Uji Autokolerasi Uji Heteroskedastisitas

88

4. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji Simultan

Uji F untuk menguji asumsi mengenai tepatnya model regresi untuk diterapkan terhadap data empiris atau hasil observasi. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:88. Cara melakukan pengujian F ini dengan menggunakan tabel ANOVA Analysis of Variance dengan melihan nilai signifikasi sig. 0,05 atau 5 jika nilai sig 0,05 maka H1 diterima. Berikut tabel hasil dari uji F Tabel 4.12 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.929 5 .386 9.598 .000 a Residual 3.135 78 .040 Total 5.063 83 a. Predictors: Constant, Bank_Size, INFLASI, Kurs, BI_Rate, LDR b. Dependent Variable: NPL 89 Berdasarkan tabel 4.12 di atas maka nilai F hitung dapat diperoleh dengan cara 9.598 5 Numerator adalah jumlah variabel -1 atau 6-1=5 dan dumerator adalah Jumlah kasus-Jumlah Variabel atau 84-6 =78 maka F table adalah 2,33 Maka nilai H0 ditolak atau H1 diterima dan nilai F hitung F tabel 9,598 2,33 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari angka signifikan dari 5. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Inflasi, Kurs, BI Rate, LDR dan Bank Size terhadap kredit bermasalah NPL pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa.

b. Uji t Uji Parsial

Setelah melakukan uji koefiensi regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu atau uji t.Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel indpenden secara parsial terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikasi 0,05 atau 5 maka variabel indpenden berpengaruh terhadap variabel dependend. Berikut hasil dari Uji t: 90 Tabel 4.13 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.355 .636 6.846 .000 INFLASI -.063 .014 -.626 -4.431 .000 BI_Rate .070 .042 .268 1.681 .097 Kurs -2.792E-5 .000 -.132 -1.148 .254 LDR .028 .011 .530 2.684 .009 Bank_Size -.387 .102 -.823 -3.789 .000 a. Dependent Variable: NPL Berdasarkan tabel 4.13 di atas besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Uji t terhadap variabel Inflasi Berdasarkan tabel 4.13 Inflasi menunjukan taraf signifikasinya lebih kecil dari atau 0,000 0,05. Sedangkan nilai t hitung sebesar -4,431 yang lebih kecil dari t tabel, dengan perhitungan df: ,n-k atau 0,05, 84- 6=78 jadi -t hitung -t tabel -4,431 -1,990 . Dengan demikian secara parsial hipotesis H0 ditolak dan menerima H1 yang artinya Inflasi 91 berpengaruh secara signifikan terhadap rasio kredit bermasalah.pada bank umum swasta nasional non devisa. Hasil penelitian ini didukung oleh Irman 2014 dan Mutmainah, Chasanah 2012 yang menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara inflasi dengan NPL studi kasus Bank Syariah di Indonesia. Sejalan dengan penelitian dari Shingjergji 2013 yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara Inflasi dengan NPL studi kasus Bank di Albanian. Peneliti menduga bahwasannya bank umum swasta nasional non devisa telah mengantisipasi terjadinya NPL dengan melihat arah kebijakan ekonomi pemerintah. Dengan adanya inflasi, maka bank umum swasta nasional non devisa akan menentukan kebijakan dalam penyaluran dananya ke masyarakat sehingga dapat mengurangi dampak terjadinya kredit bermasalah atau NPL. 2 Uji t terhadap variabel BI Rate Pada tabel 4.13 di atas diketahui bahwa BI Rate menunjukkan t hitung dari T tabel 1,681 1,990 dan tingkat signifikasinya adalah 0,097 lebih besar dari taraf signifikasi 0,05 0,097 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya BI Rate tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kredit bermasalah pada bank umum swasta nasional non devisa. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang 92 dilakukan oleh Imaduddin 2006 dan Saba et al 2012 yang menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara Interest rate atau BI Rate dengan NPL. 3 Uji t terhadap variabel Kurs Pada variabel kurs menunjukkan t hitung t tabel -1,148 - 1,990 dan tingkat signifikasinya adalah 0,251 lebih besar dari taraf signifikasi 0,05 0,254 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial hipotesis H0 diterima dan HI ditolak, artinya bahwa kurs tidak berpengaruh terhadap kredit bermasalah pada bank umum swasta non devisa. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Mutia, dkk 2015 yang menyimpulkan bahwa kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap NPL. Sejalan juga dengan Bhattarai 2014 yang menyimpulkan bahwa kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap NPL. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa bank umum swasta nasional non devisa dalam setiap transaksinya tidak menggunakan valas. 4 Uji t terhadap variabel LDR Untuk variabel LDR menunjukkan t hitung t tabel 2,684 1,990 dan tingkat signifikasinya adalah 0,009 lebih kecil dari taraf signifikasi 0,05 0,009 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial hipotesi H0 ditolak atau menerima H1. Artinya LDR berpengaruh signifikan positif terhadap kredit bermasalah pada bank umum swasta nasional non devisa. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Responsifitas Kredit Investasi Terhadap Variabel Makroekonomi dan Perbankan Pada Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

3 37 239

nalisis rasio camel terhadap ekspansi kredit Bank umum swasta nasional devisa dan bank umum swasta nasional non devisa

0 15 129

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode (2010-2014).

0 3 10

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NON DEVISA DENGAN PENDEKATAN CAMELS DAN PENDEKATAN EFISIENSI (PERIODE 2006-2008).

0 0 6

ANALISIS DETERMINAN NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA.

0 1 130

Pengaruh Marko Ekonomi Terhadap Non Performing Loan Bank Swasta Nasional Indonesia Periode 2009-2015 - Ubaya Repository

0 0 2

PENGARUH KONDISI EKONOMI MAKRO DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT TERHADAP NON-PERFORMING LOAN (Studi Kasus pada Bank X)

0 0 15