mencapai 87,83 jiwa per km
2
. Angka ini menunjukkan bahwa Kelurahan Pulau
Panggang termasuk daerah yang padat penduduknya. Keadaan ini dapat dilihat langsung pada kondisi perumahan penduduk, khususnya yang tinggal di Pulau
Panggang, dimana rumah-rumah penduduk sangat rapat sehingga di pulau tersebut tidak ada tempat terbuka seperti taman atau fasilitas umum lainnya. Kondisi ini
membutuhkan penataan pemukiman agar tercipta lingkungan pemukiman yang layak dan sehat untuk dihuni.
5.3 Karakteristik Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang
Penduduk Kelurahan Pulau panggang yang memiliki mata pencaharian sebanyak 2.302 orang. Jumlah tersebut sebagian besar bermata pencaharian
sebagai nelayan, yaitu sebanyak 1.536 atau 66,725 persen. Mata pencaharian lain yang cukup banyak yaitu karyawan swasta 9,644 persen, Pegawai Negeri Sipil
PNS 8,341 persen, pembudidaya 8,080 persen dan perdagangan 4,952 persen sedangkan sisanya dibawah 1 persen. Komposisi penduduk di kelurahan pulau
panggang menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Komposisi Penduduk di Kelurahan Pulau Panggang Menurut Mata Pencaharian Tahun 2010
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah orang
Persentase
1 Nelayan Tangkap
1.536 66,725
2 Karyawan Swasta
222 9,644
3 PNS
192 8,341
4 Pembudidaya
186 8,080
5 Perdagangan
114 4,952
6 JasaAngkutan
18 0,782
7 PensiunanVeteran
17 0,738
8 TNIPOLRI
11 0,478
9 Veteran
6 0,261
Jumlah 2.302
100,000
Sumber: Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu 2010
Dari jumlah penduduk tersebut, 1.386 orang berpendidikan dari tamat Sekolah Dasar SD sampai tamat akademi, dengan rincian pada Tabel 7 sebagai
berikut.
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2009
No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin
Jumlah Orang
Persentase Pria
Wanita
1 Tidak Tamat SD
23 22
45 3,14
2 Tamat SD
370 318
688 48,08
3 Tamat SMP
180 130
310 21,66
4 Tamat SMA
140 145
285 19,92
5 Tamat Akademi
66 37
103 7,20
Jumlah 779
652 1431
100,00
Sumber: Sudin Perikanan Kepulauan Seribu, 2009
Berdasarkan Tabel 7 tersebut, terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Pulau Panggang hanya menamatkan pendidikan SD yaitu sebesar 48,08
persen diikuti dengan tamatan Sekolah Menengah Pertama SMP 21,66 persen, tamatan Sekolah Menengah Atas SMA 19,92 persen dan tamat akademi 7,20
persen.
5.4 Prasarana dan Sarana
Berdasarkan Laporan Kependudukan Kelurahan Pulau Panggang Bulan Mei 2009, prasarana dan sarana yang terdapat di Kelurahan Pulau Panggang
adalah sarana peribadatan, sarana perdagangan, sarana olah raga, sarana pendidikan, sarana kesehatan, prasarana perhubungan dan sarana pemerintahan.
Sarana peribadatan terdiri atas dua buah masjid dan 10 buah mushola, sarana perdagangan terdiri atas perdagangan bakulan 15 buah, warung sembako 75 buah,
dan warung makan atau warteg 17 buah. Sarana olah raga terdiri atas lapangan sepak bola dua buah, lapangan bola voli lima buah, lapangan bulu tangkis tiga
buah, lapangan tenis meja lima buah, lapangan bola basket dua buah, matras gulat 75 buah, dayung kano dragon empat buah, dayung kano 12 buah, lapangan voli
pantai satu buah, dan lapangan tenis pantai satu buah. Sarana kesehatan terdiri atas Puskesmas satu buah, pos kesehatan satu
buah, dan BKIA Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak lima buah. Sarana pendidikan terdiri atas TK empat buah, TPA dua buah, SDN tiga buah, Madrasah
Ibtidaiyah MI satu buah, sarana pemerintahan seperti Kantor Kelurahan Pulau Panggang dan sarana transportasi berupa kapal motor. Alat transportasi yang
umumnya digunakan penduduk untuk pulang pergi antar pulau yaitu ojek kapal.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Kegiatan Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan
Kegiatan usaha budidaya ikan kerapu macan meliputi pemilihan lokasi budidaya, pemasangan wadah pemeliharaan, penebaran bibit, pemberian pakan,
penjemuran jaring, pencucian ikan, pemanenan, dan pemasaran. Kegiatan ini berlangsung secara terus menerus sampai ikan kerapu macan siap dipanen
mencapai ukuran konsumsi.
6.1.1 Pemilihan Lokasi Budidaya
Lokasi budidaya yang dipilih untuk budidaya kerapu adalah perairan di sekitar karang dengan kedalaman air berkisar antara 3-7 m, memiliki kecepatan
angin relatif kecil, gangguan alam seperti ombak dan angin relatif kecil. Pemilihan lokasi budidaya dilakukan agar kelangsungan ikan yang dibudidayakan dapat
tumbuh dengan baik, mengingat ikan kerapu sensitif terhadap perubahan lingkungan. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-6488.4-2000,
lokasi yang cocok untuk budidaya kerapu macan adalah suhu berkisar antara 25 C sampai dengan 32
C, PH berkisar antara 7-8, 5, DO 5 ppm, kecepatan arus berkisar antara 20-25 cm per detik dan kecerahan lebih besar dari tiga meter.
6.1.2 Pembersihan Wadah Pemeliharaan
Wadah pemeliharaan ikan kerapu macan dalam satu unit keramba jaring apung terdiri dari dua jaring per kotak sebagai wadah pemeliharaan atau
pembesaran. Media yang digunakan adalah jaring yang terbuat dari bahan