Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Proses Perancangan Lanskap Arboretum RDD Office

5.2 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Proses Perancangan Lanskap Arboretum RDD Office

PT. RAPP merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang Pulp, Kertas dan HTI, di dalam RDD terdapat program pengembangan lanskap arboretum. Perusahaan berupaya mengembangkan lanskap arboretum untuk memenuhi tuntutan corporate mendapatkan rancangan terbaik arboretum yang dapat digunakan sebagai lahan penelitian sekaligus area display. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses perancangan lanskap arboretum RDD Office yang dilakukan oleh perusahaan, antara lain : a. Manajemen Kerja Pembagian kerja pada program pengembangan lanskap arboretum sudah jelas, program leader sebagai pimpinan program menjalankan tugasnya dengan baik dengan memberikan pengarahan, briefing, dan evaluasi sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan senior researcher melakukan pengawasan langsung kerja staf. Pada program pengembangan lanskap tidak terdapat staf ahli arsitektur lanskap sehingga perusahaan kesulitan dalam menghasilkan produk gambar rancangan lanskap dan untuk beberapa kali waktu diserahkan kepada mahasiswa magang. b. Struktur Organisasi Pembagian kerja melalui struktur organisasi perusahaan telah memberikan diferensiasi pekerjaan bagi pegawai sesuai dengan spesialisasi masing-masing, namun pada program pengembangan lanskap arboretum terdapat kendala berupa masih digabungnya program tersebut dengan program yang lain sehingga seringkali program pengembangan lanskap arboretum tidak menjadi prioritas dalam pelaksanaannya. c. Fasilitas Kerja Fasilitas dan peralatan pendukung proyek pengembangan lanskap arboretum pada perusahaan sudah sangat memadai, berupa hardware dan software yang terkait dengan pekerjaan perancangan lanskap. d. Pendekatan dalam Proses Perancangan Lanskap Perusahaan bersikap terbuka terhadap mahasiswa magang dan mau menerima saran terkait dengan program pengembangan lanskap arboretum RDD. Perhatian tersebut diberikan oleh pihak manajerial PT. RAPP guna mendapatkan isu-isu strategis dan menempatkan diri perusahaan untuk lebih fokus dalam kegiatan pengembangan lanskap arboretum. e. Produktivitas Kerja Perusahaan memiliki fasilitas dan teknologi yang cukup memadai dalam kegiatan pengembangan lanskap arboretum, namun keadaan tersebut tidak didukung dengan adanya ahli arsitektur lanskap pada kegiatan tersebut sehingga produktivitas kerja pada program ini sangat rendah. Penghematan strategis terhadap waktu dan biaya juga dilakukan oleh perusahaan. Penghematan tersebut dilakukan dengan menyertakan mahasiswa magang mengembangkan keterampilannya dalam program tersebut. f. Suasana Kerja Pengerjaan proyek dalam studio juga didukung dengan suasana yang nyaman didukung dengan fasilitas yang memadai. Selama mahasiswa melakukan kegiatan magang, program leader menempatkan mahasiswa magang di ruangan yang biasa digunakan sebagai ruangan rapat dengan ruangan luas, memadai, dan nyaman. Hal ini menunjukkan perhatian perusahaan yang tinggi akan suasana dan kualitas lingkungan kerja. g. Waktu Pengerjaan Proyek Jadwal kerja yang dibuat oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perancangan lanskap arboretum tergantung dengan jadwal program pengembangan HTI karena program tersebut masih bersatu, sehingga jadwal kerja staf dapat berubah karena ketergantungan pegawai yang masih mengikuti program yang lain. Hal tersebut terjadi karena prioritas perusahaan masih pada program pengembangan HTI sehingga waktu pengerjaan juga diperpanjang. PT. RAPP khususnya RDD belum siap menangani proyek perancangan lanskap dalam programnya. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai kekurangan RDD dalam bidang arsitektur lanskap, antara lain : a. Belum siapnya RDD menghadapi penunjukkan langsung dari corporate PT. RAPP untuk mengadakan program pengembangan lanskap, dengan masih bergabungnya program pengembangan lanskap dengan program pengembangan HTI. b. Tidak terdapat ahli yang benar-benar pada bidangnya yaitu arsitek lanskap dalam program pengembangan lanskap arboretum, kekurangan tersebut hanya diisi oleh mahasiswa magang yang didampingi oleh staf ahli dari bidang agronomi, silvikultur, tanah, dan tanaman yang mencoba-coba mengisi kekosongan tersebut. c. Perusahaan masih membutuhkan bantuan kerjasama dengan pihak ketiga seperti perguruan tinggi, konsultan, dan lembaga ilmiah dalam melaksanakan proyek perancangan lanskap. d. Jadwal kerja yang telah disusun dapat berubah suatu waktu sesuai kebutuhan perusahaan dengan skala prioritas dikarenakan program yang masih bergabung antara program pengembangan lanskap dengan program pengembangan HTI, hal ini berdampak dengan waktu pelaksanaan program yang semakin lama. 5.3 Perancangan Kawasan Arboretum 5.3.1 Tujuan dan Sasaran Proyek