Analisis Marjin Pemasaran Analisis Efisiensi Pemasaran
penelitian ini merupakan pedagang Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Pasar Kramat Jati, Pasar Cibitung Bekasi, Pasar Bogor, dan Pasar Caringin dramaga.
Karakteristik lembaga pemasaran dibagi menjadi dua, yaitu umur dan tingkat pendidikan.
Tabel di bawah ini menjelaskan karakteristik responden dari lembaga pemasaran pada penelitian ini.
Tabel 13 Karakteristik Responden Lembaga Pemasaran berdasarkan Kelompok
Umur dan Tingkat Pendidikan
Karakteristik Responden Jumlah Responden orang
Persentase persen Kelompok Umur tahun
30 1
8,33 30-40
1 8,33
41-50 5
41,67 51-60
4 33,33
60 1
8,33 Jumlah
100,00 Tingkat Pendidikan
SD 3
25,00 SMP
2 16,67
SMA 6
50,00 Perguruan Tinggi
1 8,33
Jumlah 100,00
Sumber : Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan data primer pada tabel 13 dijelaskan bahwa karakteristik responden lembaga pemasaran pada penelitian yang mempunyai umur di bawah
30 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 8,33 persen, sementara itu responden lembaga pemasaran yang mempunyai rentang umur 30 sampai 40
tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 8,33 persen. Lembaga pemasaran dengan rentang umur 41 sampai 50 tahun sebanyak 5 orang dengan
persentase 41,67 persen. Lembaga pemasaran dengan rentang umur 51 sampai 60 tahun sebanyak 4
orang dengan persentase sebesar 33,33 persen, dan yang terakhir responden lembaga pemasaran yang berumur di atas 60 tahun sebanyak 1 orang dengan
persentase sebesar 8,33 persen. Responden lembaga pemasaran dengan jumlah
terbanyak terdapat pada rentang umur 41 sampai 50 tahun yaitu sebanyak 5 orang. Lembaga pemasaran yang mempunyai umur tua menjadikan sistem pemasaran
manggis di Desa Jugalajaya tidak ada perubahan, diperlukan transformasi sistem pemasaran manggis dari tradisional menjadi sistem pemasaran yang modern, agar
kesejahteraan petani dapat meningkat. Data primer selanjutnya adalah tingkat pendidikan dari responden lembaga
pemasaran. Responden lembaga pemasaran yang mempunyai tingkat pendidikan Sekolah Dasar sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 25 persen, lalu
responden lembaga pemasaran dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 16,67 persen.
Lembaga Pemasaran dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas sebanyak 6 orang dengan persentase 50 persen, dan kemudian responden lembaga
pemasaran dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 8,33 persen. Ketimpangan pendidikan antara petani dan
pedagang menjadikan petani kurang sejahtera dibandingkan pedagang pengumpul di Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.