7 1.
Pengeringan dengan alat pengering drum drum drying 2.
Pengeringan secara penyemprotan spray drying 3.
Pengeringan secara pembekuan freeze drying Menurut Bourne 1987, proses pengeringan memberikan keuntungan antara lain:
1. Produk kering memiliki ukuran, bobot dan volum yang lebih kecil dengan konsentrasi yang lebih
padat dari pada buah segar. Hal tersebut akan mengurangi biaya pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan
2. Pengeringan membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pengalengan atau
pendinginan 3.
Pengeringan akan menghasilkan produk yang stabil dan memiliki umur simpan yang panjang 4.
Modal awal yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi. Broto 2003 menambahkan bahwa produk diversifikasi hasil olahan yang dapat meningkatkan
umur simpan seperti layaknya melalui pengeringan, dapat menjangkau pasaran yang lebih luas dan lebih terjamin ketersediaannya jika dibutuhkan dalam waktu singkat.
F. ALAT PENGERING SEMPROT SPRAY DRYER
Pengering semprot adalah satuan operasi dimana didalamnya produk cair diatomisasi dalam aliran gas panas untuk secara instan mendapatkan bubuk. Gas yang digunakan umumnya adalah udara
atau terkadang gas inert seperti nitrogen. Cairan yang dimasukkan ke dalam pengering semprot dapat berupa larutan, emulsi atau suspensi. Pengeringan semprot menghasilkan bubuk sangat halus 10-50
µm atau partikel berukuran besar 2-3 mm Gharsallaoi et al. 2007.
Gambar 4. Alat pengering semprot spray dryer Teknik pengeringan semprot didasarkan pada prinsip dimana produk disemprotkan ke dalam
suatu kamar ruangan yang diisi dengan udara panas sehingga suhu permukaannya meningkat dan prosesnya terjadi secara cepat. Butiran-butiran ini kemudian dibawa udara panas dan disirkulasi,
sehingga menyerap panas yang dibutuhkan untuk terjadinya evaporasi. Uap air hasil evaporasi diserap oleh udara dan dikeluarkan dari alat pengering semprot. Serbuk kering kemudian jatuh ke bawah dan
ditampung dalam wadah tertentu Speer 1998. Pengeluaran air dengan menggunakan pengering semprot sudah umum dilakukan. Pengering
semprot umumnya digunakan pada industri pangan untuk memastikan stabilitas mikrobiologi produk,
8 penurunan kadar air dan aktivitas air, menghindari resiko degradasi kimia dan atau biologi,
mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan, dan mendapatkan produk dengan sifat spesifik misalnya kelarutan instan. Proses pengeringan semprot telah banyak dikembangkan pada pengolahan
susu bubuk Gharsallaoi et al. 2007. Pembentukan hasil semprotan yang seragam dan pendistribusiannya melalui udara panas
adalah hal penting dalam kesuksesan proses pengeringan semprot. Pembentukan hasil semprot ini adalah atomisasi. Terdapat tiga tipe utama alat pengatomisasi yang digunakan dalam pengering
semprot yaitu: pressure nozzle, centrifugal atomizer dan two fluid nozzle. Ruang pengeringan merupakan bagian pengering semprot dimana udara panas dan material pemasukan bertemu, sehingga
terjadilah pengeringan. Penelitian pada skala pilot plant atau skala industri merupakan satu-satunya metode yang paling tepat untuk menentukan tipe pengering untuk keperluan tertentu. Beberapa jenis
sistem pengering semprot yaitu: 1 horizontal co-current; 2 simple vertical downward co-current with straight line flow; 3 simple vertical downward co-current; 4 complex vertical downward co-
current; 5 vertical upward co-current; 6 vertical counter current Brenan et al. 1981. Pengering semprot bekerja mengeringkan produk dengan pemanfaatan udara tersirkulasi
seperti dijelaskan sebelumnya. Suhu inlet berkisar antara 180-230
o
C dan suhu outlet 70-95
o
C dan produk akhirnya memiliki kadar 2-5 total padatan 95-98. Selama operasi, kontrol dari sejumlah
parameter dibutuhkan untuk memastikan konsistensi kualitas dan menghasilkan bubuk dengan karakteristik yang diinginkan Varnam dan Sutherland 1994.
Keunggulan pengering semprot antara lain adalah sifat dan mutu produk dapat terkontrol secara efektif, dapat digunakan pada makanan yang peka terhadap panas, produk biologi dan farmasi
dapat dikeringkan pada suhu atmosfer dan suhu rendah, menghasilkan produk yang relatif seragam, partikel-partikelnya berbentuk bulat mendekati proporsi yang sama Widodo 2006.
Menurut Singh dan Heldman 2001, keuntungan dari penggunaan alat pengering semprot adalah siklus pengeringannya yang cepat, retensi dalam ruang pengeringan residence time singkat
dan produk akhir siap dikemas ketika selesai proses dengan kadar air produk sekitar dibawah 5. Residence time pada alat pengering semprot antara 5-100 detik dan partikel yang dihasilkan
mempunyai ukuran 10-500 µm.
Menurut Dwiari 2008, alat pengering semprot terdiri atas pemasukan udara air inlet, pemanas udara air heater, drying chamber, inlet atomizer, cyclone chamber, tempat penampungan
produk yang sudah dikeringkan, hot air inlet and outlet, kipas, motor pengering, dan alat pengontrol. Tahapan pengeringan dengan pengering semprot adalah 1 atomisasi bahan yang dapat membentuk
semprotan sangat halus, 2 kontak antara partikel hasil atomisasi dengan udara pengering, 3 penguapan air bahan, 4 pemisahan bubuk kering dengan aliran udara yang membawanya.
9
III. METODE PENELITIAN
A. BAHAN DAN ALAT