Rendemen Kelarutan SNI 01-2891-1992 Total Padatan Terlarut AOAC 1997 Nilai pH Okezie dan Bello 1988 Kadar Air AOAC 1997 Kadar Abu AOAC 1997

35 Lampiran 1. Prosedur Analisa

1. Rendemen

Rendemen adalah bobot produk yang dihasilkan dibandingkan dengan bobot bahan baku sari buah kurma + bahan pengisi + bahan pemanis yang digunakan.

2. Kelarutan SNI 01-2891-1992

Penentuan kelarutan dilakukan dengan melarutkan sejumlah sampel di dalam 100 ml akuades, kemudian dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring Whatman no.42 dengan bantuan pompa vakum. Sebelum dipergunakan kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama 30 menit dan dilakukan penimbangan. Setelah penyaringan, kertas saring berisi residu dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama 3 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan dilakukan penimbangan. Nilai kelarutan dinyatakan dalam persentase bobot residu yang tidak dapat melalui kertas saring terhadap bobot contoh bahan yang dipergunakan. x 100 Keterangan : A = Bobot contoh yang digunakan g B = Bobot kertas saring g C = Bobot kertas saring + residu g KA = Kadar air

3. Total Padatan Terlarut AOAC 1997

Nilai total padatan terlarut didapatkan dengan cara membacanya pada alat refraktometer. Nilai yang terbaca dibaca o Brix.

4. Nilai pH Okezie dan Bello 1988

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan alat pH-meter. Sebanyak 1 g sampel dilarutkan ke dalam 20 ml akuades dan dilakukan pengadukan dengan menggunakan stirer sampai basah sempurna, setelah itu ditambahkan 50 ml akuades dan homogenkan, kemudian dibiarkan selama 1 jam dan dilakukan pengukuran pH dengan mengunakan pH-meter. 36

5. Kadar Air AOAC 1997

Sebanyak 5 g sampel di timbang kedalam cawan yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya, lalu dikeringkan di dalam oven 100-105 o C selama 3 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai bobot konstan. Keterangan: B1 = Bobot contoh awal g B2 = Bobot contoh akhir g

6. Kadar Abu AOAC 1997

Sebanyak 3-5 g sampel ditimbang ke dalam cawan porselin yang telah dikeringkan terlebih dahulu dan diketahui bobotnya, setelah itu dimasukkan ke dalam tanur pengabuan pada suhu sekitar 600 o C sampai didapat abu berwarna abu-abu atau sampai bobotnya konstan, didinginkan dalam desikator dan kemudian dilakukan penimbangan.

7. Kadar Protein AOAC 1997