92 8 Tingkat inflasi yang fluktuatif
Tingkat inflasi yang fluktuatif dapat mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Jika terjadi inflasi yang tinggi, hal ini menunjukkan adanya kenaikan
harga rata-rata barang atau jasa di tingkat konsumen yang cukup tinggi, sehingga terjadi penurunan kemampuan daya beli uang untuk memperoleh
barang atau jasa dari konsumen. Oriental coffee bukan merupakan produk pangan yang akan diutamakan konsumen jika terjadi penurunan kemampuan
daya beli masyarakat. Kondisi ini dapat menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan karena akan timbul kemungkinan terjadinya penurunan penjualan
yang berakibat pada menurunnya penerimaan perusahaan.
7.3. Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Analisis matriks IFE dilakukan dengan mengolah faktor-faktor strategi internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Identifikasi
beberapa faktor internal dilakukan dengan cara wawancara dan pemberian kuesioner kepada pihak manajemen perusahaan yaitu pemilik dan karyawan
perusahaan bagian administrasi dan keuangan serta salah seorang staf bidang perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bogor.
Wawancara dan pemberian kuesioner tidak hanya dilakukan kepada pihak internal perusahaan saja tetapi juga melibatkan pihak luar yaitu salah seorang staf bidang
perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bogor. Hal ini dilakukan agar hasil yang didapat lebih bersifat objektif.
Setelah itu, dilakukan pengisian kuesioner oleh masing-masing responden untuk pembobotan dengan menggunakan paired comparison matrix, yang
kemudian dilakukan penentuan peringkat rating untuk masing-masing faktor strategi internal. Besar kecilnya bobot yang diberikan responden tergantung pada
besar kecilnya pengaruh atau tingkat kepentingan relatif faktor kunci tersebut bagi perusahaan. Sedangkan peringkat rating yang diberikan pada matriks IFE, rating
tertinggi yaitu empat diberikan pada faktor yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan dan rating terendah yaitu satu untuk faktor yang menjadi kelemahan
utama perusahaan. Matriks perbandingan berpasangan untuk pembobotan faktor strategi internal pada CV Agrifamili Renanthera dapat dilihat pada Lampiran 3.
93 Sedangkan penentuan peringkat rating faktor strategi internal pada CV
Agrifamili Renanthera dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan penentuan peringkat untuk
masing-masing responden, kemudian dicari nilai rata-rata hasil pembobotan dan penentuan peringkat dari seluruh responden dengan cara membagi hasil
penjumlahan seluruh nilai pembobotan atau penentuan peringkat dari seluruh responden untuk masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Nilai
rata-rata dari hasil pembobotan dan penentuan peringkat untuk faktor-faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran
6. Setelah diperoleh nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap faktor, dapat diketahui nilai rata-rata tertimbang dari tiap faktor. Nilai rata-rata tertimbang
didapat dari hasil perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Hasil analisis matriks IFE pada CV Agrifamili Renanthera dapat dilihat pada Tabel 16.
Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui faktor-faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan. Kekuatan utama bagi perusahaan
adalah faktor kekuatan dengan nilai rata-rata tertimbang terbesar sedangkan kelemahan utama bagi perusahaan adalah faktor kelemahan dengan nilai rata-rata
tertimbang terkecil. Adapun kekuatan utama perusahaan adalah mutu produk yang dihasilkan sudah cukup baik dengan nilai rata-rata tertimbang sebesar 0,3087.
Tingginya nilai rata-rata tertimbang yang terdapat pada faktor tersebut adalah karena mutu produk yang dihasilkan perusahaan sudah cukup baik dari segi rasa,
aroma, dan kandungan herbal. Sedangkan kelemahan utama perusahaan adalah kapasitas produksi masih
terbatas dengan nilai rata-rata tertimbang sebesar 0,0778. Namun, secara keseluruhan total dari total rata-rata tertimbang dari matriks IFE adalah sebesar
2,6095 yang mengindikasikan perusahaan berada pada kondisi rata-rata 2,0- 2,99 dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki
perusahaan dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa usaha Agrifam memiliki posisi internal yang kuat, karena mampu
menggunakan kekuatan yang ada untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki.
94
Tabel 16. Analisis Matriks IFE CV Agrifamili Renanthera
Faktor Internal Utama Bobot
rata-rata Peringkat
rata-rata Rata-rata
Tertimbang
Kekuatan
Hubungan baik dengan pemasok bahan baku 0,0595
3,6667 0,2182
Hubungan baik dengan distributor agen 0,0714
4,0000 0,2856
Produk telah memenuhi aspek legalitas 0,0623
4,0000 0,2492
Atribut kemasan sudah lengkap 0,0568
4,0000 0.2272
Harga bersaing di pasaran 0,0824
3,6667 0,3021
Perusahaan memiliki web atau situs sendiri 0,0495
3,3333 0,1650
Komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin dengan baik
0,0687 4,0000
0,2748 Mutu produk yang dihasilkan sudah cukup baik
0,0842 3,6667
0,3087 2,0308
Kelemahan
Masih terjadi tumpang tindih pekerjaan 0,0595
1,6667 0,0992
Keterbatasan modal usaha 0,0870
1,0000 0,0870
Teknologi produksi yang digunakan masih semi modern 0,0888
1,0000 0,0888
Kapasitas produksi masih terbatas 0,0778
1,0000 0,0778
Sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan belum sistematis
0,0696 1,6667
0,1160 Bagian penelitian dan pengembangan produk product
development control belum berjalan secara baik 0,0824
1,3333 0,1099
0,5787
Total 2,6095
Sumber : Data Primer diolah
7.4. Analisis Matriks EFE External Factor Evaluation