Ketidakstabilan ekonomi makro STRATEGI PENGEMBANGAN

masyarakat lokal local competence. Kebijakan ekonomi makro tersebut telah menimbulkan kesenjangan antar kelompok dan antar daerah. Hanya kelompok atau daerah yang memiliki akses terhadap modal, kredit, informasi dan kekuasaan yang dapat mengambil manfaat dari program-program pembangunan. Keuntungan ekonomi dari pemanfaatan sumber daya alam baru dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu, namun belum oleh kelompok masyarakat lainnya seperti petani, produsen dan pelaku usaha mikro.

b. Degradasi lingkungan dan bencana alam

Degradasi lingkungan dan perubahan ekologis sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat, karena berpengaruh secara signifikan terhadap usaha perekonomian yang ada. Terdapat ketergantungan yang tinggi antara aktivitas ekonomi masyarakat dengan sumberdaya ekologis. Kegiatan perikanan sangat bergantung terhadap ketersediaan air. Kerusakan lingkungan di hulu akan sangat berdampak terhadap ketersediaan air di musim kemarau, air yang tersedia seringkali tidak mencukupi untuk kegiatan pertanian dan perikanan. Selain itu curah hujan yang tinggi di Kabupaten Bogor seringkali menyebabkan meluapnya sungai dan menjebolkan tanggul saluran irigasi yang diantaranya dipergunakan untuk mengairi kolam-kolam lele di Kawasan Minapolitan.

c. Persaingan pasar produk sejenis

Kondisi pasar yang sama menyebabkan persaingan dengan daerah lain yang memiliki komoditas unggulan dan tujuan pasar yang sama. Produktivitas dan efisiensi produksi merupakan kunci untuk memenangkan persaingan pasar yang semakin ketat. Selama ini kompetitor utama Kabupaten Bogor untuk pasar Jakarta dan Tangerang adalah Kabupaten Indramayu dan tidak tertutup kemungkinan akan muncul pesaing-pesaing baru dalam menguasai pasar. Salah satunya Boyolali, yang produk lelenya sudah mulai masuk ke pasar Jakarta. Hasil penelitian Hatani et al. 2013 di perusahaan perikanan di Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa daya saing tinggi dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kehandalan perusahaan dalam pengiriman produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dibandingkan kompetitor adalah faktor dominan dalam mendukung daya saing perusahaan. Hal ini berkontribusi signifikan dalam memperbaiki kinerja perusahaan perikanan.

d. Alih fungsi lahan

Sebagai daerah urban dan penyangga Jakarta, laju pertumbuhan industri dan perumahan di Kabupaten Bogor beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Peningkatan penggunaan lahan untuk dua sektor tersebut akan mengurangi ketersediaan lahan pertanian pangan. Tidak sedikit industri dan perumahan dibangun di atas lahan yang awal mulanya adalah persawahan. Hal ini juga terjadi terhadap areal kolam-kolam perikanan. Belum adanya regulasi yang mengatur tentang lahan abadi untuk pertanianperikanan menyebabkan alih fungsi lahan berlangsung sporadis di berbagai wilayah Kabupaten Bogor. Apabila lahan potensial perikanan di Kawasan Minapolitan tidak dapat dijaga keberadaannya akan menjadi ancaman terhadap keberlanjutan Kawasan Minapolitan dan usaha masyarakat perikanan yang berlangsung di dalamnya.

6.2 Evaluasi Faktor Strategis

Dalam tahap masukan ini dilakukan analisis IFE dan analisis EFE yang didasarkan pada hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor strategis internal dan eksternal . Pengisian matriks EFE-IFE dilakukan dengan memberi bobot dan rating pada setiap faktor eksternal dan internal tersebut.

6.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE Matrix

Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor strategis internal berupa kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor. Hasil evaluasi faktor internal berdasarkan jawaban dari responden diperoleh skor dari perkalian bobot dan rating pada masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan. Matriks evaluasi Faktor Internal secara lengkap disajikan pada Tabel 27.