per kilogram. Harga di tingkat konsumen pada saluran pemasaran ini sebesar Rp 10.000,00 per kilogram.
Farmer’s share pada saluran pemasaran 5 adalah 25,00 persen. Saluran pemasaran 5 merupakan saluran dengan harga jual di tingkat
petani yang paling tinggi dibanding saluran lainnya. Farmer’s share pada saluran
pemasaran 5 juga merupakan capaian farmer’s share yang tertinggi, sama dengan
saluran pemasaran 2 dan 4. Saluran pemasaran 5 seperti yang ditunjukkan dalam tabel di halaman
sebelumnya merupakan saluran yang mempunyai harga jual di tingkat petani dan farmer’s share tertinggi dibanding saluran lainnya. Sedikitnya lembaga
pemasaran pada saluran pemasaran 5 menyebabkan saluran pemasaran ini yang mempunyai posisi tawar harga yang tidak rendah.
Pedagang pengumpul pada saluran ini menetapkan harga jual di tingkat petani yang tinggi dikarenakan lembaga pemasaran tersebut akan langsung
melakukan penjualan ke pedagang pasar, sehingga saluran pemasaran ini mempunyai posisi tawar harga yang relatif lebih baik dibanding saluran
pemasaran lainnya.
6.2.3. Rasio Keuntungan dan Biaya
Tabel 18 Besaran Rasio Keuntungan dan Biaya Pemasaran Manggis di Desa
Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor Tahun 2015. Lembaga Pemasaran
Biaya Rupiah
kilogram Keuntungan
Rupiah kilogram
Rasio Keuntungan dan Biaya
Saluran pemasaran 1 Pedagang Pengumpul Desa
148,00 1.852,00
12,51 Pedagang Pengumpul
Kecamatan 410,62
1.089,38 2,65
Pedagang Pasar 323,72
3.176,28 9,81
Total 882,33
6.117,67 6,93
Saluran pemasaran 2 Pedagang Pengumpul Desa
148,00 1.852,00
12,51 Pedagang Pengumpul
Kecamatan 262,92
1.737,08 6,61
Pedagang Pasar 600,00
1.400,00 2,33
Total 1.010,92
4.989,08 4,94
Saluran pemasaran 3 Pedagang Pengumpul Tingkat
RT 133,33
116,67 0,88
Pedagang Pengumpul Desa 89,55
160,45 1,79
Pedagang Pengumpul Kecamatan
1280,37 3.219,63
2,51 Pedagang Pasar Induk
105,98 1.894,02
17,87 Pedagang Pasar
1192,00 1808,00
1,52 Total
2.801,24 7.198,76
2,57 Saluran pemasaran 4
Pedagang Pengumpul Tingkat RT
133,33 116,67
0,88 Pedagang Pengumpul Desa
89,55 160,45
1,79 Pedagang Pengumpul
Kecamatan 1021,99
1978,01 1,94
Pedagang Pasar 270,21
2229,79 8,25
Total 1.515,08
4.484,92 2,96
Saluran pemasaran 5 Pedagang Pengumpul
Kecamatan 216,19
3283,81 15,41
Pedagang Pasar 895,24
3104,76 3,47
Total 1.111,43
6.388,57 5,75
Sumber : Data Primer diolah, 2015
Tabel 18 menjelaskan besaran keuntungan dan biaya pada setiap saluran pemasaran. Saluran pemasaran pada penelitian analisis pemasaran manggis di
Kampung Cimaok, Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor mempunyai rasio keuntungan dan biaya yang tidak merata.
Saluran pemasaran 1 mempunyai rasio keuntungan dan biaya total sebesar 6,93. Rasio keuntungan dan biaya tersebut mempunyai interpretasi, setiap Rp 1,00
yang dikeluarkan untuk biaya pemasaran pada saluran ini menghasilkan keuntungan Rp 6,93 per kilogramnya. Rasio keuntungan dan biaya tertinggi pada
saluran ini terdapat pada pedagang pengumpul desa, yaitu sebesar 14,51. Rasio keuntungan dan biaya yang terendah terdapat pada lembaga pemasaran pedagang
pengumpul kecamatan, yaitu sebesar 2,65. Rasio keuntungan dan biaya pada setiap lembaga pemasaran di saluran ini cenderung tidak merata.
Saluran pemasaran 2 mempunyai rasio keuntungan dan biaya total sebesar 4,94. Rasio keuntungan dan biaya tersebut berarti di setiap Rp 1,00 biaya
pemasaran yang dikeluarkan menghasilkan keuntungan Rp 4,94 per kilogram. Rasio keuntungan dan biaya tertinggi pada saluran pemasaran 2 terdapat pada
pedagang pengumpul desa, yaitu sebesar 14,51. Rasio keuntungan dan biaya
terendah pada saluran pemasaran 2 terdapat pada pedagang pasar Caringin Dramaga sebesar 2,33. Rasio keuntungan dan biaya pada setiap lembaga
pemasaran di saluran ini cenderung tidak merata dan selaras. Saluran pemasaran 3 mempunyai rasio keuntungan dan biaya total sebesar
2,57. Rasio keuntungan dan biaya total pada saluran pemasaran 3 merupakan yang terendah dibanding saluran pemasaran lainnya. Rasio keuntungan dan biaya total
ini mempunyai arti di setiap Rp 1,00 biaya pemasaran yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan Rp 2,57 per kilogram. Rasio keuntungan dan biaya
tertinggi pada saluran ini terdapat pada pedagang Pasar Induk, yaitu sebesar 17,87. Rasio keuntungan dan biaya terendah pada saluran pemasaran 3 terdapat
pada pedagang Pasar Kramat Jati, yaitu sebesar 1,52. Rasio keuntungan dan biaya pada setiap lembaga pemasaran di saluran pemasaran ini cenderung tidak merata
dan selaras. Saluran pemasaran 4 mempunyai rasio keuntungan dan biaya total sebesar
2,96. Rasio keuntungan dan biaya ini mempunyai arti di Rp 1,00 biaya pemasaran yang dikeluarkan menghasilkan keuntungan Rp 2,96 per kilogramnya. Rasio
keuntungan dan biaya yang tertinggi terdapat di pasar, yaitu sebesar 8,25. Rasio keuntungan dan biaya yang terendah terdapat di pedagang pengumpul tingkat RT,
yaitu sebesar 0,88. Saluran pemasaran 5 mempunyai rasio keuntungan dan biaya total sebesar
5,75. Rasio keuntungan dan biaya ini berarti, setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran, menghasilkan keuntungan Rp 5,75 per
kilogramnya. Rasio keuntungan dan biaya yang tertinggi terdapat pada pedagang pengumpul kecamatan, yaitu sebesar 15,41. Rasio keuntungan dan biaya terendah
terdapat di Pasar Bogor, yaitu 3,47. Rasio keuntungan dan biaya pada setiap lembaga di saluran pemasaran 4 tidak merata dan selaras.
Rasio keuntungan dan biaya pada setiap lembaga pemasaran pada saluran 4 tidak merata dan selaras, akan tetapi rasio keuntungan dan biaya pada saluran
pemasaran 4 merupakan yang paling tidak signifikan dibanding saluran pemasaran lainnya. Rentangan rasio keuntungan dan biaya pada saluran pemasaran 4
merupakan yang paling tidak timpang, sehingga setiap lembaga pemasaran pada