38
Tidak
Ya
Gambar 5 Diagram Alir Metoda AHP Saaty TL diacu dalam Ma‟arif dan Tanjung, 2003.
Menurut Marimin 2008, ide dasar prinsip kerja AHP adalah :
1. Penyusunan Hierarki, untuk menguraikan persoalan menjadi unsur-unsur,
dalam wujud kriteria dan alternatif, yang disusun dalam bentuk struktur hierarki.
2. Penilaian Kriteria dan Alternatif, dinilai melalui perbandingan berpasangan.
Menurut Saaty diacu dalam Marimin dan Maghfiroh 2011, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Skala 1-9 ditetapkan
sebagai pertimbangan dalam membandingkan pasangan elemen disetiap level hierarki terhadap suatu elemen yang berada di level atasnya. Skala dengan
sembilan satuan dapat menggambarkan derajat kemampuan membedakan intensitas tata hubungan antar elemen. Tabel 9 menunjukkan nilai dan definisi
pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty. Mulai
Identifikasi sistem Penyusunan hirarki
Pengisian matriks pendapat individu
CR Memenuhi
Revisi pendapat
Menyusun matriks gabungan Pengolahan vertikal
Menghitung Vektor Prioritas
Selesai
39
Tabel 9 Penilaian kriteria bedasarkan skala perbandingan Saaty
Nilai Keterangan
1 A sama penting dengan B
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A jelas lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 Mutlak lebih penting dari B
2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
12-9 Kebalikan dari keterangan nilai 2-9
3. Penentuan Prioritas, menggunakan teknik perbandingan berpasangan
pairwise comparisons untuk setiap kriteria dan alternatif. Penentuan prioritas disajikan dalam bentuk matriks guna memudahkan proses pembandingan dari
elemen puncak sebagai pusat peninjauan dan membandingkan elemen-elemen dalam matriks, sedangkan elemen-elemen di bawahnya sebagai faktor-faktor
yang saling dibandingkan. Tabel 10 adalah Contoh matriks perbandingan kriteria.
Tabel 10 Contoh Matriks Perbandingan kriteria Fokus
K1 K2
K3 K1
K2 K3
Dalam matriks di atas, membandingkan elemen K1 dalam kolom vertikal dengan elemen K1, K2, K3, dan seterusnya yang terdapat di baris horizontal
yang dihubungkan dengan level tepat diatasnya fokus. Dengan cara yang sama dilakukan untuk elemen K2 dan seterusnya.
4. Konsistensi Logis