V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1. Karakteristik Wilayah
Kecamatan Jasinga merupakan kecamatan yang terdiri dari 16 kecamatan. Kecamatan Jasinga terletak di bagian barat Kabupaten Bogor. Wilayah ini
memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, terlihat dari tanaman yang tumbuh di daerah ini sangat beragam, mulai dari tanaman karet, jati hingga
tanaman buah-buahan seperti manggis, duku, dan durian. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Tenjolaya
Sebelah selatan : Kecamaran Sukajaya
Sebelah barat : Kecamatan Maja dan Kecamatan Curug Bitung
Sebelah timur : Kecamatan Cigudeg
Kecamatan Jasinga mempunyai luas wilayah 13.206 Ha, dari segi topografi Kecamatan Jasinga beriklim dingin dengan temperatur suhu rata-rata 28
o
C pada siang hari dan 33
o
C pada malam hari, dengan ketinggian 150-250 dpl. Adapun mata pencaharian penduduk Kecamatan Jasinga dapat dilihat pada tabel berikut,
yaitu :
Tabel 8 Jumlah Masyarakat Kecamatan Jasinga Berdasarkan Sektor Pekerjaan
Tahun 2014
No Sektor Pekerjaan
Jumlah 1.
Pertanian 13.028
2. Pengrajin
15 3.
Transportasi 479
4. Pedagang
1.712 5.
Pemerintah Daerah 521
6. TNIPOLRI
49 7.
Lainnya 36
Jumlah 15.840
Sumber : Akuntabilitas Kinerja Instansi Kecamatan Jasinga, 2014
Dilihat dari tabel 8 masyarakat Kecamatan Jasinga menurut sektor pekerjaannya, bidang pertanian menyerap sampai 13.028 jiwa dari jumlah
keseluruhan 15.840 jiwa. Sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak dibandingkan sektor yang lain, menjadikan sektor
pertanian di Kecamatan Jasinga merupakan sektor terpenting dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Jasinga.
Desa Jugalajaya merupakan salah satu dari 16 desa di Kecamatan Jasinga. Desa Jugalajaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Desa Pamegarsari
Sebelah timur : Desa Pangradin
Sebelah selatan : Desa Sukajaya
Sebelah barat : Desa Curug dan Wirajaya
Desa Jugalajaya merupakan desa yang berada di lereng gunung. Desa Jugalajaya terletak di sebelah utara Desa Pamegarsari dengan kondisi wilayahnya
termasuk dataran rendah dengan kemiringan 60 persen, dengan pendataran 40 persen berbentuk perbukitan. Desa Jugalajaya terdiri dari 2 dua Dusun dengan 6
enam Rukun Warga RW dan 29 dua puluh sembilan Rukun Tetangga RT. Desa Jugalajaya merupakan desa yang berada di lereng gunung.
Wilayah Desa Jugalajaya seluas 1.159 Ha terdiri dari perkebunan pertanian seluas 126 Ha, sawah seluas 114 Ha, dan perkampungan seluas 95 Ha. Dengan
situasi cuaca iklim ketinggian 500 meter di atas permukaan tanah dengan iklim terendah 20 derajat dan tertinggi 30 derajat celcius.
Desa Jugalajaya mempunyai curah hujan sebesar 1,5 mmtahun. Jumlah penduduk Desa Jugalajaya pada tahun 2015 adalah sebanyak 5.292 jiwa dan laju
pertumbuhan sebesar 4,56 persen per tahun. Pembagian luas wilayah Desa Jugalajaya yang dominan untuk perkebunan pertanian menjadikan Desa
Jugalajaya menjadi Desa sentra penghasil buah-buahan yang salah satunya adalah manggis.
5.2. Karakteristik Petani Responden
Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapat dengan cara wawancara terhadap petani responden
yang semuanya berjumlah 21 orang yang merupakan pemilik dan penggarap kebun manggis. Wawancara ini dilakukan dengan metode purposive sampling
yang dipilih secara sengaja. Hasil dari wawancara tersebut menjelaskan bahwa karakteristik petani responden yang didapat berbeda-beda, mulai dari umur
responden, tingkat pendidikan, lama bertani, dan jumlah tanggungan keluarga.
Tabel 9 Karakteristik Petani Responden berdasarkan Umur Responden di Desa
Jugalajaya Tahun 2015
Kelompok Umur Jumlah Responden orang
Persentase persen 20 tahun
5 23,81
20-30 tahun 31-40 tahun
4 19,05
41-50 tahun 5
23,81 50 tahun
7 33,33
Jumlah 100,00
Sumber : Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 9, petani yang berumur di bawah 20 tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 23,81 persen. Petani yang berumur 30-40 tahun
berjumlah 4 orang dengan persentase 19,05 persen. Petani yang berumur 40-50 tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 23,81 persen. Petani dengan umur di
atas 50 tahun yaitu sebanyak 7 orang dengan persentase 33,33 persen dari total keseluruhan petani responden. Petani responden yang populasinya paling banyak
adalah petani berumur di atas 50 tahun. Umur petani yang sudah tua dan tidak terganti posisinya dengan petani yang lebih muda, membuat pertanian di daerah
cenderung tidak berkembang. Karakteristik petani responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Jugalajaya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Karakteristik Petani Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Desa Jugalajaya Tahun 2015
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden orang
Persentase persen SD
14 66,67
SLTP 6
28,57 SLTA
1 4,76
Jumlah 100,00
Sumber : Data Primer diolah, 2015
Tabel 10 menunjukkan bahwa karakteristik petani responden berdasarkan tingkat pendidikan pada penelitian ini didominasi oleh petani dengan tingkat
pendidikan Sekolah Dasar SD yaitu sebanyak 14 orang dengan persentase 66,67 persen. Petani responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama SLTP sebanyak 6 orang dengan persentase 28,57 persen, kemudian petani responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
SLTA merupakan jumlah yang paling sedikit yaitu 1 orang dengan persentase 4,76 persen dari total keseluruhan. Petani dengan tingkat pendidikan Sekolah
Dasar SD merupakan jumlah terbanyak, hal tersebut yang menyebabkan pertanian di Desa Jugalajaya cenderung tidak berkembang dan tidak berdaya
saing, padahal tingkat pendidikan petani akan mempengaruhi usahatani yang mereka jalani, seperti sistem usahatani dari hulu ke hilir yang dapat
dikembangkan apabila petani mengemban pendidikan yang memadai. Tingkat pendidikan yang kurang memadai tersebut juga dikarenakan faktor ekonomi
petani yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannya.
Tabel 11 Karakteristik Petani Responden berdasarkan Pengalaman Bertani di
Desa Jugalajaya Tahun 2015
Lama Bertani tahun Jumlah orang
Persentase persen 15
7 33,33
15-25 9
42,86 26-35
4 19,05
35 1
4,76 Jumlah
100,00 Sumber : Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan penjelasan tabel 11 pengalaman bertani petani responden diketahui bahwa petani dengan pengalaman bertani kurang dari 15 tahun sebanyak
7 orang dengan persentase sebesar 33,33 persen. Petani dengan pengalaman bertani 16 sampai 25 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 42,86
persen. Petani dengan pengalaman bertani 26 sampai 35 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 19,05 persen.
Petani dengan pengalaman bertani lebih dari 35 tahun sebanyak 1 orang sebesar 4,76 persen. Petani dengan pengalaman bertani 16 sampai 25 tahun
merupakan jumlah terbesar dari petani responden pada penelitian ini. Petani dalam penelitian ini cenderung memiliki pengalaman bertani yang cukup lama, akan