Pemasaran Analisis Lingkungan Internal

61 kepada karyawannya dan sifat kekeluargaan ini juga membuat para karyawan tidak canggung untuk menyampaikan sesuatu yang terkait dengan masalah pekerjaan. 5 Pengendalian Secara umum pihak perusahaan telah melakukan pengendalian, walaupun masih terbatas pada bidang produksi saja, khususnya dalam hal pengadaan bahan baku dan pengolahan. Pengendalian bahan baku penting dilakukan karena terkait langsung dengan proses produksi “oriental coffee” sehingga kontinuitas produksi tetap terjaga. Selain itu, pengendalian dalam pengolahan juga sama pentingnya dengan pengendalian bahan baku. Hal ini terkait dengan kualitas atau mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusahaan melakukan proses penyortiran. Proses penyortiran ini dilakukan sebelum proses pencucian, setelah proses ekstraksi, dan setelah proses pengemasan packing. Jika ekstrak kopi yang dihasilkan proses ekstraksi tidak sesuai misalnya kurang halus tidak lolos pengayakan maka ekstrak kopi tersebut akan ditumbuk kembali dengan mesin penumbuk disk mill dan kemudian akan dilakukan pengayakan kembali.

6.1.2. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi serta memenuhi kebutuhan keinginan pelanggan akan produk atau jasa. Tujuan utama pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Pemasaran terkait dengan aspek produk, harga, distribusi, dan promosi yang juga dikenal dengan bauran pemasaran. Berikut merupakan penjelasan mengenai masing- masing aspek bauran pemasaran dari CV Agrifamili Renanthera : 1 Produk Product CV Agrifamili Renanthera memiliki dua divisi di dalamnya yaitu divisi agriculture and lab equipment dan divisi food and beverages. Divisi agriculture and lab equipment melakukan aktivitas penyediaan alat-alat pertanian dan alat laboratorium pertanian, kimia, kesehatan baik buatan lokal maupun impor. Sedangkan divisi food and beverages menghasilkan minuman 62 kopi herbal instan. Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih dalam membahas mengenai produk yang dihasilkan oleh divisi food and beverages yaitu “oriental coffee” dengan merek red bark dan vitacino. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki sedikit perbedaan dengan minuman kopi instan pada umumnya. Sesuai dengan visi yang telah dirumuskan, perusahaan tidak hanya memproduksi minuman instan yang dapat memenuhi kebutuhan para penikmat kopi tetapi juga menawarkan produk yang tetap memperhatikan kesehatan dimana terkandung herbal di dalamnya. Hal inilah yang membuat produk yang ditawarkan Agrifam berbeda dengan minuman kopi instan pada umumnya. Oriental coffee merupakan inovasi dari berbagai produk kopi olahan instan yang banyak ditawarkan di pasaran, di dalamnya terkandung campuran bahan-bahan herbal. Perbandingan antara kopi dengan campuran bahan-bahan lainnya adalah sebesar 25 persen banding 75 persen. Produk ini terbagi menjadi dua merek yaitu vitacino dan red bark. Perbedaan dari dua produk ini terletak pada tekstur ekstrak kopi dan herbal yang terkandung di dalamnya. Pada vitacino, tekstur dari ekstrak kopi lebih halus dan herbal yang terkandung antara lain jahe merah, pala, pegagan, dan kencur. Selain itu, dalam vitacino juga terkandung krim dan cokelat. Sedangkan red bark memiliki tekstur ekstrak kopi lebih kasar dibandingkan vitacino, herbal yang terkandung dalamnya antara lain jahe merah, kencur, lada hitam, kunyit, kayu manis, sereh. Pada red bark tidak terdapat campuran krim dan cokelat di dalamnya. Kedua produk tersebut diawarkan dalam bentuk sachet dengan netto 25 gram. Dihasilkannya dua jenis produk ini tidak terlepas dari target konsumen dari masing-masing produk. Red bark ditujukan untuk konsumen penikmat kopi hitam sedangkan vitacino ditujukan bagi konsumen yang tidak terlalu menyukai kopi hitam sehingga ditambahkan campuran krim dan cokelat di dalamnya. Keduanya memiliki beberapa khasiat antara lain melancarkan peredaran darah, menyehatkan lambung dan pencernaan, meningkatkan stamina, mengurangi kolesterol, pernapasan lega, dan menghilangkan stres. 63 Sedangkan kemasan yang digunakan untuk mengemas “oriental coffee” ini merupakan alumunium foil yang berbentuk sachet sebagai kemasan primer dari produk dan kemasan sekundernya berupa plastik. Aspek legalitas dan atribut kemasan produk oriental coffee sudah cukup baik karena telah dilengkapi merk produk, nama dan lokasi produsen, nomor P-IRT dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, izin dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, label halal dari MUI, komposisi produk, berat bersih netto produk cara penyajian dan tanggal kadaluarsa. Dari segi isi, mutu produk yang dihasilkan oleh Agrifam ini dinilai sudah cukup baik oleh konsumen. Berdasarkan penelitian Rahartanti 2009, mutu produk sudah cukup baik dari segi rasa, aroma, dan kandungan herbal. Penelitian yang menggunakan seratus responden konsumen tersebut menghasilkan kesimpulan untuk rasa : 14 persen menyatakan sangat enak, 43 persen menyatakan enak, 39 persen menyatakan cukup enak, serta hanya empat persen dan dua persen yang menyatakan rasanya tidak enak dan sangat tidak enak; untuk aroma : 21 persen menyatakan sangat harum, 39 persen menyatakan harum, 23 persen menyatakan cukup harum, serta hanya 13 persen dan empat persen yang menyatakan tidak harum dan sangat tidak harum; sedangkan untuk kandungan herbal 26 persen menyatakan sangat banyak, 40 persen menyatakan banyak, 27 persen menyatakan cukup banyak, serta hanya 4 persen dan 3 persen yang menyatakan sedikit dan sangat sedikit. 2 Harga Price Harga merupakan unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan bagi perusahaan. Terdapat lima pemegang kepentingan utama yang mempengaruhi keputusan penetapan harga pricing yaitu konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Menurut Umar 1999, penetapan harga yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, pada umumnya didasarkan oleh empat pendekatan, antara lain 1 Berdasarkan biaya, yaitu dengan memberikan atau menambahkan suatu mark up baku untuk labanya; 2 Analisis pulang pokok, yaitu penggunaan konsep bagan pulang-pokok yang menunjukkan total biaya dan jumlah pendapatan yang diharapkan pada beberapa tingkat volume penjualan sehingga titik 64 potong antara kedua kurva merupakan volume pulang pokok; 3 Berdasarkan persepsi pembeli, yaitu melakukan survei untuk harga barang yang sama oleh beberapa penjual yang ditanyakan langsung kepada konsumen; dan 4 Berdasarkan persaingan, yaitu penetapan harga dilakukan setelah meneliti harga yang ditetapkan oleh para pesaing dekatnya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pihak perusahaan, Agrifam menetapkan harga produknya berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi “oriental coffee” tersebut. Perusahaan menetapkan keuntungan yang akan diambil dari hasil penjualan sebesar 30 persen. Jadi, harga yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu biaya yang dikeluarkan ditambah dengan 30 persen keuntungan yang diinginkan. Harga yang ditetapkan perusahaan bagi distributor agen untuk produk vitacino sebesar Rp 13.000 per pak yang berisi sepuluh sachet yaitu Rp 1.300 per sachet, untuk red bark harga yang ditetapkan adalah Rp 10.000 per pak yaitu Rp 1.000 per sachet. Sedangkan harga eceran tertinggi yang ditetapkan perusahaan untuk konsumen adalah Rp 1.700 per sachet untuk vitacino dan Rp 1.300 untuk red bark. Bagi agen atau konsumen yang membeli produk vitacino di atas 1.000 sachet secara tunai, perusahaan akan melakukan pengurangan harga. Harga yang harus dibayarkan pembeli hanya Rp 1.000 per sachet, harga ini lebih murah dibandingkan harga normal yaitu Rp 1.300 per sachet untuk vitacino. Hal ini merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya karena harga yang ditetapkan perusahaan tersebut lebih rendah dibandingkan harga pesaingnya. Harga minuman kopi herbal instan yang banyak ditemui di pasar adalah sekitar Rp 2.000- Rp 4.000 per sachet Tabel 11. 65 Tabel 11. Daftar Harga Produk Kopi Herbal Instan No. Nama Produk Harga Produk Rpsachet 1 Habbat’s Café 2.400 2 Kopi Pracampuran Radix-HPA 4.000 3 Herb Mix Coffee 3.250 4 JoA Kopi Ginseng 3.000 Sumber : www.galeriherbal.wordpress.com, 2009 7 3 Distribusi Place Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya kepada konsumen. Distribusi mencakup pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi toko peritel, teritori penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, alat transportasi, penjual partai besar, dan peritel. Saat ini banyak produsen yang tidak menjual produknya langsung kepada konsumen. Berbagai organisasi pemasaran bertindak sebagai perantara, mereka memiliki berbagai nama seperti penjual partai besar, peritel, broker, fasilitator, agen, vendor, atau distributor. Perantara semakin berkembang karena kebanyakan dari produsen kekurangan sumberdaya keuangan dan keahlian untuk melakukan pemasaran secara langsung. Menurut Umar 1999, biasanya hampir sebagian besar perusahaan atau seorang produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. Secara umum, pendistribusian yang dilakukan oleh Agrifam melalui tiga pola saluran. Ketiga pola saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat pada Gambar 6. 7 Anonim. 2009. Produk Herbal. www.galeriherbal.wordpress.com. [11 Agustus 2009]. 66 Gambar 6. Saluran Distribusi pada CV Agrifamili Renanthera Berdasarkan Gambar 6 dapat diketahui bahwa saluran distribusi pada CV Agrifamili Renanthera terdiri dari tiga pola saluran. Pada pola saluran distribusi yang pertama, Agrifam menyalurkan produknya kepada agen kemudian agen tersebut menyalurkan kembali produknya kepada para pengecer dan dari pengecer selanjutnya produk disalurkan kepada konsumen. Pada umumnya agen ini berada di luar Kota Bogor seperti Jakarta, Aceh, Tangerang, Bali, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cianjur. Untuk pendistribusian produk dari perusahaan ke lokasi agennya, biasanya Agrifam menggunakan jasa pengiriman barang dimana biaya dari pengiriman tersebut akan dibebankan kepada pemesan atau agen. Pola saluran distribusi yang kedua yaitu Agrifam menyalurkan produk kepada pihak pengecer kemudian para pengecer ini akan menyalurkan kembali produknya kepada konsumen. Pihak pengecer yang dimaksud adalah toko atau warung yang berlokasi di sekitar Kota Bogor. Pada pola saluran distribusi yang kedua ini, perusahaan akan mengantarkan langsung produk yang dipesan. Sedangkan pada pola saluran yang ketiga Agrifam melakukan penjualan produknya langsung kepada konsumen. Biasanya konsumen mendatangi langsung perusahaan atau memesan secara langsung kepada perusahaan lewat telepon atau web. Untuk membedakan dengan pola saluran distribusi pertama dan kedua, konsumen pada pola saluran distribusi ketiga tidak menyalurkan lagi produk yang dibeli melainkan untuk dikonsumsi sendiri. Sistem pembayaran yang diterapkan perusahaan terbagi menjadi dua jenis yaitu pembayaran secara tunai dan konsinyasi. Sistem pembayaran secara Agrifa Konsumen Pengecer Agen Pengecer Konsumen Konsumen 67 konsinyasi dilakukan perusahaan hanya kepada para pengecer yang berada di Kota Bogor dengan jangka waktu pembayaran adalah satu bulan. Sedangkan agen yang berada di luar Kota Bogor harus membayar produk yang dipesan secara tunai. Hal ini merupakan salah satu strategi yang diterapkan perusahaan untuk mengurangi resiko pembayaran macet. 4 Promosi Promotion Menurut Umar 1999, pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk dan pendistribusian produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk dikenal dan akhirnya melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya yaitu melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen dengan membuka stan di tempat-tempat strategis seperti di Lapangan Pemda Cibinong dan Taman Yasmin, serta melakukan promosi penjualan melalui web atau situs perusahaan. Selain itu, perusahaan juga mengikuti pameran yang diinformasikan oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bogor.

6.1.3. Keuangan dan Akuntansi