Visi, Misi, dan Tujuan Matriks IFE dan EFE

23

3.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi merupakan rumusan dari salah satu atau gabungan dari tiga hal berikut : 1 apa yang ingin kita capai di masa depan, 2 apa yang ingin kita peroleh di masa depan, dan 3 kita ingin menjadi apa di masa depan. Visi yang jelas akan menjadi dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif David 2006. Visi akan dilengkapi dengan misi perusahaan yang menyatakan tujuan perusahaan ditinjau dari pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang terdiri dari pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemerintah, pemasok perusahaan dan lain-lain. Misi adalah rumusan tentang apa yang harus kita kerjakan atau selesaikan. Pernyataan misi adalah deklarasi tentang “alasan keberadaan” sebuah organisasi. Pernyataan misi yang jelas adalah penting untuk merumuskan tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Pernyataan misi ini menjawab pertanyaan : “Apa Bisnis Kita?” David 2006.

3.1.4. Analisis Lingkungan Perusahaan

Perusahaan sebagai suatu sistem akan berkaitan dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan perusahaan dalam mengelola bisnisnya agar dapat bertahan hidup dan berkembang. Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

3.1.4.1. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan lingkungan organisasi tersebut secara normal yang memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan. Pearce dan Robinson 1997 mengungkapkan bahwa lingkungan internal memiliki dua komponen yaitu kekuatan strength dan kelemahan weakness yang digunakan untuk mengembangkan serangkaian langkah strategi bagi perusahaan. Tujuan analisis lingkungan internal adalah untuk dapat menilai kekuatan dan kelemahan dalam mencapai tujuan perusahaan. Pendekatan fungsional diperlukan untuk menganalisis lingkungan internal perusahaan. Menurut David 2006, bidang fungsional yang menjadi variabel dalam analisis internal antara lain : 24 1 Manajemen Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan pengendalian. Perusahaan perlu memiliki manajemen atas sumberdaya yang dimilikinya agar mampu mengembangkan dan meningkatkan berbagai potensi yang ada untuk kemajuan perusahaan. 2 Pemasaran Menurut Pearce dan Robinson 1997, pemasaran adalah proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, dana memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan akan produk, dan jasa. Beberapa fungsi yang terkait dengan pemasaran antara lain aspek produk product, harga price, distribusi place, dan promosi promotion, keempat aspek tersebut tergabung dalam bauran pemasaran. 3 Keuangan atau Akuntansi Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam aspek keuanganakuntansi, adalah kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus ditanggung perusahaan sebagai upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisiensi, dan sistem akunting yang andal Umar, 2008. 4 Produksi atau Operasi Fungsi produksioperasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Menurut Roger Schroeder, diacu dalam David 2006 manajemen produksioperasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi : proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan kualitas. 5 Sumberdaya Manusia Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada aspek sumber daya manusia, antara lain langkah-langkah yang jelas mengenai 25 manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, dan sistem imbalan Umar, 2008. 6 Penelitian dan Pengembangan Produk Penelitian dan pengembangan biasanya diarahkan pada produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemasaran serta mendapatkan keunggulan dari biaya melalui efisiensi.

3.1.4.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Tujuan dari analisis lingkungan eksternal adalah mengembangkan daftar peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Perusahaan harus dapat menanggapi dengan baik peluang dan ancaman yang ada dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau dengan meminimalkan dampak ancaman potensial. Menurut Pearce dan Robinson 1997, ada dua kategori faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal yaitu : faktor lingkungan jauh dan lingkungan industri. 1 Lingkungan Jauh Lingkungan jauh tersusun dari serangkaian kekuatan yang timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan. Faktor-faktor ini akan dapat mempengaruhi perusahaan dengan memberikan peluang, ancaman, dan kendala terhadap perusahaan dalam menjalankan usahanya. Akan tetapi secara individu, perusahaan tidak dapat mempengaruhi lingkungan jauh ini. Faktor-faktor utama yang termasuk ke dalam lingkungan jauh antara lain faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. a Faktor Politik Faktor ini menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan pada perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang anti trust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, perlindungan terhadap pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. b Faktor Ekonomi Menurut Pearce dan Robinson 1997, faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Pola 26 konsumsi yang dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen, maka dalam perencanaan strategiknya harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industri tersebut. Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu : ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dibelanjakan, kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer, dan laju inflasi. c Faktor Sosial Beberapa faktor sosial yang dapat mempengaruhi suatu perusahaan antara lain kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup di lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Kekuatan faktor eksternal bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui pengendalian penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan. d Faktor Teknologi Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan tercapainya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknologi produksi dan pemasaran. Hal ini bisa terjadi pada perusahaan besar dan perusahaan kecil yang sedang berkembang. 2 Lingkungan Industri Menurut Pearce dan Robinson 1997, lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Analisis lingkungan industri diperlukan dalam penentuan posisi bertahan terbaik bagi suatu perusahaan, dan lingkungannya. Suatu perusahaan dalam jangka panjang akan mampu bertahan jika berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima kekuatan yang membentuk suatu struktur persaingan dalam industri yang terdiri dari persaingan usaha sejenis dalam industri, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, 27 kekuatan daya tawar pemasok, dan kekuatan daya tawar pembeli. Lima kekuatan bersaing dalam industri dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri Sumber : Porter 1997 a Ancaman Masuknya Pendatang Baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan berimplikasi terhadap perusahaan yang sudah ada, seperti kapasitas akan bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, dan perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Terdapat beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yang sering disebut hambatan masuk. Faktor-faktor hambatan masuk yang dimaksud adalah : i Skala ekonomis Skala ekonomis menggambarkan turunnya biaya satuan unit cost suatu produk apabila volume absolut per periode meningkat. Skala ekonomis ini akan menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa para pendatang baru tersebut untuk masuk pada skala besar dan menghadapi risiko adanya reaksi keras dari pesaing yang Pendatang baru Persaingan di kalangan anggota industri Persaingan di antara perusahaan yang ada Pemasok Pembeli Ancaman masuknya pendatang baru Kekuatan tawar- menawar pembeli Kekuatan tawar- menawar pemasok Ancaman produk atau jasa pengganti Produk Pengganti 28 ada atau masuk dengan skala kecil dan beroperasi dengan biaya yang tidak menguntungkan. ii Diferensiasi produk Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada. Kondisi ini biasanya akan berdampak terhadap kerugian di saat awal dan seringkali bertahan untuk waktu yang cukup panjang. iii Kebutuhan modal Kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agar mampu bersaing akan menciptakan hambatan masuk bagi pemain baru, terutama jika modal tersebut diperlukan untuk periklanan di saat awal yang tidak dapat kembali atau untuk kegiatan riset dan pengembangan yang penuh risiko. iv Biaya beralih pemasok Biaya beralih pemasok adalah biaya satu kali yang harus dikeluarkan pembeli apabila berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika biaya peralihan ini tinggi maka pendatang baru harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam hal biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih dari pemasok lama. v Akses ke saluran distribusi Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. Apabila saluran distribusi untuk produk tersebut telah dikuasi oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru mungkin sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri. vi Biaya tak menguntungkan terlepas dari skala Perusahaan yang telah mapan mungkin mempunyai keunggulan biaya yang mungkin tidak dapat ditiru oleh pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri. Adapun keunggulan-keunggulan yang dimaksud adalah teknologi produk milik sendiri, pengusaan atas 29 bahan baku, lokasi yang menguntungkan, subsidi pemerintah, dan kurva belajar atau pengalaman. b Daya Tawar Menawar Pemasok Kekuatan tawar menawar pemasok dapat menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Kelompok pemasok yang terkuat menurut Pearce dan Robinson 1997, adalah jika : 1 didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi daripada industri di tempat mereka menjual produknya, 2 produk pemasok bersifat unik atau jika terdapat biaya pengalihan, 3 pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri, 4 pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya, 5 industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. c Daya Tawar Menawar Pembeli Kriteria pembeli yang kuat menurut Pearce dan Robinson 1997, adalah jika : 1 pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah yang banyak, 2 produk yang terbeli tidak terdiferensiasi atau standar, 3produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar, 4 pembeli menerima laba rendah, 5 produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli, 6 produk industri tidak menghasilkan penghematan energi bagi pembeli, 7 pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. d Ancaman Produk Substitusi Penetapan batas harga tertinggi produk substitusi dapat membatasi potensi suatu industri. Ancaman produk substitusi terjadi jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk dan mendiferensiasikannya. Produk pengganti yang harus diperhatikan adalah : 1 kualitasnya mampu menandingi kualitas produk industri, 2 dihasilkan oleh industri yang memiliki laba bersih tinggi. e Persaingan di Antara Industri Sejenis Persaingan di antara kalangan anggota industri terjadi karena perebutan posisi dan dengan menggunakan berbagai taktik seperti persaingan harga, 30 introduksi produk, dan perang iklan. Faktor yang menyebabkan persaingan antara anggota industri adalah : i Jumlah peserta persaingan banyak dan setara dalam hal kekuatan. ii Pertumbuhan industri lambat, mengakibatkan perebutan bagian pasar yang dilakukan perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. iii Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya pengalihan. iv Biaya tetap tinggi atau produk mudah rusak menyebabkan keinginan untuk menurunkan harga. v Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar. vi Hambatan keluar tinggi dan para anggota persaingan beragam dalam hal strategi.

3.1.5. Matriks IFE dan EFE

Menurut David 2006, perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menggunakan matriks IFE Internal Factor Evaluation dan EFE External Factor Evaluation yang merupakan matriks faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam suatu industri. Matriks IFE merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama berbagai kegiatan internal. Matriks ini juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang tersebut. Matriks IFE dan EFE merupakan salah satu teknik perumusan strategi yang penting dan merupakan langkah pertama dari kerangka kerja perumusan yang disebut dengan tahap input, yaitu tahap meringkas informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, politik, demografi, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan dalam industri guna mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Sedangkan matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang utama dari kondisi dan kegiatan internal dari suatu usaha. 31

3.1.6. Matriks IE