Karakteristik Petani Responden Analisis Pemasaran Manggis (Garcinia Mangostana L.) Di Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor

Fungsi kedua adalah fungsi fisik, kegiatan yang melibatkan barang atau jasa tersebut dalam bentuk kegunaan bentuk, waktu dan tempat sehingga menjadi fungsi penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Fungsi pemasaran yang ketiga adalah fungsi fasilitas, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yang bertujuan memperlancar kegiatan pemasaran barang atau jasa, yaitu pembiayaan, penanggungan resiko dan informasi harga pasar. Tabel 14 Fungsi-fungsi Pemasaran yang Dilakukan oleh Lembaga Pemasaran Manggis di Desa Jugalajaya beserta Kegiatan Pemasaran No Lembaga Pemasaran Fungsi Pemasaran Kegiatan Pemasaran 1 Pedagang Pengumpul Tingkat RT Fungsi Pertukaran Fungsi Fisik Fungsi Fasilitas Pembelian dan Pemasaran Pengemasan Informasi harga pasar 2 Pedagang Pengumpul Desa Fungsi Pertukaran Fungsi Fisik Fungsi Fasilitas Pembelian dan pemasaran Pengangkutan Informasi harga pasar 3 Pedagang Pengumpul Kecamatan Fungsi Pertukaran Fungsi Fisik Fungsi Fasilitas Pembelian dan pemasaran Penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan Pembiayaan dan informasi harga pasar 4 Pedagang Pasar Induk Fungsi Pertukaran Fungsi Fisik Fungsi Fasilitas Pembelian dan pemasaran Penyimpanan dan pengemasan Informasi harga pasar 6 Pedagang Pasar Fungsi Pertukaran Fungsi Fisik Fungsi Fasilitas Pembelian dan pemasaran Penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan Informasi harga pasar Sumber : Data Primer diolah, 2015 Fungsi pemasaran berupa fungsi pertukaran yang dilakukan oleh petani responden adalah pemasaran. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran responden dalam penelitian adalah pembelian dan pemasaran. Pedagang pengumpul tingkat RT menjual hasil produksi manggis ke pedagang pengumpul desa. Pedagang pengumpul desa menjual kepada pedagang pengumpul kecamatan. Pedagang pengumpul kecamatan menjual produksi manggis ke pedagang pasar atau pedagang pasar induk. Fungsi pemasaran lainnya adalah fungsi fisik. Fungsi fisik yang dilakukan oleh petani adalah pengemasan menggunakan karung bekas pupuk dan pengangkutan ke pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul tingkat RT melakukan fungsi fasilitas berupa pengemasan dengan menggunakan karung bekas beras atau bekas pupuk. Pedagang pengumpul desa melakukan pengangkutan menggunakan kendaraan bermotor menuju tempat pedagang pengumpul kecamatan. Fungsi fisik yang dilakukan pedagang pengumpul kecamatan berupa penyimpanan hasil produksi manggis di pasar untuk dijual, pengemasan menggunakan peti kayu atau karung bekas pupuk, dan pengangkutan hasil produksi manggis menggunakan mobil bak menuju pasar. Pedagang pasar induk dan pedagang pasar melakukan fungsi fisik berupa penyimpanan manggis di lapak pasar dan pengemasan menggunakan peti kayu untuk dijual kepada konsumen di pasar. Fungsi pemasaran yang terakhir adalah fungsi fasilitas. Fungsi fasilitas dalam penelitian ini mencakup pembiayaan dan informasi harga pasar. Fungsi fasilitas berupa pembiayaan dilakukan oleh pedagang pengumpul kecamatan. Fungsi pembiayaan tersebut dilakukan dengan peminjaman modal untuk pembelian hasil produksi manggis dari petani dan pembuatan jembatan bambu untuk akses dari pemukiman ke kebun manggis. Fungsi fasilitas berupa informasi harga pasar didapat melalui pedagang pasar induk atau pedagang pasar. Informasi harga pasar dalam penelitian ini diterima oleh pedagang pengumpul kecamatan saat pemasaran.

6.1.2.1. Fungsi Pemasaran di Petani

Petani manggis di Desa Jugalajaya yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 21 orang yang semuanya merupakan pemilik dan penggarap di Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Petani manggis di Desa Jugalajaya sejumlah 18 orang petani dengan persentase sebesar 85,71 persen melakukan fungsi pertukaran berupa pemasaran produksi manggis kepada pedagang pengumpul desa. Petani lainnya sejumlah 3 orang dengan persentase sebesar 14,29 persen merupakan petani penggarap, yang berfungsi sebagai tenaga kerja panen. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani pada penelitian ini adalah fungsi fisik berupa pengemasan dan pengangkutan, pengemasan dilakukan petani dengan menggunakan karung bekas pupuk atau pakan ternak. Pengangkutan hasil produksi yang dilakukan oleh petani responden dari kebun manggis akan dijual kepada pedagang pengumpul desa atau kecamatan. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh petani adalah informasi harga pasar. Informasi harga pasar dalam penelitian ini diterima dari pedagang pengumpul desa atau kecamatan sebagai tempat pemasaran hasil produksi manggis. Petani yang mengeluarkan biaya pemasaran untuk panen dan penimbangan berjumlah 10 orang. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh 10 petani tersebut berkisar mulai dari Rp 16,67 per kg hingga Rp 600,00 per kg. Biaya panen dan penimbangan yang dikeluarkan sebagai upah tenaga kerja atas pemanenan yang dilakukan atau sebagai biaya akomodasi untuk kegiatan panen.

6.1.2.2. Fungsi Pemasaran di Pedagang Pengumpul Tingkat RT

Pedagang pengumpul tingkat RT pada penelitian ini berjumlah 1 orang. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul tingkat RT adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran yaitu pembelian hasil produksi buah manggis kepada petani dengan harga Rp 2.250,00 per kilogram. Hasil produksi manggis dijual kepada pedagang pengumpul desa dengan harga Rp 2.500,00 per kilogram. Fungsi fisik yang dilakukan berupa pengemasan menggunakan karung bekas pupuk dan pakan ternak. Pengangkutan merupakan fungsi fisik yang dilakukan juga oleh pedagang pengumpul tingkat RT. Biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran ini adalah biaya tenaga kerja sebesar Rp 133,33 per kilogram. Fungsi fasilitasnya pada pedagang pengumpul tingkat RT adalah informasi harga pasar yang diterima dari pedagang pengumpul desa. Informasi harga pasar tersebut digunakan oleh pedagang pengumpul kecamatan untuk menentukan posisi tawar harga ke petani.

6.1.2.3 Fungsi Pemasaran di Pedagang Pengumpul Desa

Pedagang pengumpul desa di penelitian ini berjumlah 3 orang. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul di Desa Jugalajaya mencakup fungsi pertukaran yaitu pembelian dan pemasaran. Pedagang pengumpul di Desa Jugalajaya melakukan pembelian manggis dari petani, lalu menjualnya ke pedagang pengumpul di Kecamatan Jasinga. Pedagang pengumpul di Desa Jugalajaya melakukan pembelian dengan alat timbang. Hasil produksi manggis di Desa Jugalajaya dijual oleh pedagang pengumpul dengan harga Rp 2.000,00 hingga Rp 2.500,00 per kilogram. Fungsi pemasaran lainnya yang terdapat pada pedagang pengumpul di Desa Jugalajaya adalah fungsi fisik berupa pengangkutan hasil pembelian manggis yang dibawa ke pedagang pengumpul kecamatan untuk dijual. Pengangkutan ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor milik pedagang pengumpul desa. Pedagang pengumpul kecamatan mengangkut manggis menggunakan mobil bak dikarenakan produksi manggis yang melimpah sehingga tidak dapat diangkut dengan menggunakan kendaraan roda dua. Fungsi pemasaran lainnya yang terdapat pada pedagang pengumpul desa yaitu fungsi fasilitas. Fungsi fasilitasnya adalah informasi harga pasar yang diterima dari pedagang pengumpul kecamatan untuk nantinya akan menjadi bahan pertimbangan pedagang pengumpul desa dalam melakukan posisi tawar harga ke petani.

6.1.2.4. Fungsi Pemasaran Pedagang Pengumpul Kecamatan

Fungsi Pemasaran yang terdapat pada pedagang pengumpul kecamatan dalam penelitian ini mempunyai fungsi pertukaran berupa pembelian dan pemasaran. Pembelian hasil produksi dari pedagang pengumpul desa lalu melakukan pemasaran kepada pedagang pasar induk atau pedagang pasar. Pedagang pengumpul kecamatan dalam penelitian ini sejumlah 3 orang. Pedagang pengumpul kecamatan melakukan pembelian terhadap hasil produksi manggis yang dijual oleh pedagang pengumpul mulai dari Rp 2.500,00

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59