82
Peningkatan nilai tambah merupakan tujuan prioritas kedua. Tujuan ini berhubungan erat dalam memberikan nilai tambah terhadap komoditas kentang.
Dalam hal ini, kentang dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif sumber karbohidrat, dan bahan pangan olahan lainnya. Dengan semakin banyaknya nilai
tambah dari kentang, maka potensi komoditas kentang untuk dikembangkan semakin besar.
Tujuan prioritas ketiga yaitu meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas dilakukan dengan cara implementasi teknologi budidaya kentang di
tingkat petani. Rendahnya produktivitas kentang antara lain disebabkan penggunaan benih yang kurang baik oleh petani karena benih bermutu tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup dan teknik bercocok tanam yang kurang tepat. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kentang
disamping menggunakan pupuk yang cukup juga dengan menggunakan benih kentang yang baik dan terbebas dari hama dan penyakit.
Membuka lapangan usaha merupakan tujuan keempat dalam pengembangan agribisnis komoditas kentang. Dengan berkembangnya komoditas kentang, maka
akan membuka lapangan kerja baru yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja di daerah sentra pengembangan yang akan memberikan dampak positif
antara lain, berkurangnya jumlah pengangguran, menurunnya tingkat kriminalitas, meningkatkan daya beli, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan dan
peningkatan ekonomi pedesaan.
d. Analisis Hasil Pengolahan pada Level Strategi
Berdasarkan hasil penilaian para pakar, maka diperoleh lima alternatif strategi pengembangan agribisnis komoditas kentang yang dapat dilakukan di
Kabupaten Banjarnegara. Alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada Tabel 23 berikut :
Tabel 23 Bobot dan Prioritas Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang
Alternatif Strategi Bobot
Prioritas Pemberdayaan PetaniKelompok Tani
0,219 1
Meningkatkan Teknik Budidaya 0,217
2 Meningkatkan Dukungan Sarana dan Prasarana
0,214 3
Meningkatkan Jaringan Informasi dan Kemitraan 0,182
4 Meningkatkan Penelitian dan Pengembangan
0,168 5
83
Alternatif strategi paling penting untuk dilakukan adalah pemberdayaan petanikelompok tani dengan bobot sebesar 0,219. Tujuan utama yang diharapkan
dalam pemberdayaan petanikelompok tani adalah peningkatan kualitas petanikelompok tani yang mencakup pada pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuannya dalam pengembangan agribinis komoditas kentang di Kabupaten Banjarnegara. Untuk mencapai peningkatan kualitas petanikelompok tani, salah
satunya adalah program penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan dan pelatihan kepada petanikelompok tani dalam pengenalan praktek pertanian ramah
lingkungan. Melalui program pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan petanikelompok tani. Program
pelatihan tersebut dapat berjalan efektif dan mencapai sasaran bila diikuti dengan kegiatan demonstrasi plot atau demontrasi lapangan.
Alternatif strategi terpenting kedua adalah meningkatkan teknik budidaya dengan bobot sebesar 0,217. Dalam upaya pengembangan agribisnis komoditas
kentang di Kabupaten Banjarnegara, maka teknik budidaya yang selama ini dilakukan oleh petani perlu ditingkatkan dengan menerapkan teknik budidaya
ramah lingkungan. Selain itu, mengubah cara bertani intensif menjadi model pertanian terpadu. Pertanian terpadu pada hakekatnya merupakan pertanian yang
mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi unsur hara dan energi terjadi secara seimbang. Keseimbangan inilah yang akan
menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien.
efis Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana merupakan alternatif strategi
ketiga dengan bobot sebesar 0,214. Dukungan sarana dan prasarana memegang peranan penting dalam pelaksanaan agribisnis komoditas kentang di Kabupaten
Banjarnegara. Sarana produksi pertanian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung perkembangan agribisnis komoditas kentang terutama
untuk mencapai tujuan terciptanya ketahanan pangan. Benih bermutu, pupuk, dan pestisida obat-obatan pertanian adalah sarana produksi pertanian utama yang
paling banyak
diperlukan petani
dalam kegiatan
pertanian. Untuk
mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian diperlukan adanya ketersediaan sarana produksi seperti penyediaan benih, pupuk dan pestisida yang memenuhi
84
kriteria enam tepat yaitu : tepat jenis, tepat mutu, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat tempat. Penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian
merupakan pendukung dalam kegiatan agribisnis komoditas kentang di Kabupaten Banjarnegara.
Alternatif strategi berikutnya yang penting untuk dilakukan berturut-turut adalah meningkatkan jaringan informasi dan kemitraan dengan bobot sebesar
0,182 dan meningkatkan penelitian dan pengembangan dengan bobot 0,168. Hasil analisis menggunakan software AHP Microsoft Expert Choice 2000 dapat dilihat
pada Lampiran 18. Berikut adalah hasil pengolahan vertikal strategi pengembangan agribisnis komoditas kentang melalui pendekatan sumber daya
manajemen di Kabupaten Banjarnegara, dapat dilihat pada Gambar 8.
85
Fokus Faktor
Aktor
Tujuan
Alternatif Strategi
Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang Melalui Pendekatan Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara
Kebijakan Pemerintah
0,135 Pendidikan dan
Pengetahuan Petani
0,078 Informasi
Hasil Litbang Mutakhir
0,047 Pelatihan
dan Penyuluhan
0,084 Potensi
Lahan 0,073
Sarana Produksi
Pertanian 0,083
Pemerintah Pusat dan
Daerah 0,365
Lembaga Penelitian
0,223 Petani
0,177 Pengusaha
0,111 Lembaga
Keuangan 0,113
Meningkatkan Teknik Budi
Daya 0,217
Meningkatkan Penelitian dan
Pengembangan 0,168
Pemberdayaan Petani
KelompokTani 0,219
Mengembangkan Jaringan Informasi
dan Kemitraan 0,182
Meningkatkan Dukungan Sarana
dan Prasarana 0,214
Membuka Lapangan Usaha
0,119
Meningkatkan Pendapatan Petani
0,347
Meningkatkan Produktivitas
0,229 Peningkatan
Nilai Tambah 0,290
Pengaturan Penggunaan
Sarana Produksi 0,095
Keterlibatan Pemerintah
Pusat dan Daerah 0,128
Produktivitas 0,144
Pengaturan Waktu
TanamPanen 0,132
Gambar 8 Hasil Pengolahan Vertikal Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang melalui Pendekatan Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara.
86
4.6 Hubungan Alternatif Strategi dengan Faktor Output