2.12 Analisis Kelayakan
Dalam mengevaluasi sebuah usaha biasanya digunakan dua macam analisis, yaitu analisis finansial dan analisis ekonomi. Dalam analisis finansial
usaha dilihat dari sudut badan usaha atau perorangan yang menanam modalnya di dalam usaha atau yang berkepentingan langsung di dalam usaha, sedangkan
analisis ekonomi, usaha dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan. Dalam analisis ekonomi, yang diperhitungkan adalah analisis total, atau
produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam usaha, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber yang dipakai
dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil dari usaha tersebut. Hasil dari
hal ini disebut social returns atau the economic returns Kadariah, 2001.
Menurut Gittinger 1978, analisis ekonomi atau analisis sosial adalah analisis yang digunakan untuk menghitung manfaat dan biaya dari segi
pemerintah atau masyarakat secara keseluruhan sebagai pihak yang berkepentingan dalam usaha. Analisis finansial atau analisis privat ditujukan
untuk menghitung manfaat dan biaya usaha dari segi individu atau swasta sebagai pihak yang berkepentingan dalam usaha.
Bagi pemegang kebijakan policy makers, yang penting adalah mengarahkan pembangunan sumber-sumber yang langka kepada usaha-usaha
yang dapat memberikan hasil yang paling baik bagi perekonomian, sebagai keseluruhan, yang menghasilkan social return dan economic return yang tinggi
Kadariah, 2001. Ada beberapa unsur yang berbeda penilaiannya dalam analisis finansial
dan analisis ekonomi, Kadariah 2001.
1 Harga Dalam analisis ekonomi selalu dipakai harga bayangan shadow price, yaitu
harga yang menggambarkan nilai sosial dan ekonomi yang sesungguhnya, sedangkan dalam analisis finansial, harga yang digunakan adalah harga privat atau
harga pasar accounting price. 2
Biaya Dalam analisis ekonomi biaya bagi input proyek adalah manfaat yang
hilang the benefit forgone bagi perekonomian karena input itu dipakai dalam perekonomian atau the opportunity cost bagi input
3 Pembayaran Transfer
a Pajak.
Dalam analisis ekonomi, pajak tidak dianggap sebagai biaya dalam proyek. Pajak merupakan bagian dari hasil netto proyek yang diserahkan
kepada masyarakat. b
Subsidi. Subsidi merupakan suatu pembayaran transfer dari masyarakat kepada
proyek. Dalam analisis finansial subsidi mengurangi biaya proyek. Jadi menambah manfaat bagi proyek, sedangkan dalam analisis ekonomi
subsidi merupakan transfer yang dikeluarkan pemerintah yang dibebankan kepada masyarakat.
c Bunga.
Dalam analisis ekonomi bunga modal tidak dipisahkan atau dikurangkan dari hasil bruto. Dalam analisis finansial dibedakan antara :
- Bunga yang dibayarkan pelaku usaha kepada pihak-pihak diluar usaha yang meminjamkan uangnya kepada usaha tersebut. Bunga ini
dianggap biaya cost. - Bunga atas modal usaha inputed or paid to entity tidak dianggap
sebagai biaya, karena bunga merupakan bagian dari financial return yang diterima oleh modal usaha.
Untuk mengevaluasi kelayakan sebuah usaha digunakan kriteria-kriteria sebagai berikut Kadariah, 2001 :
1 Net Present Value
NPV Tujuan dari kebijakan pembangunan adalah untuk mendapatkan hasil netto
net benefit yang maksimal yang dapat tercapai dengan investasi modal atau pengorbanan sumber-sumber lain. Sebagai ukuran dalam hal ini adalah net
present value dari usaha yang merupakan selisih antara NPV dari benefit dan
NPV dari cost. 2
Net Benefit Cost Ratio Net BC
Net BC adalah perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif Net Cost.
3 Internal Rate of Return IRR Perhitungan Internal Rate of Return atau tingkat pengembalian internal
adalah tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh suatu usaha untuk sumberdaya yang digunakan karena suatu usaha membutuhkan dana lagi untuk
biaya-biaya operasional dan investasi dan usaha baru sampai pada tingkat pulang modal Gittinger, 1986. Perhitungan IRR digunakan untuk mengetahui persentase
keuntungan dari suatu usaha tiap tahunnya dan menunjukkan kemampuan usaha
dalam mengembalikan pinjaman. Jika dengan tingkat diskonto tertentu, nilai NPV menjadi sebesar nol, maka usaha yang bersangkutan berada dalam posisi pulang
modal yang berarti proyek dapat mengembalikan modal dan biaya operasional yang dikeluarkan serta dapat melunasi penggunaan uang.
2.13 Analisis Sensitivitas