7. Partisipasi masyarakat cukup baik. 8. Adanya kepatuhan terhadap tokoh masyarakat tertentu.
A.2. Identifikasi kelemahan cluster desa sangat baik Weakness
1. Partisipasi masyarakat desa cenderung bersifat pelaksana atau hanya sebagai objek belum pada tataran perencanaan dan evaluasi.
2. Kesempatan pengambilan keputusan oleh masyarakat masih rendah seperti terbatas dalam penyampaian ide.
3. Latar pendidikan masyarakat desa masih rendah sehingga masyarakat belum siap dalam menerima wisatawan.
4. Belum adanya promosi oleh masyarakat 5. Pengetahuan tentang CBE masih rendah
A. 3. Identifikasi kekuatan cluster desa baik Strength
1. Daya tarik objek di desa banyak yang masih alami. 2. Persepsi masyarakat positif mengenai wisata berkelanjutanlestari.
3. Adanya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi. 4. Adanya kehidupan masyarakat yang masih tradisional.
5. Lebih dari 50 masyarakat sekitar merupakan penduduk asli. 6. Kepatuhan terhadap tokoh masyarakat tertentu.
A.4. Identifikasi kelemahan cluster desa baik Weakness
1. Partisipasi masyarakat desa cenderung bersifat pelaksana atau hanya sebagai objek belum pada tataran perencanaan dan evaluasi.
2. Kesempatan pengambilan keputusan oleh masyarakat masih rendah seperti terbatas dalam penyampaian ide.
3. Latar pendidikan masyarakat desa masih rendah sehingga masyarakat belum siap dalam menerima wisatawan.
4. Banyak kondisi aksesibilitas tidak mendukung. 5. Keterbatasan dukungan infrastuktur lainnya belum lengkap.
6. Pengetahuan tentang CBE masih rendah. 7. Belum adanya promosi oleh masyarakat.
A. 5. Identifikasi kekuatan cluster desa sedang Strength
1. Daya tarik objek di desa banyak yang masih alami. 2. Persepsi masyarakat positif mengenai wisata berkelanjutanlestari.
3. Adanya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi. 4. Adanya motivasi ekonomi bagi masyarakat terhadap pengembangan wisata.
5. Lebih dari 50 masyarakat sekitar merupakan penduduk asli.
A.6. Identifikasi kelemahan cluster desa sedang Weakness
1. Partisipasi masyarakat desa cenderung bersifat pelaksana atau hanya sebagai objek belum pada tataran perencanaan dan evaluasi.
2. Kesempatan pengambilan keputusan oleh masyarakat masih rendah seperti terbatas dalam penyampaian ide.
3. Latar pendidikan masyarakat desa masih rendah sehingga masyarakat belum siap dalam menerima wisatawan.
4. Banyak kondisi aksesibilitas tidak mendukung. 5. Keterbatasan dukungan infrastuktur lainnya belum lengkap.
6. Pengetahuan tentang CBE masih rendah. 7. Konsep pelestarian terhadap objek oleh masyarakat masih belum optimal.
8. Belum adanya promosi oleh masyarakat. 9. Belum terlibatnya semua pemangku kepentingan.
10. Belum tersedianya produk-produk kerajinan masyarakat yang ramah lingkungan.
11. Beberapa desa tidak mempunyai seni tradisional yang khas.
B. Identifikasi faktor-faktor Eksternal B.1. Identifikasi peluang cluster desa sangat baik Opportunities
1. Adanya dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat.
2. Sikap positif masyarakat dalam menerima program desa wisata. 3. Pasar masih terbuka luas.
4. Adanya rencana pemekaran Bogor Barat.
5. Lokasi desa berdekatan dengan wilayah lain yang mempunyai potensi wisata Barat.
6. Berkembangnya berbagai media cetak dan elektronik merupakan peluang memasarkan ekowisata Bogor Barat.
7. Infrastruktur yang cukup memadai.
B.2. Identifikasi ancaman cluster desa sangat baik Threats
1. Kemungkinan adanya kecemburuan antar desa yang berhubungan dengan pengembangan objek wisata.
2. Adanya kompetitorpesaing desa di wilayah lain yang memiliki potensi wisata. 3. Kurangnya kemampuan pelayanan dalam pemasaran ekowisata para pelaku
wisata di tingkat desa. 4. Aksesibilitas menuju desa banyak yang masih rusak.
B.3. Identifikasi peluang cluster desa baik Opportunities
1. Adanya dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat.
2. Sikap positif masyarakat dalam menerima program desa wisata. 3. Pasar masih terbuka luas.
4. Adanya rencana pemekaran Bogor Barat. 5. Berkembangnya berbagai media cetak dan elektronik merupakan peluang
memasarkan ekowisata Bogor Barat. 6. Lokasi desa berdekatan dengan wilayah lain yang mempunyai potensi wisata
Barat.
B.4. Identifikasi ancaman cluster desa baik Threats
1. Adanya kompetitorpesaing desa di wilayah lain yang memiliki potensi wisata. 2. Kurangnya kemampuan pelayanan dalam pemasaran ekowisata para pelaku
wisata di tingkat desa. 3. Aksesibilitas menuju desa banyak yang masih rusak.
4. Kemungkinan adanya kecemburuan antar desa yang berhubungan dengan pengembangan objek wisata.
B.5. Identifikasi peluang cluster desa sedang Opportunities
1. Adanya dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan CBE. 2. Sikap positif masyarakat dalam menerima program desa wisata.
3. Pasar masih terbuka luas. 4. Adanya rencana pemekaran Bogor Barat.
5. Berkembangnya berbagai media cetak dan elektronik merupakan peluang memasarkan ekowisata Bogor Barat.
6. Lokasi desa berdekatan dengan wilayah lain yang mempunyai potensi wisata Barat.
B.6. Identifikasi Ancaman cluster desa sedang Threats
1. Adanya kompetitorpesaing desa di wilayah lain yang memiliki potensi wisata. 2. Kurangnya kemampuan pelayanan dalam pemasaran ekowisata para pelaku
wisata di tingkat desa. 3. Aksesibilitas menuju desa banyak yang masih rusak.
4. Tidak tersedianya dukungan kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan CBE.
5. Minimnya pemahaman tentang ekowisata di masyarakat.
4.3.3. Strategi SWOT
Tahapan selanjutnya untuk mengetahui strategi yang menjadi prioritas, maka disusun alternatif strategi dalam analisis SWOT. Semua kode pembobotan yang
terangkum dijumlahkan dalam satu strategi pengelolaan. Hasil akhir dari analisis SWOT diperoleh prioritas dalam pengembangan CBE di Zona Wisata Bogor Barat
untuk masing-masing cluster desa baik cluster desa sangat baik Tabel 34, cluster desa baik Tabel 35 dan cluster desa sedang Tabel 36.
Tabel 34 Alternatif Strategi dalam Analisis SWOT Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Cluster Desa Sangat Baik