Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Variabel faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usaha budidaya ikan kerapu macan di Pulau Panggang adalah variabel X 2 bibit, X 3 pakan rucah dan X 4 TK-1 atau tenaga kerja persiapan. Penggunaan faktor produksi pada kondisi aktual untuk benih sebesar 6,718 kg atau setara dengan 269 ekor per musim tanam, pakan rucah sebesar 1.283,938 kg per musim tanam dan tenaga kerja persiapan 0,06125 HOK per musim tanam serta produksi ikan kerapu macan yang dihasilkan sebesar 80,04 kg per musim tanam. 2. Faktor produksi yang digunakan dalam usaha budidaya ikan kerapu macan oleh Kelompok Sea Farming di Pulau Panggang belum optimal, sehingga keuntungan yang diperoleh belum maksimal. Kombinasi penggunaan faktor produksi yang optimal adalah benih sebesar 7,490 kg atau setara dengan 300 ekor, pakan rucah sebesar 1.581,190 kg, tenaga kerja persiapan sebesar 36,880 HOK per musim tanam. Produksi optimal ikan kerapu yang dihasilkan adalah sebesar 460,032 kg. 3. Keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya ikan kerapu macan pada kondisi aktual adalah sebesar Rp 3.993.072,25 per musim tanam, sedangkan keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal adalah sebesar Rp 32.667.853,40 per musim tanam. Keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal tersebut adalah keuntungan dengan survival rate SR sebesar 70. 4. Usaha budidaya ikan kerapu macan di Pulau Panggang pada kondisi optimal layak untuk dikembangkan di masa depan karena mendatangkan keuntungan. Hal ini dilihat dari hasil analisis kelayakan ekonomi yang menunjukkan bahwa NPV Net Present Value yang bernilai sebesar Rp 35.591.906,85. Begitu pula dengan nilai Net BC yang lebih besar dari 1 yaitu sebesar 2,89 dan nilai IRR sebesar 71,02 . 5. Jika dilihat dari analisis switching value yang dilakukan, batas maksimal perubahan penurunan harga jual dan penurunan produksi ikan kerapu macan adalah sebesar 29,56 persen dan 29,49 persen.

7.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pola Pengelolaan Penangkapan ikan Karang Berbasis Partisipasi Masyarakat Di Kelurahan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

0 47 322

Studi konstruksi kelembagaan pengelolaan sea farming: kasus di pulau panggang kabupaten administrasi kepulauan seribu

0 22 220

Analisis kelayakan usaha budidaya ikan kerapu macan di Pulau Panggang, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

2 14 132

Keragaman Dan Keberadaan Penyakit Bakterial Dan Parasitik Benih Kerapu Macan Epinephelus Fuscoguttatus Di Karamba Jaring Apung Balai Sea Farming Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 80

Pertumbuhan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus Forsskal, 1775) di Perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu

0 9 48

Penentuan kesesuaian lahan keramba jaring apung kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus) menggunakan sistem informasi geografis di pulau panggang Kepulauan Seribu

1 6 90

Analisis Keragaan Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus dan Ikan Kerapu Bebek Chromileptes altivelis dalam Sistem Karamba Jaring Apung di Kawasan Sea Farming Pulau Panggang, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

0 7 215

Analisis Efisiensi Tataniaga Ikan Kerapu Macan (Epinephellus Fuscoguttatus) Pada Kelompok Tani Sea Farming Di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

2 27 97

Studi konstruksi kelembagaan pengelolaan sea farming kasus di pulau panggang kabupaten administrasi kepulauan seribu

2 42 114

Preferensi Jenis Ikan Karang Terhadap Habitat Terumbu Karang di DPL Pulau Panggang Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

1 1 17