17 kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi kopi instan, mengkaji kriteria kopi
instan yang ideal menurut konsumen, serta mengkaji sikap konsumen terhadap kopi instan merek Good Day, Nescafe, dan Indocafe kemasan sachet. Alat analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor, dan model angka ideal. Kedua penelitian di atas menganalisis tentang analisis keputusan
pembelian dan analisis ekuitas merek terhadap produk kopi bubuk dan kopi instan. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah pada objek
penelitian dan lokasi penelitiannya, yang menjadi objek penelitian ini adalah produk minuman kopi herbal instan pada CV Agrifamili Renanthera. Selain itu,
penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengembangan usaha yang tepat untuk dijalankan oleh perusahaan.
Sedangkan perbedaan dengan penelitian Rahartanti adalah pada tujuan dan objek penelitian. Penelitian tersebut bertujuan untuk memformulasikan strategi
pemasaran bagi produk oriental coffee vitacino saja. Selain itu, metode yang digunakan pun berbeda, pada penelitian tersebut digunakan metode Analytical
Hierarchy Process AHP.
2.2.2. Penelitian Mengenai Strategi Pengembangan Usaha
Apriani 2007, mengkaji tentang “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Minuman Instan Berbahan Baku Biofarmaka Pada Home Industry Lisna Agung,
Kabupaten Bogor” bertujuan untuk mengidentifikasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas LA,
mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan LA dalam mencapai tujuannya, serta menganalisis alternatif strategi dan menentukan
prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat dan dapat diterapkan bagi LA dalam pengembangan usaha minuman instan berbahan baku biofarmaka. Alat
analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT, serta matriks QSP.
Budi 2008, mengkaji tentang “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Susu Kedelai Bubuk Instan Studi Kasus : PD Mas Adam Berdasi, Kec. Rumpin,
Bogor” bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PD Mas Adam Berdasi, serta merumuskan alternatif strategi yang dapat
diterapkan pihak PD Mas Adam Berdasi sesuai dengan kondisi lingkungan usaha.
18 Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE,
matriks SWOT, dan matriks QSP. Habib 2008, mengkaji tentang “Strategi Pengembangan Usaha Minuman
Instan Jahe Merah Zingiber officinale Linn.Var.rubrum CV Hanabio-Bogor” bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang
dapat digunakan untuk melihat peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan, serta merekomendasikan prioritas dan alternatif strategi serta
memberikan program tindakan yang paling tepat untuk perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE,
matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP. Prasetiawan 2005, mengkaji tentang “Strategi Pengembangan Usaha
Minuman Instan Berbahan Baku Biofarmaka Studi Kasus pada Sub Divisi Produk Pusat Studi Biofarmaka IPB ” bertujuan untuk mengkaji kondisi kegiatan
usaha minuman instan berbahan baku bifarmaka di subdivisi produk PSB, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dalam
pengembangan usaha minuman instan berbahan baku biofarmaka, serta menentukan alternatif strategi perusahaan dan prioritas strategi usaha minuman
instan berbahan baku biofarmaka di subdivisi produk. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, dan EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks
QSP. Empat penelitian tersebut di atas merupakan penelitian tentang strategi
pengembangan usaha yang menggunakan alat analisis matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT, serta matriks QSP. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian-penelitian sebelumnya di atas antara lain lokasi dan produk. Selain itu, perusahaan yang menjadi lokasi penelitian penulis memiliki dua Strategy Business
Unit SBU dan produk yang menjadi objek penelitian adalah kopi herbal instan. Penelitian ini hanya sampai pada tahap awal manajemen strategis yaitu tahap
formulasi strategi, tahap implementasi dan tahap evaluasi diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan.
19
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis