Stasiun pada Ekosistem Mangrove A8, A11, dan A13

100 Gambar 28 Analisis regresi antara konsentrasi kekeruhan dan beban pencemar kekeruhan Gambar 29 Analisis regresi antara konsentrasi nitrat dan beban pencemar nitrat Gambar 29 menunjukkan bahwa secara keseluruhan stasiun penelitian telah mengalami pencemaran, dengan kata lain bahwa stasiun pada ekosistem mangrove A8, A11, dan A13 telah tercemar oleh parameter nitrat. Persamaan yang didapat dari hasil regresi adalah y = 317,4x – 0,5347 dengan R 2 =0,8177. Nilai kapasitas asimilasi maksimum adalah sebesar 2,960 kgjam. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan dengan baku mutu Kep Men LH No 51 Tahun 2004 bagi kehidupan biota laut dapat diketahui bahwa seluruh stasiun mangrove Baku mutu 5 NTU Baku mutu = 0,008 mgL 101 memiliki konsentrasi dan beban pencemar yang telah over capacity. Hal tersebut dikarenakan konsentrasi yang diizinkan adalah hanya 0,008 mgL. Pada parameter amonia dapat diketahui bahwa secara keseluruhan stasiun pengamatan baik pada saat pasang tertinggi maupun surut terendah memiliki konsentrasi dan beban pencemar yang berada dalam kondisi under capacity. Hal tersebut diakrenakan secara keseluruhan nilai amonia berada pada konsentrasi dibawah 0,3 mgL. Gambar 30 Analisis regresi antara konsentrasi amonia dan beban pencemar amonia Persamaan regresi yang diperoleh adalah 355,94x – 8,3916 dengan nilai R 2 = 0,5867. Nilai beban limbah maksimum yang dapat diasimilasi sebesar 110,99 kgjam. Nilai beban pencemar maksimum parameter fosfat yang dapat diasimilasi adalah sebesar 5,549 kgjam. Adapun konsentrasi maksimum berdasarkan baku mutu Kep Men LH No 51 Tahun 2004 bagi kehidupan biota laut adalah sebesar 0,015 mgL. Baku mutu = 0,3 mgL 102 Gambar 31 Analisis regresi antara konsentrasi fosfat dan beban pencemar fosfat Berdasarkan hasil perhitungan dan penelitian diketahui bahwa konsentrasi dan beban pencemar fosfat di stasiun A8, A11, dan A13 telah mengalami over capacity, dengan kata lain bahwa telah mengalami pencemaran fosfat. Pada parameter BOD 5 dapat diketahui bahwa keseluruhan stasiun memiliki nilai kapasitas asimilasi yang berada dibawah nilai batas maksimum yang diperbolehkan Gambar 32. Model analisis regresi parameter BOD 5 yang didapat adalah y = 380,23x – 201,83 dengan R 2 = 0,9952. Adapun nilai beban pencemar maksimum yang dapat diasimilasi adalah sebesar 7399,324 dengan konsentrasi BOD 5 sebesar 20 mgL Kep Men LH No. 51 Tahun 2004. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada stasiun A8, A11, dan A13 secara keseluruhan belum tercemar parameter BOD 5. Gambar 32 Analisis regresi antara konsentrasi BOD 5 dan beban pencemar BOD 5 Baku mutu = 20 mgL Baku mutu = 0,015 mgL 103

5.4.2 Stasiun setelah Ekosistem Mangrove A3, A6, A9, A12 dan A14

Hubungan beban limbah antara konsentrasi dengan beban limbah deterjen disajikan pada Gambar 33. Pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa garis perpotongan antara konsentrasi dan beban limbah maksimum yang diperbolehkan adalah 534,627 kgjam. Dengan kata lain bahwa nilai yang ditunjukkan pada seluruh stasiun tersebut berada pada kondisi under capacity berdasarkan Kep Men LH No 51 Tahun 2004 tentang baku mutu bagi kehidupan laut. Nilai kecil tersebut didapat dikarenakan pada stasiun A3, A6, A9, A12 dan A14 berada disisi luar kearah laut sehingga pada stasiun tersebut deterjen telah mengalami pencucian oleh air laut. Gambar 33 Analisis regresi antara konsentrasi deterjen dan beban pencemar deterjen Pada Gambar 34 terlihat bahwa konsentrasi kekeruhan memiliki nilai yang berbeda dimana stasiun A3, A6, dan A14 memiliki nilai yang melebihi nilai baku mutu yang diperbolehkan, sedangkan stasiun A9 dan A12 memiliki konsentrasi dan beban pencemar dibawah batas maksimum. Model regresi linier yang diperoleh adalah y = 321,27x + 754,15 dengan R 2 = 0,9281. Nilai kapasitas asimilasi pada maksimum yang dizinkan adalah sebesar 2673,136 kgjam. Baku mutu = 1 mgL 104 Gambar 34 Analisis regresi antara konsentrasi kekeruhan dan beban pencemar kekeruhan Gambar 35 menunjukkan bahwa parameter nitrat pada keseluruhan stasiun pengamatan telah mengalami over capacity. Dengan kata lain secara keseluruhan lokasi penelitian telah tercemar nitrat. Nilai kapasitas asimilasi maksimum parameter nitrat adalah sebesar 4,277 kgjam. Model regresi yang diperoleh adalah y = 519,37x – 3,168 dengan R 2 = 0,9451. Gambar 35 Analisis regresi antara konsentrasi nitrat dan beban pencemar nitrat Baku mutu 5 mgL Baku mutu = 0,008 mgL 105 Pada parameter amonia secara keseluruhan stasiun A3, A6, A9, A12 dan A14 berada pada kondisi under capacity. Adapun model analisis parameter amonia menghasilkan persamaan y = 603,95x – 21,142 dengan R 2 = 0,8901 Gambar 36. Gambar 36 Analisis regresi antara konsentrasi amonia dan beban pencemar amonia Nilai kapasitas asimilasi maksimum parameter amonia adalah sebesar 160,388 kgjam dengan nilai konsentrasi amonia sebersar 0,3 mgl. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stasiun A3, A6, A9, A12 dan A14 belum tercemar oleh parameter amonia. Nilai kapasitas asimilasi yang diizinkan bagi parameter fosfat stasiun stasiun A3, A6, A9, A12 dan A14 adalah sebesar 8,019 kgjam dengan konsentrasi sebesar 0,015 mgl Gambar 37. Gambar 37 Analisis regresi antara konsentrasi fosfat dan beban pencemar fosfat Baku mutu = 0,008 mgL Baku mutu = 0,015 mgL