79
petani. Namun, baru sebagian kecil petani yang dapat memanfaatkan media informasi dengan baik karena adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan.
Petani menerapkan hasil-hasil penelitian setelah mengamati dan mengikuti demontrasi plot demplot serta upaya-upaya sosialisasi yang dilakukan
pemerintah. Petani harus mampu mengakses informasi-informasi hasil litbang dan menerapkannya. Dengan adanya informasi hasil litbang tersebut, sangat
bermanfaat dalam pengembangan agribisnis kentang di Kabupaten Banjarnegara.
b. Analisis Hasil Pengolahan pada Level Aktor
Hasil pengolahan pada level aktor yang berperan dalam penyusunan strategi pengembangan agribisnis kentang di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat pada
Tabel 21. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa pemerintah pusat dan daerah merupakan aktor yang memiliki peranan paling penting terhadap
strategi pengembangan agribisnis komoditas kentang dengan bobot 0,365. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus menggalakkan pengembangan
komoditas kentang sebagai komoditas unggulan pangan lokal di daerah sentra pengembangannya. Dukungan pemerintah pusat dan daerah mempunyai posisi
strategis dalam peningkatan kesejehteraan petani. Pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan usaha agribisnis yang
kondusif dan mampu mendukung pengembangan agribisnis yang tangguh. Lembaga pemerintah, mulai dari tingkat pusat sampai daerah memiliki wewenang
regulasi dalam menciptakan lingkungan agribisnis yang kompetitif dan adil. Tabel 21 Bobot dan Prioritas Aktor yang Berperan dalam Strategi Pengembangan
Agribisnis Komoditas Kentang
Aktor Bobot
Prioritas Pemerintah Pusat dan Daerah
0,365 1
Lembaga Penelitian 0,223
2 Petani
0,177 3
Lembaga Keuangan 0,113
4 Pengusaha
0,111 5
Lembaga penelitian merupakan aktor dengan prioritas kedua dengan bobot 0,223. Lembaga penelitian yang terkait dengan pengembangan agribisnis harus
menjadi ujung tombak bagi keberhasilan agribisnis. Lembaga penelitian berkaitan dengan penyediaan informasi dan inovasi dalam bentuk teknologi budidaya yang
baik dan benar sesuai GAP Good Agriculture Practise. Lembaga penelitian juga
80
dapat berperan sebagai penyuluh, pembina, dan pembimbing petani untuk meningkatkan pengetahuannya. Pemberdayaan lembaga penelitian dalam
pengembangan agribisnis perlu ditingkatkan dalam upaya meraih keunggulan bersaing bagi produk-produk agribisnis memasuki pasar luar negeri.
Pada prioritas ketiga adalah petani dengan bobot 0,177. Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan
hidupnya di bidang pertanian. Petani berperan sebagai tenaga kerja dalam usahataninya harus dapat mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan
usahataninya, baik secara teknis maupun ekonomis. Petani memiliki peran yang besar dalam pengembangan agribisnis kentang. Hal ini disebabkan karena petani
merupakan pelaku utama dalam pengembangan komoditas kentang dalam kepemilikan lahan, pelaku budidaya, dan pengolahan hasil. Peran petani dapat
lebih ditingkatkan jika didukung dengan peningkatan kesadaran dan kemampuan petani dalam hal pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki.
Prioritas keempat adalah lembaga keuangan dengan bobot sebesar 0,113 dan yang terakhir yaitu pengusaha dengan bobot sebesar 0,111. Lembaga keuangan
memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan usaha agribisnis terutama dalam penyediaan modal investasi dan modal kerja. Masalah yang
sering dihadapi petani dalam agribisnis kentang adalah permodalan. Persyaratan yang harus dipenuhi petani untuk mendapatkan bantuan modal dari lembaga
keuangan masih dirasakan memberatkan petani. Hal ini dapat menghambat pengembangan usaha agribisnis. Lembaga keuangan
diharapkan dapat memberikan respon dan akses yang lebih mudah terhadap berbagai kebijakan
untuk pinjaman bagi petani. Pertumbuhan lembaga keuangan dan sumber-sumber permodalan di tingkat masyarakat juga perlu ditingkatkan melalui sumber daya
dan potensi yang dimiliki sehingga dapat memperkaya sumber-sumber permodalan yang dapat diakses oleh petani.
Pengusaha sebagai aktor yang berperan dalam pengembangan agribisnis komoditas kentang sejalan dengan adanya upaya peningkatan peran dan fungsi
swasta. Upaya ini dilakukan karena pengusaha memiliki kemampuan dalam hal pendanaan,
manajemen usahatani
serta penanganan
dan pengolahan
pemasarannya. Hal ini terbukti apabila pengusaha telah menjalin kemitraan yang
81
baik dan sinergis dengan petani akan mendatangkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Dampak lain yang diharapkan dengan terjalinnya kemitraan yang
baik itu antara lain membuka lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan di tingkat petani. Pengusaha
juga berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen. Peranan ini diharapkan mampu untuk meningkatkan pendapatan
petani selaku produsen diantaranya dengan lebih memberikan harga yang wajar untuk produk yang dihasilkan melalui upaya pembagian keuntungan yang lebih
adil dari semua nilai tambah yang tercipta, memberikan informasi pasar dan promosi produk.
c. Analisis Hasil Pengolahan pada Level Tujuan