53 prosentasi sample tersebut kemudian dimasukkan kedalam Segitiga Millar
Gambar 10 untuk mengetahui tipe substrat di lokasi penelitian.
Gambar 10 Tipe substrat berdasarkan Segitiga Miller Penentuan tipe substrat berdasarkan Segitiga Miller dilakukan melalui
beberapa langkah yang dicontohkan sebagaimana berikut : 1. Menentukan komposisi dari masing-masing fraksi substrat. Misalnya fraksi
pasir sand 40, debu silt 40, dan liat clay 20. 2. Menarik garis lurus pada sisi persentase pasir di titik 40 sejajar dengan sisi
persentase debu, kemudian ditarik garis lurus pada sisi persentase debu di titik 40 sejajar dengan sisi persentase liat, dan tarik garis lurus pada sisi
persentase liat 20 sejajar dengan persentase pasir. 3. Hasil perpotongan dari ketiga garis tersebut akan menentukan tipe substrat
yang dianalisis, misalnya dalam hal ini lempung.
54
3.3.3 Struktur Komunitas Makrozoobenthos
Analisis struktur komunitas makrozoobenthos dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya Kerapatan kepadatan, Keanekaragaman, dan Dominansi.
Analisis Keanekaragaman H’
Analisis keanekaragaman dilakukan dengan menggunakan formulasi Shanon Winner dengan formula sebagai berikut :
H
′
= − p
i
log2 p
i
dimana p
i
= ni
N
s
i=1
Keterangan : H′
: Indeks Keanekaragaman n
i
: Jumlah Individu Jenis ke-i N
: Jumlah Total Individu S
: Jumlah Spesies Analisis Keseragaman Populasi E
Analisis keseragaman dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
E = H′
H maks dimana H maks = ln s
Keterangan : E : Indeks Keseragaman
S : Jumlah Spesies
Nilai Indeks Keseragaman berkisar antara 0 - 1. Semakin kecil nilai E mendekati 0, keseragaman semakin kecil yang berarti penyebaran jumlah
individu setiap jenis tidak sama, ada kecenderungan terjadi dominansi oleh jenis- jenis tertentu. Semakin besar nilai E mendekati 1 menunjukkan keseragaman
populasi yang tinggi, jumlah individu setiap jenis dapat dikatakan sama atau tidak jauh berbeda. Kisaran nilai indeks keseragaman adalah :
E ≤ 0.4 : Keseragaman rendah
0.4 ≤ E ≤ 0.6 : Keseragaman sedang E 0.6
: Keseragaman tinggi Dominansi D
Perhitungan nilai dominansi dilkukan dengan menggunakan formulasi Simpson Krebs, 1985 in Suwondo et al., 2006 dengan formula sebagai berikut :