Matriks QSP QSPM Kerangka Pemikiran Teoritis

33

3.1.8. Matriks QSP QSPM

QSPM adalah alat analisis yang digunakan untuk mengindentifikasi alternatif strategi mana yang terbaik. QSPM menggunakan input dari analisis tahap pertama, yaitu matriks IFE dan EFE serta input dari hasil pencocokan pada tahap kedua, misalnya matriks IE atau matriks SWOT untuk menentukan secara objektif di antara alternatif strategi. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan sejauh mana faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing- masing faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal. Adapun keunggulan QSPM antara lain set strategi dapat dievaluasi secara bertahap atau bersama-sama; tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau jumlah set strategi yang dapat dievaluasi; membutuhkan penyusun strategi untuk mengintegrasikan faktor internal dan eksternal yang relevan ke dalam proses keputusan; penggunaan QSPM dapat diadaptasikan untuk diaplikasikan oleh organisasi kecil, besar, berorientasi laba maupun nirlaba, dan dapat diaplikasikan untuk hampir semua tipe organisasi. Akan tetapi, disamping memiliki kelebihan, QSPM juga memiliki keterbatasan, yaitu QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang mendasar, serta QSPM hanya dapat bermanfaat sebagai informasi pendahuluan dan analisis pencocokan yang mendasari penyusunannya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Tren gaya hidup sehat dengan konsep back to nature saat ini tengah berkembang di masyarakat, tren ini mengimbangi pola hidup masyarakat modern yang serba praktis. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan pun semakin meningkat, masyarakat semakin selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Untuk merespon tren ini banyak dari para pelaku usaha termasuk yang bergerak di industri minuman menawarkan produk yang menggunakan bahan-bahan alami sebagai pengganti bahan tambahan kimiawi yang banyak ditemukan pada produk instan.