alternatif kegiatan yang disediakan untuk dapat menunjang kebutuhan pengunjung akan wisata yang berarti juga mengharmonisasikan aktivitas manusia dengan
keberlanjutan lingkungan alam, tumbuhan, dan hewan. Perencanaan dan perancangan yang dimulai dari pengumpulan data hingga
pelaksanaan di lapangan menjadi penting untuk dipelajari lebih mendalam bagi mahasiswa bidang arsitektur lanskap. Proses tersebut dipelajari melalui kegiatan
magang di suatu proyek pekerjaan lanskap yang profesional.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari magang ini adalah untuk mempelajari, menganalisis serta meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap selama melakukan kerja sama
dalam proses kegiatan magang dalam lingkup keprofesian arsitektur lanskap. Tujuan khusus dari kegiatan magang ini meliputi:
1. Mempelajari berbagai jenis fasilitas, metode, teknologi, dan sumberdaya yang digunakan oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper dalam kegiatan
perencanaan dan perancangan baik di studio atau di lapangan. 2. Pelaksanaan perancangan lanskap arboretum di kawasan RDD Office.
3. Mengembangkan konsep ekowisata di kawasan HTI.
1.3 Manfaat
Kegiatan magang yang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper di Pangkalan Kerinci, Riau ini bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan softskill mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. 2. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan proyek perancangan arboretum
RDD Office. 3. Menjadi bahan masukan dalam mengembangkan, mengaplikasikan dan
meningkatkan konsep ekowisata di kawasan HTI. 4. Menambah pengalaman serta sebagai media pertukaran informasi, ilmu dan
teknologi dalam arsitektur lanskap antara mahasiswa dan perusahaan tempat magang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lanskap
Simonds 1983 berpendapat bahwa lanskap ialah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu dimana elemen-elemen lanskapnya dibagi menjadi
elemen lanskap utama dan lanskap penunjang. Elemen lanskap utama adalah elemen lanskap yang dominan dan tidak dapat dirubah, seperti bentukan gunung,
sungai, pantai, dan lain-lain. Sedangkan elemen lanskap penunjang adalah yang dapat dirubah seperti bukit-bukit, semak-semak dan sungai kecil. Menurut Eckbo
1964, lanskap merupakan keseluruhan yang kompleks dari elemen fisik di suatu area atau daerah pergerakan. Lanskap secara fisik merupakan hasil interaksi antara
manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta dengan alam, sebagai kesatuan proses.
Selanjutnya Gold 1980 membedakan elemen lanskap kepada tiga elemen, yaitu elemen lanskap makro, mikro, dan buatan manusia man made.
Elemen lanskap makro meliputi iklim curah hujan, suhu, kelembaban udara, arah dan kecepatan angin dan kualitas visual tapak. Elemen mikro meliputi topografi
kontur, kemiringan lahan, dan pola drainase, jenis tanah dan keadaaanya, vegetasi, satwa, dan hidrologi. Elemen lanskap binaan man made manusia
meliputi jaringan transportasi, tata guna lahan, pola permukiman dan struktur bangunan.
Menurut Simonds 1983, bentuk bangunan mempunyai hubungan dengan lanskap alami dan buatan, tidak hanya berhubungan dengan strukturnya
saja tetapi juga susunan dan karakter lanskap yang mempengaruhinya. Dengan mengatur struktur dan ruang yang baik, tidak hanya sekedar menekankan
bangunannya sajatetapi juga berfungsi untuk menciptakan ruang secara total. Bangunan mempunyai hubungan yang erat dengan struktur lain, ruang dan
lanskap alaminya.
2.2 Arboretum