10 sampel . b. Responden Pakar Penentuan responden pakar dilakukan dengan cara purposive sampling berdasarkan pertimbangan bahwa individulembaga yang bersangkutan dinilai memiliki kepentingan danatau kompetensi danatau pengaruh dalam menentukan arah pembangunan perikanan di Kawasan Minapolitan. Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Responden Pakar yang Diwawancarai dalam Penelitian LembagaInstansi Jumlah Informan Kementerian Kelautan dan Perikanan Bappeda Kabupaten Bogor Disnakkan Kabupaten Bogor BKP5K Kabupaten Bogor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kabupaten Bogor Kecamatan Ciseeng Minapolis UPP Mina Kahuripan Kelompok Pembudidaya Ikan Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Bogor 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang Total 9 orang

3.3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terbagi dalam data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survei dan observasi di lapangan. Data sekunder bersumber dari dokumen dan kepustakaan yang relevan. Sumber dan jenis data, metode analisis dan keterkaitan antara tujuan kajian secara lengkap disajikan pada Tabel 3.