6. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman dalam usahatani kentang meliputi beberapa
kegiatan, yakni mendangir kebun mencangkuli tanah disekitar tanaman, menyiram, dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman OPT.
7. Pemanenan Umur panen kentang sekitar 110-120 hari. Namun, untuk umbi bibit
tanaman dimatikan lebih awal, yakni sebelum daunnya mati atau menguning. Pemungutan hasil umbi kentang sebaiknya dilakukan setelah umbi benar-
benar tua, cirinya : a daunnya menguning rata; b kulit umbi sudah kuat, tidak mudah lecet, sehingga tidak gampang terluka jika terkena gesekan.
Setelah kering dan bersih dari tanah, umbi dimasukkan dalam keranjang bambu, kotak kayu, atau kotak plastik. Setelah itu harus segera diangkut ke
gudang untuk disimpan atau dilakukan grading dan sortasi. Gudang penampungan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sebaiknya
bersuhu dingin dan lembap, yakni antara 18-20
o
C dan kelembapan 75-90. Sortasi dilakukan untuk memisahkan umbi yang cacat dan busuk. Sementara
itu, umbi-umbi yang mulus dan sehat dikelompokkan berdasarkan ukuran umbinya atau grading. Dalam pelaksanaannya, sortasi dan grading umbi
biasanya dilakukan bersamaan supaya lebih efisien.
2.2 Pengertian Agribisnis
Bahan pangan dan sandang merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu. Bahan tersebut tercipta dari suatu sistem yang mencakup kegiatan-
kegiatan atas bahan masukan input, produksi farm, pengolahan processing, dan pemasaran bahan pangan output factor. Sistem tersebut dimulai dari
berbagai kegiatan dalam sektor barang perlengkapan pertanian yang memasok berbagai macam input produksi barang dan jasa sarana produksi pertanian-
saprotan kepada usahatani, kemudian kegiatan pemrosesanpengolahan, pemasarantata niaga, dan distribusi barang kebutuhan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen.
Menurut Firdaus 2010, agribisnis digambarkan sebagai sebuah sistem yang terdiri atas subsistem berikut :
1. Subsistem pembuatan, pengadaan, dan penyaluran berbagai sarana produksi farm supplier seperti bibit, benih, pupuk, obat-obatan, alat dan mesin
pertanian, bahan bakar, dan kredit. Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pertanian, bank atau perorangan.
2. Subsistem kegiatan produksi dalam usahatani yang menghasilkan berbagai produk pertanian seperti bahan pangan, hasil perkebunan, daging, telur, ikan,
dan lain-lain. Usahatani mencakup semua bentuk organisasi produksi mulai dari yang berskala kecil usahatani keluarga sampai yang berskala besar
perkebunan, peternakan, termasuk budidaya pertanian yang menggunakan lahan secara intensif seperti akuakultur, florikultur, hidroponik, dan lain-lain.
Pelaku kegiatan ini antara lain petani, perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah. Teknologi yang digunakan bervariasi, mulai dari yang tradisional
sampai dengan yang canggih sehingga corak usahataninya pun berbeda-beda. Ada yang hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri beserta
keluarga, yang disebut usahatani subsistem; ada pula yang memang diusahakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, yang disebut usahatani
komersialperusahaan pertanian. 3. Subsistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyaluran berbagai
produk pertanian yang dihasilkan usahatani atau hasil olahannya ke konsumen. Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi,
lembaga pemerintah, bank, atau perorangan. Pasaribu 2012 mengemukakan bahwa agribisnis merupakan bisnis yang
berbasis pertanian. Agribisnis dapat dibagi menjadi tiga sektor utama yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor masukan input, produksi farm, dan
sektor keluaran output. Definisi agribisnis adalah keseluruhan dan kesatuan dari seluruh organisasi dan kegiatan mulai dari produksi dan distribusi sarana
produksi, kegiatan produksi pertanian di lahan pertanian sampai dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan sampai distribusi hasil akhir dari
pengolahan tersebut ke konsumen. Sistem agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri atas : 1 subsistem agribisnis hulu yang
berupa kegiatan ekonomi input, produksi, informasi, dan teknologi; 2 subsistem usahatani yaitu kegiatan produksi pertanian primer tanaman dan hewan; 3
subsistem agribisnis pengolahan; 4 subsistem pemasaran, dan 5 subsistem penunjang yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif
bagi pengembangan agribisnis. Subsistem komponen agroindustri hilir dan agriservis dikategorikan
sebagai input karena fungsinya memasok input untuk subsistem lainnya di dalam komponen proses. Subsistem agriproduksi yang identik dengan usahatani adalah
unit-unit agribisnis penghasil produk primer. Peran subsistem agriindustri hilir adalah sebagai pengolah produk primer menjadi barang jadi, atau barang antara,
sementara peran agriniaga adalah dalam menjalankan fungsi distribusi barang dan jasa agribisnis. Sebagai sistem, agribisnis mewakili tiga sektor ekonomi yaitu
sektor primer komponen agriproduksi, sektor sekunder agriindustri, dan sektor tersier agriservis dan agriniaga. Gambar 1 menunjukkan agribisnis sebagai
sistem, dimana pengembangan agribisnis dapat mendorong terwujudnya transformasi struktural Tatuh diacu dalam Krisnamurthi et al. 2010.
Input Proses
Output Gambar 1 Diagram Agribisnis sebagai Sistem.
Tatuh diacu dalam Krisnamurthi et al. 2010
2.3 Sumber Daya Manajemen