98
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Terdapat dua puluh satu faktor yang mempengaruhi pengembangan agribisnis komoditas kentang di Kabupaten Banjarnegara. Dari dua puluh satu faktor
tersebut diperoleh sepuluh faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan agribisnis komoditas kentang melalui pendekatan sumber daya manajemen di
Kabupaten Banjarnegara yaitu : 1 kebijakan pemerintah; 2 pendidikan dan pengetahuan petani; 3 potensi lahan; 4 pelatihan dan penyuluhan; 5
informasi hasil litbang mutakhir; 6 pengaturan waktu tanampanen; 7 sarana produksi pertanian; 8 pengaturan penggunaan sarana produksi; 9
keterlibatan pemerintah pusat dan daerah; dan 10 produktivitas 2. Strategi pengembangan agribisnis komoditas kentang di Kabupaten
Banjarnegara disusun berdasarkan skenario-skenario yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Skenario disusun berdasarkan faktor kunci yang
sangat menentukan pengembangan agribisnis di Kabupaten Banjarnegara. Skenario terpilih untuk pengembangan agribisnis adalah skenario optimis
menjadi kentang yang ideal di masa depan. 3. Faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi pengembangan
agribisnis komoditas kentang di Kabupaten Bajarnegara adalah produktivitas. Sedangkan aktor yang memiliki peranan paling penting terhadap strategi
pengembangan agribisnis komoditas kentang adalah pemerintah pusat dan daerah. Untuk tujuan yang ingin dicapai, yang paling utama adalah
meningkatkan pendapatan petani. Selanjutnya alternatif strategi yang penting untuk dilakukan dalam pengembangan agribisnis komoditas kentang di
Kabupaten Banjarnegara adalah pemberdayaan petanikelompok tani.
5.2 Saran
1. Pemerintah pusat dan daerah Kementerian Pertanian di Tingkat Pusat serta Dinas Pertanian di Tingkat Provinsi dan Kabupaten perlu memberdayakan
kelembagaan kelompok tani dan meningkatkan sumber daya manusia petani
99
melalui pelatihan dan penyuluhan serta sosialisasi yang lebih intensif dalam menerapkan pertanian ramah lingkungan.
2. Perlunya dukungan pemerintah dalam program pengembangan agribisnis komoditas kentang dengan meningkatkan kualitas dan produksi melalui
penerapan GAPSOP, mengadopsi teknologi baru, memperkuat industri perbenihan, memperbaiki fasilitas pasca panen, memperkuat permodalan
petani, memperkuat infrastruktur, dan mengembangkan sistem informasi untuk pola tanam.
3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara instansi terkait baik pemerintah pusat dan daerah BAPPENAS di Tingkat Pusat serta BAPPEDA
di Tingkat Provinsi dan Kabupaten, lembaga penelitian, petani, serta pihak swasta untuk mencapai keberhasilan yang optimal dalam pengembangan
agribisnis komoditas kentang serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
4. Dalam penelitian ini telah disusun rekomendasi operasional dan roadmap strategi pengembangan agribisnis komoditas kentang melalui pendekatan
sumber daya manajemen di Kabupaten Banjarnegara untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan agribisnis kentang di Kabupaten
Banjarnegara.
100
DAFTAR PUSTAKA
Andarwati AU. 2011. Efisiensi Teknis Usahatani Kentang dan Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara [Skripsi].
Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Adawiyah CR. 2011. Memperkokoh Ketahanan Pangan dengan Penganeka- ragaman Pangan. Warta Litbang Pertanian 336:5-7. [terhubung berkala].
http:www.pustaka.litbang.deptan. go.id. [24 Mei 2012]. Arifa F. 2011. Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram dengan Analisis
Prospektif pada Sari Serat Multifarm [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. Apriyani M. 2012. Strategi Pengembangan Skenario Usaha Keripik Pisang di
Bandar Lampung [Tugas akhir]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor. [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2011. RPJMD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011-2016. Banjarnegara: Bappeda. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pekan Kentang Nasional 2008 Mengukur
Kemajuan Perkentangan Nasional. Warta Litbang Pertanian 2008 30 5:18- 19.[terhubung berkala]. http:www.pustaka.litbang.deptan.go.id. [22 Mei
2012].
Bourgeois R, Jesus F. 2004. Participatory Prospective Analysis : Exploring and Anticipating Challenges with Stakeholders. UNESCAP-CAPSA. Through
Secondary Crops‟ Development in Asia and the Pacific. CAPSA Monograph No. 46.
David FR. 2010. Konsep Manajemen Strategis Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.
[Dintankannak] Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan. 2010. Banjarnegara Dalam Angka. Banjarnegara: Dintankannak.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2011. Pedoman Pengembangan Hortikultura Tahun 2012:2. [terhubung berkala]. http:hortikultura.deptan.go.id. [24 Mei
2012]. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat. 2011. Pedoman
Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012:1. [terhubung berkala]. http:hortikultura. deptan.go.id. [24 Mei 2012].
Firdaus M. 2010. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara. Godet M, Roubelat F. 1996. Creating the Future : The Use and Misuse of
Scenarios. Long Range Planning 292:164-171. [terhubung berkala]. http:sciencedirect.com. [29 Agustus 2012].
Godet M. 1999. The Art of Scenarios and Strategic Planning:Tools and Pitfalls. Technological Forecasting and Social Change 2000 65:3-22. [terhubung
berkala]. http:sciencedirect.com. [27 Agustus 2012].
101
Gunarto A. 2003. Prospek Agribisnis Kentang G4 Sertifikat Di Kabupaten Sukabumi. Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri. BPPT; 2003. Hlm
61-65. Hubeis M, Najib M. 2008. Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya
Saing Organisasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hubeis M. 2007. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Inti Prima.
Hardjomidjojo, 2002. Metode Analisis Prospektif. Bogor: Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
[Kemenristek] Kementerian Riset dan Teknologi. 2011. Catatan Pelaksanaan Diseminasi Teknologi Spesifik Lokasi. Jakarta: Kemenristek.
Ma‟arif MS, Tanjung H. 2003. Teknik-Teknik Kuantitatif untuk Manajemen. Jakarta: PT Gamedia Widiasarana Indonesia.
Marimin. 2008. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: PT Gamedia Widiasarana Indonesia.
______ dan N. Maghfiroh. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.
Pasaribu AM. 2012. Kewirausahaan Berbasis Agribisnis. Yogyakarta: ANDI. Royadi. 2006. Analisis Pemanfaatan TPA Sampah Pasca Operasi Berbasis
Masyarakat Studi Kasus TPA Bantar Gebang, Bekasi [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Saaty TL.1980. The Analytical Hierarchy Process. USA: McGraw-Hill Inc. Siagian SP. 2011. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.
Setiadi. 2009. Budi Daya Kentang. Jakarta: Penebar Swadaya. Sunarjono H. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Kentang. Jakarta: AgroMedia
Pustaka Tatuh J. 2010. Mengangkat Ekonomi Petani melalui Pengembangan Sistem
Agribisnis. Di dalam: Krisnamurthi B, Pambudy R, Dabukke FBM, editor. Refleksi Agribisnis. Bogor: IPB Press. hlm 129-135.
102
LAMPIRAN
103
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS KENTANG MELALUI PENDEKATAN SUMBER DAYA MANAJEMEN
DI KABUPATEN BANJARNEGARA
Kuesioner ini akan dipergunakan untuk penyusunan Tugas Akhir pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Prorgam Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Identitas Responden Nama
:............................................................................................ PekerjaanJabatan
:............................................................................................ Alamat
:............................................................................................ Tanda tangan
:
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2012
104
Lampiran 2 Kuesioner Analisis Prospektif
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS KENTANG
DI KABUPATEN BANJARNEGARA
Petunjuk Pengisian : 4.8.1.1 Anda diminta untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang sangat
berpengaruh terhadap pengembangan agribisnis komoditas kentang di Kabupaten Banjarnegara. Faktor-faktor tersebut meliputi kepentingan dari
sumber daya manajemen 7M+1TI.
4.8.1.2 Berikan definisi dari faktor-faktor tersebut, jawaban Anda isikan pada kolom 3.
Table 1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang di Kabupaten Banjarnegara
No Faktor
Definisi
1 2
3 1
Man SDM : -
-
2 Materials Bahan :
- -
3 Methods Cara Kerja :
- -
4 Money Uang :
- -
5 Machines Mesin :
- -
6 Market Pasar :
- -
7 Management Manajemen :
- -
8 Time Waktu :
- -
9 Information Informasi :
- -
105
Lanjutan Lampiran 2 Kuesioner Analisis Prospektif
ANALISIS PENGARUH LANGSUNG ANTAR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
KOMODITAS KENTANG DI KABUPATEN BANJARNEGARA Petunjuk Pengisian :
1. Anda diminta untuk membandingkan pengaruh langsung antar faktor pengembangan agribisnis satu sama lain
2. Pedoman skor penilaian dapat dilihat pada Tabel 1 Tebel 1 Pedoman Penilaian
Skor Keterangan
Tidak ada pengaruh langsung 1
Pengaruhnya kecil 2
Pengaruhnya sedang 3
Pengaruhnya sangat kuat
Contoh pengisian :
Terdapat lima faktor yang mempengaruhi pengembangan agribisnis yang saling diperbandingkan, yaitu A, B, C, D, dan E. Masing-masing faktor dilakukan
perbandingan untuk mengetahui pengaruh langsung antar faktor. Faktor-faktor tersebut disusun ke dalam bentuk tabel perbandingan faktor di bawah ini :
Tabel 2 Analisis Pengaruh Langsung Antar Faktor Terhadap
Dari A
B C
D E
A 1
a
1 3
B 2
3 2
b
2 C
3
c
1 D
3 2
d
E 1
1 3
1 Keterangan :
Nilai pada
a
: faktor A pengaruhnya kecil terhadap faktor B Nilai pada
b
: faktor B pengaruhnya sedang terhadap faktor D Nilai pada
c
: faktor C pengaruhnya sangat kuat terhadap faktor A Nilai pada
d
: faktor D tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor E
106
Lanjutan Lampiran 2 Kuesioner Analisis Prospektif
ANALISIS PENGARUH LANGSUNG ANTAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KENTANG
Berikan skor angka 0, 1, 2, 3 pada kolom yang telah disediakan dengan keterangan sebagai berikut:
0 = tidak ada pengaruh langsung 1 = pengaruhnya kecil
2 = pengaruhnya sedang 3 = pengaruhnya sangat kuat
Terhadap Dari
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U A
B C
D E
F G
H I
J K
L M
N O
P Q
R S
T U
Keterangan :
A. Pendidikan dan pengetahuan petani N. Penggunaan teknologi ramah
B. Pelatihan dan penyuluhan lingkungan
C. Sarana produksi pertanian O. Keterlibatan pemerintah
D. Potensi lahan pusat dan daerah
E. Dukungan lembaga keuangan P. Pola kemitraan
F. Kemampuan permodalan Q. Pengaturan waktu tanampanen
G. Teknik budidaya R. Pengaturan penggunaan sarana
H. Produktivitas produksi kapan diberikan, berapa
I. Penanganan pasca panen kali pemberian J. Permintaan pasar
S. Informasi pasar K. Sistem tata niaga
T. Kebijakan pemerintah L. Mesinalat pertanian
U. Informasi hasil litbang mutakhir M. Sarana transportasi
107
Lanjutan Lampiran 2 Kuesioner Analisis Prospektif
PENENTUAN KEADAAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS KENTANG
DI KABUPATEN BANJARNEGARA Petunjuk Pengisian :
1. Anda diminta untuk membuat keadaan state suatu faktor yang sudah diidentifikasi dan mempunyai pengaruh terhadap pengembangan agribisnis
kentang di Kabupaten Banjarnegara. 2. Setiap faktor boleh memiliki lebih dari satu keadaan, dengan ketentuan
keadaan harus memiliki peluang besar untuk terjadi bukan khayalan dalam suatu waktu di masa yang akan datang, serta keadaan bukan merupakan
tindakan atau ukuran suatu faktor, tetapi merupakan deskripsi tentang situasi dari sebuah faktor.
Tabel 1 Pemetaan Keadaan Faktor-Faktor Penentu Pengembangan Agribisnis Kentang di Kabupaten Banjarnegara
No Faktor Kunci
Deskripsi Keadaan
1
2
3
4
5
6
7
8
108
Lampiran 3 Kuesioner AHP
KUESIONER ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS AHP
Pengantar : Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan komoditas kentang di kabupaten Banjarnegara.
Landasan utama pengisian kuesioner ini adalah Hierarki struktur AHP dengan komponen-komponen yang telah disusun berdasarkan
pendapat pakar, literatur, dan hasil observasi
.
Alternatif Strategi
Faktor
Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang Melalui Pendekatan Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara
Kebijakan Pemerintah
Pendidikan dan
Pengetahuan Petani
Informasi Hasil
Litbang Mutakhir
Pelatihan dan
Penyuluhan Potensi
Lahan Sarana
Produksi Pertanian
Pemerintah Pusat dan
Daerah Lembaga
Penelitian Petani
Pengusaha Lembaga
Keuangan
Meningkatkan Teknik Budi
Daya Meningkatkan
Penelitian dan Pengembangan
n Pemberdayaan
Petani Kelompok
Tani Mengembangkan
Jaringan Informasi dan
Kemitraan Meningkatkan
Dukungan Sarana dan
Prasarana Membuka
Lapangan Usaha Meningkatkan
Pendapatan Petani Meningkatkan
Produktivitas Peningkatan Nilai
Tambah Pengaturan
Penggunaan Sarana
Produksi Keterlibatan
Pemerintah Pusat dan
Daerah Produktivitas
Pengaturan Waktu
TanamPanen
Aktor
Tujuan Fokus
109
Lanjutan Lampiran 3 Kuesioner AHP Petunjuk Pengisian :
Dalam bagian ini responden diminta untuk membandingkan dua elemen yang terdapat dalam kolom kiri A dan kolom kanan B dengan memberikan skala
pada kolom yang disediakan. Adapun ketentuan dalam memberikan skala ini sebagai berikut :
Tingkat Kepentingan
Definisi
1
A sama penting dengan B
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A jelas lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 A mutlak lebih penting dari B
2, 4, 6 , 8 Perhatian
Konsistensi penilaian sangat penting dalam penelitian ini Diberikan apabila terdapat sedikit perbedaan dengan patokan diatas
Contoh :
Saudara diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan antara „A‟ dan „B‟ 1.
Jika Saudara mengangap „A‟ kolom sebelah kiri sedikit lebih penting dari
„B‟ kolom sebelah kanan, maka: Kolom
Kiri Kolom Kiri Lebih Penting Sama
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom Kanan
2 3 4 5 6 7 8 9 1
2 3 4 5 6 7 8 9 A
√ B
Keterangan : Nilai 1=sama penting; 3=sedikit lebih penting; 5=jelas lebih penting; 7=sangat
jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
2. Jika Saudara menganggap „A‟ kolom sebelah kiri sama penting dengan ‟B‟
kolom sebelah kanan, maka :
Kolom Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
Sama Kolom Kanan Lebih
Penting Kolom
Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A √
B Keterangan :
Nilai 1=sama penting; 3=sedikit lebih penting; 5=jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
110
Lanjutan Lampiran 3 Kuesioner AHP
3.
Jika Saudara mengangap „B‟ kolom sebelah kanan sangat jelas lebih penting
dari „A‟ kolom sebelah kiri, maka: Kolom
Kiri Kolom Kiri Lebih
Penting Sama
Kolom Kanan Lebih Penting
Kolom Kanan
2 3 4 5 6 7 8 9 1
2 3 4 5 6 7 8 9 A
√ B
Keterangan : Nilai 1=sama penting; 3=sedikit lebih penting; 5=jelas lebih penting; 7=sangat
jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
111
Lanjutan Lampiran 3 Kuesioner AHP
Struktur Hirarki Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang Melalui Pendekatan Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara
Fokus Faktor
Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Kentang Melalui Pendekatan Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara
Meningkatkan Teknik Budi
Daya Meningkatkan
Penelitian dan Pengembangan
n Pemberdayaan
Petani Kelompok
Tani Mengembangkan
Jaringan Informasi dan
Kemitraan Meningkatkan
Dukungan Sarana dan
Prasarana Membuka
Lapangan Usaha Meningkatkan
Pendapatan Petani Meningkatkan
Produktivitas Peningkatan Nilai
Tambah Kebijakan
Pemerintah Pendidikan
dan Pengetahuan
Petani Informasi
Hasil Litbang
Mutakhir Pelatihan
dan Penyuluhan
Potensi Lahan
Sarana Produksi
Pertanian
Pemerintah Pusat dan
Daerah Lembaga
Penelitian Petani
Pengusaha Lembaga
Keuangan Pengaturan
Penggunaan Sarana
Produksi Keterlibatan
Pemerintah Pusat dan
Daerah Produktivitas
Pengaturan Waktu
Tanam Panen
Aktor
Tujuan
Alternatif Strategi
112
Lanjutan Lampiran 3 Kuesioner AHP I.
Perbandingan FaktorPerbandingan Antar Elemen Faktor Terhadap Fokus
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentinganpengaruh relatif antara satu faktor dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas terhadap Strategi
Pengembangan Sumber Daya Agribisnis Komoditas Kentang di Kabupaten Banjarnegara, yaitu :
1. Kebijakan Pemerintah EF1 2. Pendidikan dan Pengetahuan Petani EF2
3. Potensi Lahan EF3 4. Pelatihan dan Penyuluhan EF4
5. Informasi Hasil Litbang Mutakhir EF5 6. Pengaturan Waktu TanamPanen EF6
7. Sarana Produksi Pertanian EF7 8. Pengaturan Penggunaan Sarana Produksi EF8
9. Keterlibatan Pemerintah Pusat dan Daerah EF9 10. Produktivitas EF10
Kolom Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
Sama Kolom Kanan Lebih
Penting Kolom
Kanan
2 3 4 5 6 7 8 9 1
2 3 4 5 6 7 8 9
EF1 EF2
EF3 EF4
EF5 EF6
EF7 EF8
EF9 EF10
EF2 EF3
EF4 EF5
EF6 EF7
EF8 EF9
EF10 Keterangan : Nilai 1=sama penting; 3=sedikit lebih penting; 5=jelas lebih
penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.
113
Lanjutan Lampiran 3 Kuesioner AHP
Kolom Kiri
Kolom Kiri Lebih Penting
Sama Kolom Kanan Lebih
Penting Kolom
Kanan
2 3 4 5 6 7 8 9 1
2 3 4 5 6 7 8 9
EF3 EF4
EF5 EF6
EF7 EF8
EF9 EF10
EF4 EF5
EF6 EF7
EF8 EF9
EF10
EF5 EF6
EF7 EF8
EF9 EF10
EF6 EF7
EF8 EF9
EF10 EF7
EF8 EF9
EF10 EF8
EF9 EF10
EF9 EF10
Keterangan : Nilai 1=sama penting; 3=sedikit lebih penting; 5=jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting;
nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya. II.
Perbandingan Aktor Terhadap Faktor Aktor yang berpengaruh, yaitu:
1.
Pemerintah Pusat dan Daerah A1 2.
Lembaga Penelitian A2 3.
Petani A3 4.
Pengusaha A4 5.
Lembaga Keuangan A5
114
Lanjutan Lampiran 3 Kuesioner AHP
2.1 Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Kebijakan Pemerintah