56 Perhitungan  nilai  KB  pada  saat  pasang  dan  surut  berdasarkan  rumus
berikut Rafni, 2004. KB
p
= V
p
x C
ip max
KB
s
= V
s
x C
is max
KB
BM
= V x Ci
BM
Keterangan : KB
p
= Kapasitas beban saat pasang ton KB
s
= Kapasitas beban saat surut ton KB
BM
=  Kapasitas  beban  berdasarkan  standar  baku  mutu  Kepmen No.51MENLH2004 yang diasumsikan sebagai faktor pembatas ton
V
p
= Volume muara saat pasang m
3
V
s
= Volume muara saat surutm
3
C
ip max
= Konsentrasi maksimum parameter ke-i saat pasang mgL C
is max
= Konsentrasi maksimum parameter ke-i saat surut mgL Ci
BM
= Konsentrasi parameter ke-i berdasarkan standar baku mutu air laut untuk biota laut Kepmen No.51MENLH2004
Kriteria  yang  digunakan  untuk  melihat  kondisi  kapasitas  asimilasi  suatu perairaan apakah sudah tercemar atau belum adalah dengan membandingkan nilai
beban  pencemar  BP  dari  parameter  tertentu  dengan  nilai  kapasitas  beban perairan tersebut KB
p
, KB
s
, dan KB
BM
, yaitu : Jika nilai KB KB
p
, KB
s
, dan KB
BM
BP, maka diduga kapasitas asimilasi belum terlampaui under capacity.
Jika nilai KB KB
p
, KB
s
, dan KB
BM
BP, maka diduga kapasitas asimilasi telah terlampaui over capacity.
3.3.4.2 Kapasitas Asimilasi
Penelitian  tentang  kapasitas  asimilasi  dilakukan  dengan  menggunakan metode  hubungan  antara  kualitas  air  konsentrasi  limbah  dengan  beban
limbahnya.  Nilai  kapasitas  asimilasi  didapatkan  dengan  cara  membuat  grafik hubungan antara konsentrasi masing-masing parameter limbah di perairan sungai
saluran  pembuangan  dengan  limbah  di  ekosistem  mangrove.  Selanjutnya dianalisis  dengan  memotongkan  dengan  garis  nilai  baku  mutu  air  yang
diperuntukkan untuk biota laut berdasarkan Kep  Men  Lingkungan  Hidup  No. 51 Tahun 2004 Lampiran 8.
57
Gambar 11 Hubungan antara beban pencemaran dan konsentrasi pencemar Selanjutnya  nilai  kapasitas  asimilasi  dianalisis  dengan  melihat  seberapa
besar  peran  masing-masing  parameter  terhadap  beban  pencemarannya,  dengan asumsi dasar :
a.  Nilai  kapasitas  asimilasi  hanya  berlaku  di  wilayah  pesisir  Pulau  Sepanjang lokasi penelitian.
b.  Nilai  hasil  pengamatan  yang  dilakukan  di  perairan  pesisir  dan  di  ekosistem mangrove  maupun  perairan  yang  telah  melewati  ekosistem  mangrove
diasumsikan  telah  dapat  mencerminkan  dinamika  yang  ada  di  perairan tersebut.
c.  Perhitungan pencemar hanya yang berasal dari limbah antropogenik Data  yang  diamati  merupakan  hubungan  data  pencemar  yang
mempengaruhi  kualitas  lingkungan  sebelum  ekosistem  mangrove,  pada  kawasan ekosistem mangrove dan kawasan perairan setelah ekosistem mangrove.
3.3.5 Analisis Data
Analisis  data  yang  digunakan  dalam  mengolah  data  individu  mangrove adalah  dengan  menggunakan  analisis  kelompok  cluster  analysis.  Cluster
analysis merupakan  analisis  yang  digunakan  dalam  mengelompokkan  unit-unit
yang homogen dari suatu kelompok data tertentu Bengen, 2000. Software yang digunakan  dalam  analisis  ini  adalah  SPSS  16.0.  Adapun  dalam  menganalisis
kualitas  air  dan  lingkungan  digunakan  Analisis  Komponen  Utama  Principal Component Analysis
PCA. Adapun software yang digunakan adalah Minitab 16.