Identifikasi Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

VII FORMULASI STRATEGI

7.1. Identifikasi Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

Identifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal yang dilakukan terhadap perusahaan. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan beberapa faktor strategi internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Adapun faktor-faktor strategi internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah sebagai berikut : 1 Hubungan baik dengan pemasok bahan baku Hubungan antara perusahaan dengan pemasok terjalin cukup baik. Perusahaan sering melakukan komunikasi baik bertemu langsung maupun melalui telepon dengan pemasoknya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi harga dan ketersediaan bahan baku yang dimiliki pemasok. Intensitas komunikasi yang cukup sering ini dapat menimbulkan hubungan yang lebih baik antar perusahaan dengan pemasok dan meningkatkan bentuk kekeluargaan di antara keduanya. Selain itu, untuk mempererat hubungan baik dengan pemasok, perusahaan berupaya memberikan insentif kepada pemasok berupa pembayaran secara tunai dari kegiatan pembelian bahan baku dilakukan oleh perusahaan. Hubungan baik yang terjalin antara perusahaan dengan pemasok akan membantu perusahaan dalam hal pemenuhan bahan baku untuk proses produksi. 2 Hubungan baik dengan distributor agen Sama halnya dengan pemasok, perusahaan juga berusaha menjalin hubungan yang baik dengan distributornya. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan distributornya baik langsung maupun melalui telepon cukup sering dilakukan. Selain itu, perusahaan juga memberikan harga yang lebih murah bagi distributor yang membeli dengan jumlah di atas seribu sachet yaitu Rp 1.000 per sachet untuk produk vitacino dan Rp 900 per sachet untuk produk red bark. Hal ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan loyalitas distributor agen terhadap perusahaan. 87 3 Produk telah memenuhi aspek legalitas Oriental coffee vitacino dan red bark telah memenuhi aspek legalitas dari suatu produk. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah merk produk, izin dari dinas-dinas yang terkait seperti Dinas Kesehatan nomor P-IRT dan Dinas perindustrian dan Perdagangan, serta label halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI. Aspek legalitas ini akan memberikan informasi kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan produsen layak untuk dikonsumsi. 4 Atribut kemasan sudah lengkap Atribut kemasan oriental coffee baik red bark maupun vitacino sudah lengkap diantaranya adalah merk produk, nama dan lokasi produsen, berat bersih netto produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, dan cara penyajian. Semua atribut kemasan tersebut telah tercantum pada kemasan oriental coffee baik vitacino maupun red bark. 5 Harga bersaing di pasaran Harga yang diterapkan perusahaan berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi oriental coffee per sachet. Perusahaan menetapkan keuntungan yang ingin diterima yaitu sebesar 30 persen dari setiap sachet oriental coffee. Harga yang ditetapkan perusahaan ini lebih rendah dibandingkan pesaingnya, untuk setiap sachet vitacino perusahaan menjual dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp 1.700 dan Rp 1.300 untuk setiap sachet red bark. Sedangkan harga minuman kopi herbal instan yang banyak ditemui di pasar adalah sekitar Rp 2.000- Rp 4.000 per sachet. 6 Perusahaan memiliki web atau situs sendiri Untuk mendukung kegiatan promosi dan penjualan, perusahaan telah memiliki web atau situs sendiri. Meluasnya penggunaan internet oleh masyarakat dapat menjadi salah satu peluang untuk mendukung kekuatan perusahaan ini. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat mempromosikan produk lebih luas lagi melalui web atau situs yang telah dimiliki. 7 Komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin dengan baik Pimpinan perusahaan selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan karyawannya, komunikasi yang dilakukan ini tidak hanya dalam hal pekerjaan. Hal ini akan menciptakan hubungan kekeluargaan antara pemilik 88 dan karyawannya. Selain itu, pemilik juga sering memberikan bonus kepada karyawannya ketika hari raya dan jika terjadi peningkatan penjualan. Hal ini dapat menciptakan kenyamanan karyawan dalam bekerja dan akan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. 8 Mutu produk yang dihasilkan sudah cukup baik Perusahaan Agrifam selalu mengutamakan mutu dari produk yang dihasilkan, baik dari segi rasa, aroma, maupun kandungan herbal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen yang dilakukan dalam penelitian Rahartanti 2009 yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. 9 Masih terjadi tumpang tindih pekerjaan Walaupun perusahaan telah memiliki struktur organisasi, namun masih ditemukan tumpang tindih pekerjaan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Salah satu faktornya adalah tidak adanya pemisahan manajemen antara divisi agriculture and lab. equipment dengan divisi food and beverages. Faktor lainnya adalah kurangnya tenaga kerja dalam bidang yang bertanggung jawab atas dua divisi tersebut, seperti bidang administrasi dan keuangan, bagian marketing, serta bagian sales dan distribusi. Saat ini tumpang tindih pekerjaan tersebut belum terlalu berpengaruh besar terhadap perusahaan. Namun, perusahaan harus mulai memikirkan cara untuk mengatasi hal ini agar tidak menjadi masalah yang besar bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. 10 Keterbatasan modal usaha Untuk menjalankan usahanya pemilik masih menggunakan modal sendiri. Sehingga, pemilik memiliki keterbatasan untuk melakukan pengembangan terhadap usahanya. Hal ini merupakan salah satu hambatan bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. 11 Teknologi produksi yang digunakan masih semi modern Mesin yang digunakan untuk proses produksi oriental coffee masih semi modern seperti mesin pengemas dan proses ekstraksi masih dilakukan secara manual. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan waktu produksi yang diperlukan menjadi lebih banyak tidak efisien. 89 12 Kapasitas produksi masih terbatas Kapasitas produksi yang terbatas ini disebabkan oleh teknologi produksi yang digunakan perusahaan masih semi modern. Sehingga jumlah produk yang dihasilkan belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Hal ini menjadi kelemahan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen atas oriental coffee. 13 Sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan belum sistematis Pembukuan atau pengelolaan keuangan yang dilakukan Agrifam belum sistematis. Data-data yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan belum dicatat secara rapi, tidak ada pemisahan penyimpanan data antara divisi Agriculture Lab Equipment dengan divisi Food and Beverages. 14 Bagian penelitian dan pengembangan produk product development and control belum berjalan secara baik Dalam struktur organisasi, Agrifam telah memiliki bagian Product Development and Control, bagian ini merupakan bentuk dari bagian penelitian dan pengembangan produk pada suatu perusahaan. Walaupun perusahaan telah memiliki bagian ini, namun pada kenyataannya bagian ini belum menjalankan fungsinya secara baik. Belum ada kegiatan yang bertujuan untuk meneliti produk maupun melakukan riset untuk mengembangkan produk yang dimiliki. Padahal fungsi bagian ini diperlukan untuk meningkatkan pemasaran serta mendapatkan keunggulan biaya melalui efisiensi sebelum pesaing melakukannya.

7.2. Identifikasi Faktor-faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan