menggambarkan tingkat perubahan parameter tertentu yang menyebabkan NPV= 0.
Metode switching value yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase perubahan terhadap perubahan harga
jual dan produksi ikan kerapu macan yang dihasilkan.
4.7 Batasan dan Pengukuran
1 Satu siklus produksi adalah waktu yang dibutuhkan dalam satu kali masa penebaran sampai masa panen diukur dalam satuan hari. Satu siklus produksi
dalam usaha pembesaran ikan kerapu macan adalah 8-12 bulan atau setara dengan 240-360 hari.
2 Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi output produksi ikan kerapu macan. Faktor produksi yang diduga dapat
mempengaruhi produksi ikan kerapu macan adalah bibit kgmusim tanam, pakan rucah kgmusim tanam, pakan pelet kgmusim tanam, tenaga kerja
orangmusim tanam, volume keramba jaring apung m
3
, tebaran bibit ekorm
3
. 3 Produksi adalah berat total ikan kerapu yang dihasilkan dalam satu siklus
produksi kg. 4 Total penebaran bibit adalah jumlah bibit ikan kerapu yang ditebar dalam satu
siklus produksi diukur dalam satuan kg per musim tanam, dengan ketentuan berat bibit per ekor adalah 1 ukuran 10-11 cm setara dengan 25 gram, 2
ukuran 12-13 cm setara dengan 30 gram, 3 ukuran 14-15 cm setara dengan 50 gram, dan 4 ukuran 16-18 cm setara dengan 100 gram.
5 Pakan adalah makanan yang dibutuhkan ikan berasal dari luar perairan dalam bentuk ikan rucah dan pelet yang diukur dalam satuan kg.
6 Tenaga Kerja adalah jumlah orang yang diperlukan dalam satu siklus produksi, diukur dalam Hari Orang Kerja HOK. Satu HOK setara dengan
8 jam. 7 Volume keramba jaring apung adalah tempat yang digunakan untuk usaha
budidaya pembesaran ikan kerapu diukur dalam satuan m
3
. 8 Tebaran bibit adalah padat tebaran bibit di dalam keramba ekorm
3
.
V. KEADAAN UMUM WILAYAH
5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang
Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah tersebut
adalah sebagai berikut:
5.1.1 Luas Wilayah dan Administrasi
Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dibentuk pada tahun 2002 dan terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdiri dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Kelapa dan
Kelurahan Pulau Panggang sedangkan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan terdiri dari Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari dan Kelurahan Pulau
Untung Jawa. Pusat pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu terletak di Kelurahan Pulau Panggang tepatnya di Pulau Pramuka dan Pulau
Karya. Kelurahan Pulau Panggang terdiri atas dua pulau pemukiman yaitu Pulau
Panggang dan Pulau Pramuka. Kelurahan Pulau Panggang memiliki luas wilayah 62,10 hektar. Kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan yang memiliki luas
wilayah paling kecil dibandingkan kelurahan-kelurahan lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.