Pembangunan Ekonomi Lokal TINJAUAN PUSTAKA
ekonomi dan sosial bagi setiap individu dengan cara membebaskan masyarakat dari sikap perbudakan dan ketergantungan.
Menurut Irawan 1995, pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riel perkapita. Pembangunan ekonomi menunjukkan perubahan- perubahan dalam struktur output dan alokasi input pada berbagai sektor
perekonomian disamping kenaikan output. Tujuan pembangunan ekonomi adalah menaikkan pendapatan nasional dan meningkatkan produktifitas.
Pembangunan ekonomi menurut Arsyad 1999 adalah suatu proses mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan
ekonomi dalam wilayah tersebut. Untuk dapat terlaksananya pembangunan daerah harus ada proses pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan
industri-industri alternative, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih
ilmu pengetahuan dan pengembangan-pengembangan perusahaan baru. Sejak bergulirnya reformasi dengan konsep otonomi daerahnya, maka
pembangunan ekonomi daerah berdasar keunggulan lokalitas pun menjadi perhatian di setiap program kerja pemerintah daerah. Pembangunan ekonomi
Local PEL atau LED=Local Economic Development merupakan kerjasama seluruh komponen masyarakat di suatu daerah local untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sustainable economic growth yang akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi economic welfare dan kualitas hidup
quality of life seluruh masyarakat didalam komunitasnya Syaukat,2011 Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja antara
pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan sector
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah
tersebut Arsyad,1999. Hal pokok dalam pembangunan ekonomi daerah adalah terletak pada
kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan
dengan menggunakan
potensi sumberdaya
manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal. Orientasi ini mengarah pada
pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang
peningkatan kegiatan ekonomi. Tujuan utama pembangunan ekonomi daerah adalah meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
Potensi lokal yang digali untuk meningkatkan perekonomian daerah salah satunya adalah potensi sumberdaya perairan. Potensi sumber daya perairan
yang sangat luas merupakan peluang yang besar untuk membuka usaha perikanan perairan umum. Pemerintah telah mengupayakan berbagai langkah
kebijakan untuk mendukung suksesnya pengembangan perikanan, antara lain: 1. Melakukan pembinaan bagi seluruh aparat dinas perikanan mulai tingkat
pusat hingga daerah dengan bimbingan teknis dan non teknis. 2. Merekomendasikan paket-paket teknologi hasil penelitian untuk dapat
disebarluaskan kepada masyarakat pembudidaya atau pengusaha dengan tujuan agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas.
3. Melaksanakan bimbingan bagi masyarakat berupa penyuluhan ataupun pendidikan mengenai sarana produksi budidaya ikan air tawar, yang
tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk dapat mengelola dengan baik usaha perikanan, khususnya budidaya diperairan
umum 4. Membangun sarana dan prasarana budidaya ikan air tawar di seluruh wilayah
Indonesia, yang tujuannya untuk memudahkan petani atau pengusaha mendapatkan informasi atau fasilitas lainnya, seperti untuk pengadaan benih
ikan, pakan, prasarana dll., khususnya perikanan air tawar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain kebijakan pemerintah yang mengatur pemanfaatan perairan umum, untuk dapat meningkatkan pembangunan perikanan
juga harus diimbangi
dengan peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia sebagai pelaku utama yang mengelola sumberdaya alam. Kebijakan pemerintah tidak dapat
berjalan baik jika masyarakat pembudidaya ikan kurang menyadari pentingnya pembangunan sektor perikanan Cahyono, 2001.
Pembangunan secara
umum juga
harus memperhatikan
sisi keberlanjutannya agar sumberdaya yang dijadikan tumpuan pembangunan dapat
terus berkesinambungan dan memberi manfaat ekonomi, sosial maupun ekologi. Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang bertujuan
tidak hanya untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat masa
kini, tapi juga tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup Oktaviani, 2009.
Menurut Djakapermana 2010, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi kini tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi sendiri kebutuhan mereka. Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya mencakup tiga
dimensi penting, yaitu ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Dimensi ekonomi, antara lain berkaitan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, memerangi kemiskinan, dan mengubah pola produksi serta konsumsi kearah yang seimbang. Dimensi sosial bersangkutan dengan upaya pemecahan
masalah kependudukan, perbaikan pelayanan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, dan lain-lain. Adapun dimensi lingkungan, diantaranya upaya
pengurangan dan pencegahan terhadap polusi, pengelolaan limbah, dan konservasipreservasi sumberdaya alam.
Tujuan pembangunan berkelanjutan terfokus pada ketiga dimensi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keberlanjutan kesejahteraan
sosial yang adil dan merata, serta keberlanjutan ekologi dalam tata kehidupan yang serasi dan seimbang. Untuk mencapai tujuan tersebut maka strategi
pembangunan harus memenuhi persyaratan seperti: sistem politik yang menjamin secara efektif partisipasi warga dalam pengambilan keputusan, sistem
ekonomi dan inovasi teknologi yang mampu menghasilkan surplus secara berkesinambungan, sistem sosial yang menyediakan cara pemecahan secara
efektif terhadap permasalahan yang timbul karena ketidakharmonisan dalam melaksanakan
pembangunan dan
sistem internasional
dengan pola
berkelanjutan dalam pengelolaan keuangan serta perdagangan.