Jenis-Jenis Bank Bank 1. Pengertian Bank

17 d. Dilihat dari segi cara menentukan harga Dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli, bank terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1 Bank yang berdasarkan prinsip konvesional Bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang masih berorientasi pada prinsip konvesional Profit oriented. Dalam hal ini terdapat dua metode yang dilakukan oleh bank konvesional dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya yaitu; metode pertama menentapkan bunga sebagai harga untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula, harga untuk produk pinjamannya kredit juga dtentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan yang lebih dikenal dengan spread based. Metode kedua yang digunakan adalah untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak perbankan menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya nominal atau dalam prosentase tertenut. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. 2 Bank yang berdasarkan prinsip syariah non profit oriented Bank berdasarkan prinsip syariah adalah bank yang segala kegiatannya hampir sama dengan bank konvesional yakni menghimpun dana dan menyalurkan dana ke masyarakat namun hal yang membedakan adalah 18 dengan berlandaskan Al-quran. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bangk yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut: a Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah b Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musyarakah c Prinsip jual-beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah d Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah e Dengan adanya pilihan pemindah kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina.

B. Manajemen Kredit

Manajemen Kredit adalah illmu yang mempelajari bagaimana suatu lembaga atau institusi menggunakan sumberdaya yang dimilikinya untuk merencanakan, mengorganisasi, mengendalikan dan mengimplementasikannya dalam sebuah kebijakan yang berhubungan dengan kredit. Dengan diterapkannya manajemen kredit tidak lain adalah untuk mengelola kegiatan-kegiatan yang terdapat unsur penyaluran kredit maupun tingkat pengembalian kredit dari masyarakat agar tidak terjadi gap atau kesenjangan 19 antara kredit yang disalurkan dengan tingkat pengembaliannya. Hal ini bertujuan juga sebagai tolak ukur dari kinerja suatu bank dari segi penyaluran dana.

1. Definisi kredit

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan yang dimaksud kredit adalah “ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan maka tugas penyaluran kredit merupakan satu dari kegiatan bank umu yang bersumber dari dana masyarakat atau lebih dikenal dari dana pihak ketiga. Sebelum bank memberikan atau menyalurkan kreditnya kepada pihak yang membutuhkan debitur bank terlebih dahulu menilai kelayakan para calon debiturnya untuk menghindari hal-hal yang akan mengakibatkan kredit bermasalah.

2. Unsur-Unsur Kredit

Dari pengertian di atas, menurut Fahmi dan Lavianti 2010:7 maka unsur- unsur kredit adalah sebagai berikut. a. Kepercayaan. Kepercayaan Trust adalah sesuatu yang paling utama dari unsure kredit yang harus ada karena tanpa ada rasa saling percaya antara kreditur dan debitur maka akan sangat sulit terjalin sinergi kinerja yang baik. 20 b. Waktu Time Waktu adalah bagian yang sering dijadikan kajian oleh pihak analisis finance khususnya analisis kredit. Analisis waktu bagi pihak kreditur menyangkut dengan analisis dalam bentuk calculation of time value of money yaitu nilai uang pada saat sekarang adalah berbeda dengan nilai uang pada saat yang akan datang c. Risiko Risiko di sini menyangkut persolan seperti degree of risk.Dalam hal ini yang paling dikaji adalah keadaan yang terburuk yaitu pada saat kredit tersebut bermasalah atau sering disebut kredit macet. d. Prestasi Prestasi adalah treck record yang dimiliki oleh kreditur yang diberikan kepada debitur. Yang tujuannya adalah bagaimana kreditur melihat bagaimana debitur dalam mengelola kredit yang diberikan tersebut. e. Kreditur Kreditur adalah pihak yang memiliki uang, barang atau jasa untuk dipinjamkan kepada pihak lain yang membutuhkan dengan harapan dari hasil pinjaman tersebut diperoleh keuntungan dalam bentuk bunga Interest sebagai imbal jasa. 21 f. Debitur Debitur adalah pihak yang memerlukan uang, barang atau jasa dan berkomitmen untuk mengembalikannya tepat sesuai dengan peraturan dan kesepakatan yang telah disepakati bersama dengan kreditur.

3. Jenis-Jenis Kredit

Menurut Ismail 2010: 99 kredit dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain: a. Kredit Dilihat Dari Tujuan Penggunanya 1 Kredit investasi Kredit Investasi merupakan kredit yang diberiakan oleh bank kepada debitur untuk pengadaan barang-barang modal aktiva tetap yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun. 2 Kredit modal kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Kredit modal kerja ini, biasanya diberikan dalam jangka pendek yaitu lamanya satu tahun. 3 Kredit konsumtif 22 Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan tidak untuk digunakan keperluan usaha. b. Kredit dilihat dari jangka waktunya Sesuai dengan jangka waktunya kredit dibagi menjadi 3, yaitu kredit jangka pendek, menengah dan panjang 1 Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun. Kredit tersebut biasanya diberikan oleh bank untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam satu tahun. 2 Kredit jangka menengah Kredit jangka menengah merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit ini dapat diberikan untuk ketiga jenis kredit yaitu modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif. 3 Kredit jangka panjang Kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. Kredit ini diberikan untuk kredit investasi, misalnya untuk pembelian gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan, dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Responsifitas Kredit Investasi Terhadap Variabel Makroekonomi dan Perbankan Pada Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

3 37 239

nalisis rasio camel terhadap ekspansi kredit Bank umum swasta nasional devisa dan bank umum swasta nasional non devisa

0 15 129

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode (2010-2014).

0 3 10

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NON DEVISA DENGAN PENDEKATAN CAMELS DAN PENDEKATAN EFISIENSI (PERIODE 2006-2008).

0 0 6

ANALISIS DETERMINAN NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA.

0 1 130

Pengaruh Marko Ekonomi Terhadap Non Performing Loan Bank Swasta Nasional Indonesia Periode 2009-2015 - Ubaya Repository

0 0 2

PENGARUH KONDISI EKONOMI MAKRO DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT TERHADAP NON-PERFORMING LOAN (Studi Kasus pada Bank X)

0 0 15