36
5. Kadar Air AOAC 1997
Sebanyak 5 g sampel di timbang kedalam cawan yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya, lalu dikeringkan di dalam oven 100-105
o
C selama 3 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai bobot konstan.
Keterangan: B1 = Bobot contoh awal g
B2 = Bobot contoh akhir g
6. Kadar Abu AOAC 1997
Sebanyak 3-5 g sampel ditimbang ke dalam cawan porselin yang telah dikeringkan terlebih dahulu dan diketahui bobotnya, setelah itu dimasukkan ke dalam tanur pengabuan pada suhu sekitar
600
o
C sampai didapat abu berwarna abu-abu atau sampai bobotnya konstan, didinginkan dalam desikator dan kemudian dilakukan penimbangan.
7. Kadar Protein AOAC 1997
Perhitungan kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Kjedahl. Sebanyak 0.1 g sampel ditimbang dan ditambahkan katalis CuSO
4
dan Na
2
SO
4
dengan perbandingan 1:1.2 dan 2.5 ml H
2
SO
4
pekat. Setelah itu didekstruksi sampai bening hijau. Bahan selanjutnya didinginkan, setelah itu bahan didestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50 sebanyak 15 ml. Hasil destilasi
ditampung dengan H
2
SO
4
0.02 N dan indikator mensel yang merupakan campuran dari methyl red dan methyl blue.
8. Kadar Lemak Kasar AOAC 1997
Sebanyak 5 g sampel bebas air diekstraksi dengan pelarut heksan dalam alat soxlet selama 6 jam. Sampel hasil ekstraksi diuapkan dengan cara diangin-anginkan kemudian dikeringkan dalam
oven selama 1 jam pada suhu 105
o
C dan didinginkan dalam desikator sampai bobotnya konstan.
37
9. Kadar Serat Kasar AOAC 1997
Bahan sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan dengan 100 ml H
2
SO
4
0.325 N. Bahan selanjutnya dihidrolisis di dalam otoklaf bersuhu 105
o
C selama 15 menit. Bahan yang telah dihidrolisis kemudian didinginkan dan ditambahkan 50 ml NaOH 1.25 N. Hidrolisis
bahan dilakukan kembali di dalam otoklaf bersuhu 105
o
C selama 15 menit. Bahan disaring menggunakan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya terlebih dahulu. Setelah itu
kertas saring dicuci berturut-turut dengan air panas + 25 ml acetonalkohol. Kertas saring dan bahan kemudian diangkat dan dikeringkan dalam oven bersuhu 105
o
C selama 2 jam. x 100
10. Kadar Karbohidrat by differece Apriyantono et al. 1989
Kadar karbohidrat total dihitung dengan rumus sebagai berikut:
11. Total Asam Tertitrasi AOAC 1997
Penentuan total asam tertitrasi dilakukan dengan memasukkan 10 g sampel ke dalam labu takar 100 ml, kemudian diencerkan dengan air destilata sampai tanda tera. Campuran tersebut dikocok
hingga merata dan disaring menggunakan kertas saring. Filtrat sebanyak 10 ml dipipet dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Setelah diberi beberapa tetes indikator penolphtalein, filtrat dititrasi
dengan NaOH 0,1 N hingga terbentuk warna merah muda. Larutan NaOH yang digunakan distandarisasi dengan menggunakan asam oksalat. Total asam tertitrasi dinyatakan dalam ml NaOH
0,1 N per 10 gram bobot kering contoh.
12. Total Gula