Metode Penilaian ODTW Metode Penilaian Kesiapan Pengembangan CBE

3.4. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini dibuat batasan penelitian, yaitu : 1. Ekowisata dalam penelitian ini adalah konsep pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan pariwisata berbasis pemanfaatan lingkungan untuk perlindungan serta berintikan partisipasi aktif masyarakat dan dengan penyajian produk bermuatan pendidikan dan pembelajaran, berdampak negatif minimum terhadap lingkungan, memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah serta kesejahteraan masyarakat yang diberlakukan pada kawasan lindung, kawasan terbuka, kawasan binaan serta kawasan budaya. 2. Ekowisata Berbasis Masyarakat atau Community Based Ecotourism CBE merupakan konsep pengembangan ekowisata dengan melibatkan dan menempatkan masyarakat lokal yang mempunyai kendali penuh dalam manajemen dan pengembangannya sehingga memberikan kontribusi terhadap masyarakat berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan keberlanjutan kebudayaan lokal. 3. Masyarakat dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar objek dan daya tarik wisata yang letaknya berdekatanberbatasan dengan ODTW.

3.5. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survei, wawancara dan kuesioner. Sebelum penelitian dilakukan prasurvei untuk menentukan lokasi ODTW di desa yang berada di kecamatan yang termasuk bagian dari zona wisata Bogor Barat. Penentuan lokasi ODTW mengacu pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor 2007a dan Muntasib et al. 2004. Hasil penentuan lokasi ODTW dilakukan secara purposive sampling sehingga terpilih 17 desa di sembilan kecamatan di Zona Wisata Bogor Barat Lampiran 4.

3.5.1. Metode Penilaian ODTW

Penilaian objek daya tarik wisata ODTW dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah ditentukan dalam Pedoman Penilaian Daya Tarik Wisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 2001. Lima komponen utama yang menjadi penilaian yaitu daya tarik, aksesibilitas, kondisi lingkungan sosial ekonomi, akomodasi serta prasarana dan sarana penunjang. Kriteria dan pembobotan lebih lengkap disajikan pada Lampiran 1. Metode penilaian ODTW dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Metode Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Data Peubah Bentuk Data Tabular, peta Metode Pengambilan Data dan Teknik Analisis Objek dan atraksi wisata · Keunikan sumberdaya Tabular · Banyaknya sumberdaya Skoring dan pembobotan · Kegiatan wisata · Kebersihan objek wisata · Kenyamanan · Keamanan Aksesibilitas · Kondisi jalan · Jarak Tabular Skoring dan pembobotan · Tipe Jalan · Waktu tempuh dari pusat Kota Kondisi lingkungan Sosek · Tata ruang wilayah objek · Status lahan Tabular Skoring dan pembobotan · Mata pencaharian penduduk · Pendidikan Akomodasi · Jumlah akomodasi Tabular Skoring dan pembobotan · Jumlah kamar Prasarana dan Sarana Penunjang · Prasarana Tabular Skoring dan pembobotan · Sarana Penunjang

3.5.2. Metode Penilaian Kesiapan Pengembangan CBE

Penilaian kesiapan pengembangan CBE mengikuti rancangan standarisasi Community Based Ecotourism CBE yang dikembangkan WTO 2004 dan INDECON 2008 dengan memperhatikan empat aspek yaitu aspek sosek Tabel 5, aspek sosbud Tabel 6, aspek lingkungan Tabel 7 dan aspek pengelolaan Tabel 8. Semua aspek dijabarkan menjadi beberapa kriteria dan indikator yang lebih spesifik dan disajikan pada Lampiran 2. Masing-masing indikator dilakukan skoring dan disusun ranking untuk mendapatkan gambaran desa dengan tingkat partisipasi masyarakat tinggi sebagai upaya mendapatkan desa yang mempunyai kesiapan untuk pengembangan CBE. Tabel 5 Kriteria dan Indikator Aspek Sosek No Kriteria Indikator Bentuk Data Teknik Analisis 1. 1. Adanya potensipeluang pasar 2. Tumbuhnya pelaku usaha 1. Peningkatan jumlah kunjungan 2. Pertumbuhan jumlah pelaku usaha Tabular Skoring 2. Terbukanya peluang usaha dan kesempatan kerja 1. Peningkatan jumlah kunjungan 2. Tumbuhnya pelaku usaha ekonomi mikro Tabular Skoring 3. Tumbuhnya kreatifitas masyarakat 1. Peningkatan saranaprasarana 2. Meningkatnya permintaan sumber daya lokal Tabular Skoring 4. 1. Branding Image 2. Produk layak jual dan kualitas Kunjungan berkesinam- bungan Tabular Skoring 5. Keberadaan sumber daya lokal sebagai asset 1. Setiap sumber daya lokal dapat menjadi nilai pokok 2. Meningkatnya alur distribusi lokal Tabular Skoring 6. Adanya pengaturan kesepakatan antar pihak bersama Pemerintah Kontribusi keuntungan semua pihak Tabular Skoring Tabel 6 Kriteria dan Indikator Aspek Sosbud No Kriteria Indikator Bentuk Data Teknik Analisis 1. Adanya Norma dan nilai 1. Adanya norma dan nilai-nilai budaya setempat yang masih berlaku dan dipegang teguh serta mengikat di dalam masyarakat. 2. Adanya upacara-upacara adat yang masih diselenggarakan. Tabular Skoring 2. 1. Adanya upacara adat 2. Adanya kelompok kesenian 1. Jumlahjenis upacara adat. 2. Jumlah grup kesenian tradisionalmodern. 3. Interaksi seni budaya. Tabular Skoring 3. Adanya peraturan adat Masih adanya kelembagaan adat Tabular Skoring Tabel 7 Kriteria dan Indikator Aspek Lingkungan No Kriteria Indikator Bentuk Data Teknik Analisis 1. 1. Aturan tertulistidak tertulis di desa 2. Sadar lingkungan 1. Adanya sanksi lingkungan 2. Masih adanya kegiatan kerja baktigotong royong 3. Tertata, bersih, nyaman, dan asri. Tabular Skoring 2 Pemanfaatan lingkungan alam dan budaya yang berkelanjutan 1. Lingkungan lestari. 2. Seni budaya masih eksis. 3. Masyarakat masih mendapatkan nilai ekonomi dari lingkungan. Tabular Skoring 3 Pemahaman tetang arti dan manfaat lingkungan meningkat 1. Meningkatnya perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. 2. Adanya pendidikan tentang lingkungan pada sektor formal dan informal. Tabular Skoring Tabel 8 Kriteria dan Indikator Aspek Pengelolaan No Kriteria Indikator Bentuk Data Teknik Analisis 1. Partisipasi masyarakat 1. Adanya peran aktif dari institusi atau kelompok masyarakat 2. Keterlibatan pemangku kepentinganstakeholders Tabular Skoring 2. Transparansi 1. Meningkatnya jumlah masyarakat yang memperoleh manfaat 2. Tersedianya mekanisme pendistribusian keuntungan 3. Tidak ada masyarakat yang menyampaikan keluhan Tabular Skoring 3. Peningkatan kapasitas 1. Pengetahuan dan ketrampilan kelompok masyarakat meningkat 2. Semua guide terlatih dan memperoleh lisensi terdapat pelatihan setidaknya sekali setahun 3. Kesadaran kelompok masyarakat tentang konsevasi sumber daya alam meningkat 4. Terbentuknya monitoring unit ditingkat masyarakat 5. Jumlah pelatihan konservasi, skill pengetahuan sebagai pemandu 6. Kepuasan customer meningkat Tabular Skoring 4. Regulasi 1. Kesepakatan pengelolaan yang legalitas hukumnya diakui masyarakat dan pemerintah desa 2. Adanya nota kerjasama atau management agreement dengan pemilik kawasan 3. Adanya code of conduct . Tabular Skoring 5. Isu keberlanjutan 1. Tersedianya produk-produk yang ramah lingkungan 2. Self-finance mandiri Tabular Skoring

3.5.3. Metode Penilaian Kesiapan Masyarakat