Strategi Pengembangan Usaha Kerangka Pemikiran Teoritis

21 4 Strategi Defensif Srategi defensif adalah strategi yang memiliki ciri utama dimana perencana strategi bereaksi terhadap tekanan lingkungan akibat keadaan yang memaksa. Strategi-strategi alternatif yang termasuk ke dalam strategi defensif, antara lain : a Rasionalisasi biaya, yaitu merestrukturisasi dengan cara mengurangi biaya dan aset agar bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan. Strategi ini kadang disebut sebagai strategi terbalik turn-around atau reorganisasi. Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Di dalam beberapa kasus, kebangkrutan dapat menjadi pilihan strategi rasionalisasi biaya yang efektif. Kebangkrutan dapat membuat perusahaan menghindari kewajiban membayar utang yang besar. b Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan modal yang selanjutnya digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. c Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secra bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan salah satu pilihan terakhir untuk mengantisipasi kerugian yang akan menimpa perusahaan, oleh karenanya merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.

3.1.2. Strategi Pengembangan Usaha

Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam setiap bisnis utamanya. Pentingnya keputusan strategi berkaitan dengan sumber daya perusahaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa strategi memberikan stabilitas arah dan orientasi yang konsisten dengan memungkinkan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Nurdjannah 2006, strategi yang berhasil pada 22 umumnya dengan mengkombinasikan beberapa hal berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan yaitu : 1 Sasaran sederhana jangka panjang Setiap strategi bisnis harus merupakan kejelasan dari sasaran, jika tidak, strategi tidak akan dapat memberikan stabilitas dan kesatuan arah perusahaan. Sasaran ini harus jelas dan konsisten serta tetap berorientasi pada tanggung jawab terhadap pemegang saham, para pegawai dan konsumen. 2 Melalui analisis lingkungan persaingan Kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan yang umum dari konsumen dapat berpengaruh pada penentuan posisi pasar. Kemampuan dalam memahami lingkungan bisnis ini dapat berupa pemahaman tentang penilaian pasar saham, pandangan terhadap potensi kemungkinan akuisisi serta kemampuan dalam mengidentifikasi dan memotivasi sumber daya manusia perusahaan. 3 Penilaian sumber daya yang objektif Kesadaran akan kondisi sumber daya dan kemampuan perusahaan, termasuk reputasi yang berhubungan dengan nama perusahaan dan merek produk, kemampuan untuk memotivasi pegawai, keefektifan dalam menangani kemitraan dengan para pemasok, serta kemampuan dalam menangani dan mengendalikan mutu produk. 4 Penerapan yang efektif Strategi yang paling tepat bagi perusahaan mungkin tidak akan berguna jika tidak diterapkan secara efektif. Penerapan strategi yang efektif memerlukan pembentukan kepemimpinan, struktur organisasi dan sistem manajemen yang mampu memegang komitmen dengan baik serta koordinasi seluruh pegawai dan mobilisasi sumber daya sebagai pelengkap strategi. 6 6 Nurjanah. 2006. Perencanaan Strategi Pengembangan Bisnis. http:www.tumoutou.netmm_kusm0667nurdjannah.pdf. [10 Februari 2009]. 23

3.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan