Lokasi dan Waktu Penelitian

41 Ekostruktur Karakteristik Lingkungan Pulau Sepanjang Ekosistem Mangrove Analisis Kualitas Air Analisis N, P Analisis Detergen Kep Men LH No 51 Tahun 2004 Sumber Pencemaran - Alami - Antropogenik Kapasitas Asimilasi Ekosistem Mangrove Pulau Sepanjang INP H’, E, D Luasan Analisis Citra, Studi Literatur SIG KBP KBM Tidak Tercemar KBP KBM Tercemar Efektifitas Ekosistem Mangrove sebagai Pengendali Pencemaran Beban Pencemar Identifikasi Jenis Analisis Makrozoobentos Keterangan : KBP = Konsentrasi beban pencemar KBM = Konsentrasi baku mutu Gambar 6 Kerangka penelitian 42

3.2 Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada beban pencemaran dan kapasitas asimilasi ekosistem mangrove. Data tersebut berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara survei, pengamatan dan pengukuran secara langsung terhadap kondisi lapang. Data primer yang dikumpulkan berupa parameter oseanografi, parameter fisika –kimia perairan, substrat, dan parameter biologi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan informasi dari instansi terkait. Parameter tersebut disajikan pada Tabel 9.

3.2.2 Metode Pengambilan data

3.2.2.1 Penentuan Titik Sampling

Pengambilan titik sample dilakukan di Pulau Sepanjang Kabupaten Sumenep Madura. Penentuan stasiun dilakukan secara purposive sampling yang didasarkan pada lokasi pembuangan limbah, keberadaan ekosistem mangrove serta fungsi lahan yang ada di lokasi penelitian. Pada setiap stasiun dibagi menjadi 3 plot lokasi pengambilan sample yaitu, sebelum ekosistem mangrove, pada ekosistem mangrove, dan wilayah perairan laut setelah ekosistem mangrove Gambar 7. Sedangkan untuk pengamatan Penetapan lokasi sampling tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang representatif. 43 Tabel 9 Jenis, alat dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian Tujuan Data Satuan Metode Alat Sumber Data 1. Mengidentifikasi ekostruktur mangrove di Pulau Sepanjang 1. Struktur komunitas mangrove - Transek kuadrat Perlengkapan Transek Kuadrat In Situ analisis citra 2. Identifikasi mangrove - Visual Buku panduan identifikasi Bengen 2004, Noor et al., 2006 3. Pasang Surut m - DISHIDROS 4. Kecepatan Arus msec Current meter In situ 5. Citra Satelit7 ETM+ Path 106 Row 064 19 November 2010 - Citra Landsat ETM 7 BTIC LAPAN 6. Peta Rupa Bumi Indonesia, Peta Wilayah Administrasi - Peta Bakosurtanal, Bappeda Kabupaten Sumenep 7. Posisi pengukuran Lintang dan bujur GPS In situ 2.Mengetahui hubungan mangrove dengan karakteristik fisika kimia lingkungan; 3.Mengkuantifik asi beban limbah organik dan menganalisi kapasitas asimilasi ekosistem mangrove terhadap limbah organik 1. BOD 5 mgL Winkler Botol DO Laboratorium 2. Nitrit NO 2 mgL Salzman Botol Polyethylene, SpektrofoTOMeter Laboratorium 3. Nitrat NO 3 mgL Brucine Acetat Laboratorium 4. Amonia NH 3 mgL Nessler Laboratorium 5. Fosfat PO 4 mgL Khlorida Timah Botol Polyethylene, SpektrofoTOMeter Laboratorium 6. TOM mgL Oksidasi Redukasi Botol Polyethylene, Oven Laboratorium 7. Deterjen mgL MBAS Botol Polyethylene, SpektrofoTOMeter Laboratorium 8. Tekstur fraksi sedimen Pipet Ekman grab, Sediment core Alat pemipet Laboratorium 9. Karbon organik C organik Gravimetri Laboratorium 10. Nitrogen N organik sedimen Kjeldahl Laboratorium 11. Kedalaman m Tongkat skala In situ 12. Penampang sungai m 2 Skala metrik In situ 13. Debit sungai aliran air m 3 sec Pengukuran dan penghitungan In situ 14. Suhu C Thermometer In Situ 15. TSS mgL Gravimetri Van Dorn Water Sampler , timbangan, kertas saring, Vacuum pump Laboratorium 16. Kecerahan m Secchi disc In situ 17. Kekeruhan NTU Turbidimetrik Turbidimeter Laboratorium 18. pH - pH meter In situ 19. Salinitas PSU Hand Refraktometer In situ 20. DO mgL DO Meter In situ 21. Analisis makrozoobenthos Individu Visual Buku panduan identifikasi Laboratorium 44 Gambar 7 Ilustrasi penentuan transek di stasiun penelitian

3.2.2.2 Penentuan Titik Sample dan Pengambilan Sample Air

Penentuan titik sample air dilakukan sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 7. Penentuan tersebut ditetapkan untuk mengetahui kualitas air di 3 titik tersebut yaitu titik pusat penduduk, pada ekosistem mangrove, dan pada titik tepat air akan keluar ke laut Tabel 10. Pengambilan sample dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada saat pasang tertinggi dan surut terendah. Pengambilan sample air dilakukan secara langsung pada 3 lapisan kedalaman permukaan, tengah, dan dasar kemudian dikompositkan. Untuk analisis N organik dan P, sample air diambil 500 ml dan disimpan pada kondisi suhu 4 C Hadi, 2005. Demikian halnya untuk sample BOD 5 , Deterjen, TSS, TOM dan Kekeruhan, air diambil 500 ml dan dimasukkan kedalam botol secara perlahan demi menghindari terjadinya gelembung udara, kemudian seluruh sample dimasukkan kedalam cool box dan didinginkan pada kondisi suhu 4 C untuk dibawa ke laboratorium. Adapun pengukuran nilai DO, pH, salinitas, kecerahan, kedalaman perairan, dan debit sungai dilakukan dengan cara insitu pada saat pasang tertinggi dan surut terendah dengan menggunakan alat portable.