Karakteristik Biotik Mangrove Ekosistem Mangrove
                                                                                15 plankton juga sebagai tempat berlindung dari predator bagi ikan dan biota lainnya
Bengen  dan  Dutton,  2004.  Mangrove  juga  membantu  dalam  memberi perlindungan terhadap lamun dan ekosistem terumbu karang dari dampak negatif
pengkayaan nutrien dan sedimentasi Adame et al., 2010. Fungsi  lain  yang  dimiliki  ekosistem  mangrove  adalah  fungsi  ekonomi,
misalnya sebagai  penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, tekstil, makanan ringan; penghasil bibit ikan, udang, kerang dan kepiting, telur burung serta madu;
penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tangga Bengen  dan  Dutton,  2004.  Selain  itu  ekosistem  mangrove  memiliki  fungsi
wisata yang bermanfaat untuk dinikmati secara langsung yang sekaligus berfungsi untuk  melestarikan  keberadaan  mangrove  di  lokasi  wisata,  konservasi  dan
penelitian Bengen, 2002. Beberapa  penelitian  telah  menyatakan  hubungan  antara  mangrove  dan
pencemaran  terhadap  lingkungan.  Misalnya  yang  dilakukan  oleh  Chiu  dan  Chou 1991  dan  1995  in  Sadooni  dan  El-Kassas  1999  yang  mempelajari  tentang
pengaruh distribusi logam berat pada hutan mangrove di daerah estuaria Thamsui, Taiwan.  Hasil  dari  studi  menyebutkan  bahwa  konsentrasi  logam  berat  secara
berurutan  menurun  mulai  dari  akar  ke  batang,  daun  dan  bibit  serta  terdapat korelasi  positif  antara  jumlah  logam  berat  yang  terdapat  dalam  jaringan  tubuh
dengan  di  substrat.  Pada  penelitian  tersebut  juga  mengungkapkan  bahwa  logam berat yang terdapat bibit mangrove Kandelia candel lebih banyak ditemukan dari
pada  dalam  padi  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  mangrove  jenis  ini  dapat beradaptasi dengan logam berat dalam jumlah yang lebih besar.
Penelitian  lain  yang  dilakukan  oleh  Boeer  1993  in  Sadooni  dan  El- Kassas  1999  menyatakan  bahwa  respon  pneumatofora  Avicennia  marina
memiliki  lebih  banyak  cabang  pada  lingkungan  yang  tercemar  oleh  minyak dibandingkan  pada  lingkungan  yang  tidak  terjadi  pencemaran.  Demikian  pula
yang dilakukan oleh Dasiva  et al., 1997 in Sadooni dan El-Kassas 1999  yang meneliti dampak pencemaran petroleum pada ekosistem mangrove di Brazil. Hasil
penelitian  menyatakan  bahwa  polusi  minyak  berkorelasi  positif  dengan peningkatan  jumlah  pneumatofora,  kerusakan  bentuk  daun,  buah  dan  penurunan
litter  production .  Selanjutnya  Zhang  et  al.,  2010  menyatakan  bahwa  mangrove
16 spesies  Sonneratia  apetala  Buch-Ham  lebih  efektif  meremove  nutrien  daripada
logam berat. Pada pencemaran organik, Tam dan Wong 1995, 1996, 1999 dan  Tam et
al., 2009 telah membuktikan efisiensi penggunaan lahan basah mangrove dalam
meremove  nitrogen  dan  polutan  lainnya.  Lahan  basah  merupakan  sistem  ekologi yang memanfaatkan sumber daya alam melibatkan vegetasi, tanah, dan kumpulan
mikroba yang berhubungan untuk pemurnian limbah. Sistem ini menarik,  karena memberikan  alternatif  biaya  rendah,  pemeliharaan  yang  mudah  dan  sederhana
dalam  upaya  pengolahan  air  limbah  Tam  et  al.,  2009.  Karakteristik  dan perendaman  pasang  surut  yang  unik  di  lahan  basah  mangrove  menyediakan
alternatif  lingkungan  berupa  aerobik  dan  anaerobik,  yang  sesuai  untuk  proses nitrifikasi dan denitrifikasi Tam et al., 2009. Selanjutnya Sartoris et al., 2000
menambahkan  bahwa  kemampuan  removing  nitrogen  berbanding  lurus  dengan luas lahan basah dan biomassa tanamannya.
Boto  1982  in  Prasad  dan  Ramanathan  2008  menambahkan  bahwa ekosistem  mangrove  secara  general  berfungsi  juga  sebagai  penyerap  sink
nutrien-nutrien  dan  materi  terlarut  serta  berfungsi  pula  sebagai  sumber  materi organik. Mangrove di wilayah terlindung mampu mendeposisikan sedimen halus
yang pada umumnya mengandung banyak nutrien, logam berat dan mineral. Silva et  al.
2007  menambahkan  bahwa  mangrove  berfungsi  penting  dalam mengendalikan  eutrofikasi  pada  area  pantai  tropis.  Oleh  karena  itu  mangrove
sangat  sesuai  untuk  penelitian  biogeochemical,  hydrogeochemical  dan hidrological processes
Prasad dan Ramanathan, 2008.
                