19 organometalik, fenol, formaldehida. Pada umumnya senyawa ini berasal dari
aktivitas industri, pertanian dan rumah tangga 3. Gas, misalnya klorin dan amonia
4. Anion misalnya sianida, flourida, sulfide dan sulfat 5. Asam dan alkali
Adapun bagan proses transformasi dan pengaruh bahan pencemar dalam ekosistem ditampilkan pada Gambar 3.
Pencemar Lintasan dan Fluk
Biogeokimia Udara
Air Tanah
Sistem Lingkungan Organisme
Sifat fisika kimia Sifat Biokimia
Toksik Letal
Sub Letal Biokonsentrasi
Bioakumulasi Biomagnifikasi
Perubahan Sifat dan Dinamika Populasi
Reproduksi Migrasi
Mortalitas Perubahan Struktur dan
Fungsi Komunitas Diversitas
Asosiasi Perubahan fungsi
Ekosistem Produktivitas
Nutrient Rate Distribusi dan
Transformasi
Penyerapan dan Pemaparan
Respon Organisme
Respon Populasi Respon Komunitas
Respon Ekosistem
Sumber Pencemar
Gambar 3 Proses transformasi dan pengaruh bahan pencemar dalam ekosistem Sanusi dan Putranto, 2009
Beban pencemar yang dikeluarkan dari limbah rumah tangga menurut USEPA ditampilan pada Tabel 2.
20 Tabel 2 Volume rata-rata limbah domestik
Studi Volume Rata-rata limbah domestik
literoranghari
Brown Caldwell 1984 250.6
Anderson Slegrist 1989 268.0
Anderson dkk. 1993 191.9
Mayer dkk 1999 261.3
Weight average 259.7
Sumber : USEPA 2002 in Mukhtasor 2007
Sedangkan di Jawa Timur berdasarkan studi yang dilakukan oleh BTKL pada tahun 2005 in Mukhtasor 2007 diketahui bahwa produksi limbah air dari
sumber domestik di Kabupaten Sumenep adalah 203.61 literorangharinya.
2.2.3 Faktor Penyebab Pencemaran
Pencemaran pada umumnya terjadi akibat proses alam maupun akibat ulah tangan manusia. Sutamihardja et al., 1982 mengklasifikasikan faktor-faktor yang
menyebabkan pencemaran di laut, antara lain : 1. Erosi dan sedimentasi akibat kerusakan hutan di daerah hulu sungai yang
bermuara ke laut serta penggalian pasir dan kerikil di sungai-sungai tersebut 2. Limbah pertanian berupa pestisida dan pupuk yang digunakan dalam usaha
pertanian yang masuk ke sistem perairan sehingga akhirnya bermuara ke laut 3. Air selokan yang berasal dari kota maupun pusat penduduk
4. Permasalahan pokok akibat aktivitas perminyakan. Beberapa peristiwa tersebut antara lain : ceceran minyak dari buangan secara kontinyu;
pembuangan air ballast; permasalahan mengenai kecelakaan transportasi baik dalam hal pipa pengiriman maupun transportasi oleh kapal serta aktivitas
pelabuhan 5. Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU, berupa air panas yang berasal dari
air pendingin yang dibuang ke perairan yang pada akhirnya akan meningkatkan suhu perairan sehingga mengakibatkan terganggunya
lingkungan bagi kelangsungan hidup biota di perairan tersebut 6. Aktivitas industri yang membuang limbah sisa industri ke perairan
Selanjutnya Alamsyah dan Benny 1999; Dahuri 2008 menambahkan bahwa pencemaran lingkungan pesisir dan laut dapat diakibatkan oleh limbah
buangan kegiatan atau aktivitas di daratan land-based pollution maupun
21 kegiatan atau aktivitas di lautan sea-based pollution. Kontaminasi lingkungan
laut akibat pencemaran dapat dibagi atas kontaminasi secara fisik dan kimiawi. Secara umum, kegiatan atau aktivitas di daratan land-based pollution yang
berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan laut antara lain : penebangan hutan deforestation
, buangan limbah industri disposal of industrial wastes, buangan limbah pertanian disposal of agricultural wastes, buangan limbah cair domestik
sewage disposal , buangan limbah padat solid wastes disposal, konversi lahan
mangrove dan lamun, dan reklamasi di kawasan pesisir. Sedangkan kegiatan atau aktivitas di laut sea-based pollution yang berpotensi mencemari lingkungan
pesisir dan laut antara lain : perkapalan, dumping di laut, pertambangan, eksplorasi dan eksploitasi minyak, budidaya laut mariculture, dan perikanan
fishing . Tabel 3 menyajikan urutan kepentingan sumbangan setiap sumber
pencemar terhadap bahan pencemar di lingkungan pesisir dan lautan. Tabel 3 Sumber pencemar pollutants di wilayah pesisir dan lautan
Pencemar pullutants
Sumber Pertanian Limbah
Cair Limbah
Cair Perkotaan
Pertambangan Budidaya perikanan
Industri Pelayaran Sedimen
Nutrien Logam
beracun Zat kimia
beracun Pestisida
Organisme exotik
Organisme patogen
Sampah Bahan-
bahan penyebab
turunnya oksigen
terlarut
Sumber : Brodie 1995 in Dahuri 2008 Keterangan :
: Sumber terbesar : Sumber moderat
: Sumber terkecil
22
2.2.4 Analisis Beban Pencemar
Beban pencemar merupakan istilah yang dikaitkan dengan jumlah total bahan pencemar yang masuk ke dalam suatu lingkungan yang dihasilkan oleh
manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya pada suatu kurun waktu tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung Sutisna, 2007. Besarnya
beban pencemar sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran air yang masuk ke daerah tersebut. Selain itu besarnya beban pencemar juga
sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada saat pasang, beban limbah yang masuk akan sangat kecil dikarenakan tertahan oleh tingginya atau terjadinya
peningkatan oleh massa air yang berasal dari laut. Sedangkan sebaliknya pada saat surut beban limbah yang ke muara dan pantai akan besar Rafni, 2004; Hadi, 2005
in Mezuan, 2007. Dalam suatu analisis beban pencemar, sangat diperlukan
penggunaan metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan analisis. Memilih metode yang tepat merupakan masalah utama yang biasa dihadapi dalam suatu penelitian.
Pemilihan metode seharusnya didasarkan pada kondisi lingkungan, seperti proses percampuran, tingkat pembilasan, volume pengenceran, penggunaan lahan,
keberadaan spesies terancam punah, dan waktu pembuangan limbah. Suatu limbah dapat dikatakan sebagai sumberdaya apabila masih bisa ditolelir oleh ekosistem,
namun sebaliknya bisa dikatakan sebagai bahan pencemar apabila dapat mengganggu keberadaan dan stabilitas ekosistem. Besarnya beban masukan
limbah sangat tergantung dari aktivitas manusia yang mendiami sekitar aliran perairan mulai dari hulu sungai yang mengalir kearah laut Suharsono, 2005.
Seperti dikatakan diatas, bahwa pemilihan metode harus didasarkan pada tujuan dari suatu penelitian. Apabila suatu penelitian tersebut dilakukan untuk
memberikan perhatian yang menarik bagi media dan masyarakat, maka metode yang pertama ini memberikan solusi analisis untuk memberikan asumsi bahwa
seluruh limbah yang dihasilkan oleh manusia adalah pencemar. Metode pendekatan kedua adalah dengan mengasumsikan bahwa seluruh
limbah dari masyarakat adalah pencemar, sedangkan limbah yang berasal dari proses-proses alam seperti banjir, letusan gunung berapi dan lain sebagainya
sebagai rona awal. Pendekatan ketiga dalam penetapan metode analisis beban pencemar adalah dengan menggunakan metode penelitian langsung terhadap