dikontrol dengan penyimpanan air pada sumber air yang dibangun oleh perusahaan. Sedangkan air berlebih dapat yang tidak dikontrol dapat
mengakibatkan aliran permukaan run-off yang berlebihan, sehingga dapat menyebabkan erosi. Kontrol terhadap resiko terjadinya air berlebih di arboretum
RDD Office dapat dilakukan dengan pembuatan sistem drainase. Sistem drainase yang baik dapat menampung dan mengarahkan air berlebih, saat tanah berada
pada kondisi jenuh terhadap air. Perubahan sistem drainase di arboretum RDD Office harus memperhatikan bentukan lahan landform, sehingga memiliki daya
tampung dan arah aliran yang sesuai. Sungai kecil di arboretum RDD Office merupakan potensi yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan utilitas, visual, dan ekologis. Sungai kecil tersebut merupakan bentuk air yang dinamis dan dapat menstimulir emosi. Oleh karena
itu, keberadaan sungai kecil di arboretum RDD Office dapat dikreasikan menjadi water feature yang memberi nuansa terapi, sejuk, lembut, dan indah.
e. Topografi
Kondisi topografi pada suatu tapak akan berpengaruh pada kegiatan pembangunan engineering classification, pola ruang, serta aktivitas dan utilitas.
Peta topografi memberikan informasi mengenai kondisi ketinggian dan kelas kemiringan suatu tapak. Oleh karena itu, perancangan lanskap sangat memerlukan
informasi mengenai topografi pada suatu tapak. Pada arboretum RDD Office ketinggian 120 mdpl merupakan area tertinggi
dan ketinggian 92 mdpl merupakan area terendah. Area yang lebih tinggi berpotensi dijadikan tempat observasi untuk mengamati pandangan. Sementara
itu, tempat yang lebih rendah dapat dimanfaatkan sebagai node yang dapat diamati dari tempat yang lebih tinggi.
Perbedaan pada level ketinggian tersebut akan menghasilkanvariasi pada kelas kemiringan. Peta klasifikasi kemiringan lahan memuat informasi mengenai
tingkat keragaman kelas kemiringan di arboretum RDD Office Gambar 25. Bentukan lahan di arboretum RDD Officedapat dibagi menjadi beberapa kelas
kemiringan yang tegas, yakni datar, landai, miring, terjal, curam.
Area yang datar berpotensi mengalami genangan air pada saat musim hujan, sehingga memerlukan sistem drainase yang baik. Area yang datar akan
memberikan kesan luas dan monoton, untuk itu area yang datar lebih cocok untuk penempatan bangunan. Penempatan bangunan pada area yang datar akan
mengurangi biaya persiapan lahan untuk membangun bangunan tersebut. Area arboretum RDD Office yang miring berpotensi mengalami aliran
permukaan run-off yang berlebihan, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya erosi. Solusi untuk menanggulangi erosi adalah dengan penanaman rumput
ataupun ground cover. Selanjutnya, area miring tersebut ditanami oleh vegetasi dengan perakaran dalam yang mampu mengikat air dengan baik. Pembuatan
retaning wall juga dapat digunakan untuk menjaga konsistensi tanah yang miring, sehingga mengurangi resiko terjadinya erosi.
Variasi kelas kemiringan di arboretum RDD Office merupakan potensi yang menjadi daya tarik sendiri bagi pengguna tapak. Pengguna tapak akan memiliki
apresiasi tinggi sebagai bentuk efek psikologis yang ditimbulkan oleh adanya variasi kelas kemiringan. Potensi variasi kelas kemiringan dan ketinggian tersebut
harus dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan tersebut harus didukung oleh upaya rekayasa tapak yang berorientasi ekologis. Salah satu upaya rekayasa tapak
adalah dengan melakukan grading cut and fill. Grading dilakukan dengan seminimal mungkin dan memperhatikan kondissi alami arboretum RDD Office.
Grading yang berlebihan akan menimbulkan kerusakan bentukan lahan landform pada suatu tapak. Grading yang berorientasi ekologis diharapkan
mampu memudahkan kegiatan pembangunan dan menambah nilai visual.
55
Gambar 25. Peta Klasifikasi Kemiringan Lahan Arboretum RDD Office Sumber: PT. RAPP, 2011; Digambar oleh Dade Anzac
f. Vegetasi