Iklim Perencanaan dan Perancangan Lanskap Beberapa Tapak di Kawasan PT. RAPP Pangkalan Kerinci, Riau (Kegiatan Magang PT. Riau Andalan Pulp and Paper)

Sintesis merupakan tahap kristalisasi dan pengembangan hasil analisis, sebagai input untuk mencapai tujuan perancangan. Hasil dari tahap sintesis berupa solusi-solusi desain selanjutnya dikembangkan ke dalam konsep-konsep desain. Berdasarkan hasil inventarisasi tapak yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka mahasiswa bersama perusahaan menganalisis kondisi eksisting tapak pada zona yang telah terbagi. Proses analisis ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari beberapa aspek yang ada, yaitu: a. Aksesibilitas Tapak Lahan seluas 6,498 ha, menjadikan Arboretum RDD Office sangat potensial untuk dikembangkan lanskapnya. Arboretum R and D Office berpotensi menjadi land mark bagi PT. RAPP. Hal itu disebabkan karena arboretum RDD Office termasuk ke dalam wilayah perusahaan. Letak yang strategis menjadikan arboretum RDD Office mudah diakses dari berbagai lokasi di perusahaan, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan perusahaan, karena apabila ditempuh dengan berjalan kaki akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Kemudahan dalam aksesibilitas kendaraan merupakan keunggulan dari arboretum RDD Office. Arboretum RDD Office memiliki dua jalur akses ke dalam tapak, namun kedua jalur tersebut harus dilalui dengan kendaraan yang sudah terdata oleh perusahaan dan tidak bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki. Hal tersebut menjadikan arboretum RDD Office sulit untuk dikunjungi oleh para pengunjung yang berjalan kaki atau tidak menggunakan kendaraan.

b. Iklim

Iklim suatu tempat merupakan keadaan keseimbangan antara sejumlah faktor-faktor tidak tetap pembentuk sistem iklim yang saling mempengaruhi satu sama lain Laurie, 1990. Faktor pembentuk sistem iklim terdiri dari curah hujan, hari hujan, suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan lama penyinaran. Iklim merupakan salah satu faktor penentu kesesuaian lahan dan rencana aktivitas yang paling sesuai pada suatu tapak Booth, 1983. Proses perencanaan dan perancangan ruang luar akan melibatkan suatu analisis iklim yang difokuskan pada kenyamanan pengguna Brooks, 1988. 1.870,201.763,10 2.722,10 2.956,40 2.243,90 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun C u ra h H u ja n m m th n 133 157 181 160 132 50 100 150 200 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun H a ri H u ja n h a ri 26,1 27,1 26,9 32 33 5 10 15 20 25 30 35 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun S u h u °C 96,8 94,1 91,4 89,7 84,8 75 80 85 90 95 100 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun K e le m b ab an 1,3 4,3 2,7 2,7 1,9 1 2 3 4 5 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun K e c e p a ta n A n g in k m jam 66,6 66,8 66,6 68,2 65,2 63 64 65 66 67 68 69 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun L a m a P e n y in a ran Iklim di arboretum RDD Office tergolong ke dalam tipe iklim A perhumid dengan vegetasi hutan tropis, berdasarkan model klasifikasi iklim Schmidt- Ferguson Gambar 24. Hal tersebut dikarenakan sepanjang tahun 2005-2009 iklim di arboretum RDD Office hanya memiliki bulan lembab. Gambar 24. Grafik Iklim Pangkalan Kerinci Tahun 2005-2009 Sumber: PT. RAPP, 2011; Disusun oleh Dade Anzac Arboretum RDD Office secara garis besar memiliki nilai rata-rata curah hujan dan hari hujan yang cukup tinggi. Tingginya nilai curah hujan merupakan suatu potensi, karena ketersediaan air di arboretum RDD Office akan selalu a Grafik Curah Hujan b Grafik Hari Hujan c Grafik Suhu d Grafik Kelembaban e Grafik Kecepatan Angin f Grafik Lama Penyinaran tercukupi sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi juga dapat menjadi kendala apabila tidak diantisipasi dengan baik, karena dapat mengakibatkan terjadinya genangan air, banjir, erosi, dan tanah longsor. Solusi dari kendala-kendala tersebut adalah dengan memperhatikan kondisi fisik tanah agar selalu memiliki daya serap yang baik. Selanjutnya, dengan membuat suatu sistem drainase yang baik dan retaining wall untuk mengurangi laju air. Penggunaan jenis vegetasi yang mampu menahan dan mengikat air hujan yang baik, juga akan mengurangi dampak buruk dari curah hujan yang berlebihan. Suhu Udara di arboretum RDD Office bersifat fluktuatif, dengan nilai rata- rata suhu udara di arboretum RDD Office sepanjang tahun 2005-2009 adalah 27,48 °C. Suhu udara tertinggi di aroretum RDD Office adalah 33 °C pada bulan April 2009 dan terendah adalah 22,6 °C pada bulan januari 2006. Arboretum RDD Office secara garis besar memiliki rata-rata suhu udara yang nyaman untuk daerah tropis. Nilai rata-rata kelembaban udara di arboretum RDD sepanjang tahun 2005- 2009 adalah 91,4. Sementara itu, nilai kelembaban udara tertinggi di arboretum RDD Office adalah 96,8 pada bulan Februari 2005 dan terendah adalah 84,8 pada bulan Oktober 2009. Nilai suhu dan kelembaban udara dapat menentukan tingkat kenyamanan di suatu tapak. Penentuan tingkat kenyamanan tersebut didasarkan pada perhitungan Thermal Humidity Index THI. Nilai rata-rata THI di arboretum RDD Office adalah 26,99. Sementara itu, THI tertinggi arboretum RDD Office adalah 28,41 pada bulan Juni 2005 dan terendah adalah 25,93 pada bulan April 2009. Oleh karena itu, arboretum RDD Office memiliki nilai suhu yang nyaman untuk manusia berdasarkan perhitungan THI pada Tabel 5. Menurut Laurie 1990, apabila hasil perhitungan THI berada pada nilai selang 26 sampai dengan 28, maka suhu dan kelembaban udara berada pada tingkat yang nyaman bagi manusia. Tabel 5. THI Arboretum RDD Office Tahun 2005-2009 Tahun T Rata-rata RH THI Nilai Kenyamanan °C 2009 29,3 84,8 28,41 Tidak Nyaman 2008 28 89,7 27,42 Nyaman 2007 26,9 91,4 26,44 Nyaman 2006 27,1 94,1 26,78 Nyaman 2005 26,1 96,8 25,93 Tidak Nyaman Rata-rata 27,48 91,4 26,99 Nyaman Keterangan: T: Suhu RH: Kelembaban THI: Thermal Humidity Index Suhu dan kelembaban udara yang nyaman di arboretum RDD Office tersebut merupakan potensi yang harus dipertahankan. Solusinya adalah dengan mempertahankan dan menambah vegetasi yang dapat difungsikan sebagai peneduh. Selain itu, fasilitas yang akan dikembangkan harus menggunakan material yang mampu menyerap panas dengan mempertimbangkan jenis dan warna bahan. Nilai rata-rata kecepatan angin di arboretum RDD Office sepanjang tahun 2005-2009 adalah 2,58 kmjam. Sementara itu, kecepatan angin tertinggi di arboretum RDD Office adalah 4,3 kmjam pada bulan April 2006 dan terendah adalah 1,3 kmjam pada bulan Desember 2005. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecepatan angin di arboretum RDD Office bukan suatu kendala untuk pengembangan lanskap. Nilai rata-rata radiasi matahari di arboretum RDD Office sepanjang tahun 2005-2009 adalah 66,7. Sementara itu, radiasi matahari tertinggi di arboretum RDD Office adalah 68,2 pada bulan Juni 2007 dan terendah adalah 66,6 pada bulan Desember 2009. Brooks dalam APRIL 2001 menyatakan radiasi matahari dapat meningkatkan panas elemen lanskap yang terdapat pada suatu tapak. Semakin licin dan terang permukaan suatu material, maka akan semakin banyak radiasi matahari yang dipantulkan.

c. Tanah