25
5 Kredit pendidikan, merupaka kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk
para mahasiswa. 6 Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti dosen, dokter
atau pengacara. 7 Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan. 8 Dan sektor-sektor lainnya.
D. Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah adalah salah satu resiko yang dihadapi dalam dunia perbankan, karena hampir semua perbankan memiliki kredit bermasalah. Kredit
bermasalah dapat mempengaruhi keberlangsungan bank dalam beroperasi, karena tidak sedikit bank di Indonesia yang harus tutup karena mengalami
kredit bermasalah. Oleh sebab itu hampir setiap bank pula menerapkan manajemen kredit untuk meminimalisir terjadinya kredit bermasalah.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.31 tentang akuntansi perbankan butir 24 menyebutkan bahwa: “Kredit non performing
pada umumnya merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokok danatau bunganya telah terlewat sembilan puluh hari atau lebih setelah jatuh tempo,
26
atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Kredit non performing terdiri atas kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang
lancar, diragukan, dan macet.” Menurut Sutojo 2008:13 menyatakan jika “pengertian kredit bermasalah
adalah suatu keadaan di mana debitur mengingkari janji mereka membayar bunga dan atau kredit induk yang telah jatuh tempo, sehingga terjadi
keterlambatan pembayaran atau sama sekali tidak ada pembayaran. Sedangkan menurut Manurung 2004:196 kredit yang disalurkan dikatakan
bermasalah apabila pengembaliannya terlambat dibanding jadwal yang telah direncanakan atau lewat dari jatuh tempo, bahkan tidak dikembalikan sama
sekali. Dalam dunia perbankan internasional, kredit dapat dikatagorikan ke dalam
kredit bermasalah bilamana Sutojo,2008:13 1 Terjadinya keterlambatan pembayaran bunga danatau kredit induk lebih dari 90
hari sejak tanggal jatuh temponya. 2 Tidak dilunasi sama sekali, atau
3 Diperlukan negosiasi kembali atas syarat pembayaran kembali kredit dan bunga yang tercantum dalam perjanjian kredit.
27
Kredit bermasalah dikategorikan dalam tiga kelompok Sutojo, 2008:13 yaitu kredit kurang lancar, kredit yang diragukan, dan kredit macet. Dapat
disimpulkan bahwa kredit bermasalah adalah pituang yang tak tertagih atau kredit yang mempunyai kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet karena
mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor tertentu. Berdasarkan surat Edaran Bank Indonesia Nomor756DPbS tanggal 9
Desember 2005, pedoman untuk perhitungan rasio non performing loan NPL dihitung dengan cara sebagai berikut:
NPL= X 100
E. Inflasi 1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus Nanga, 2001:237.Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi
jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali
waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi. Kredit yang bermasalah
Total Kredit yang Disalurkan
28
Sementara itu Earchen 2000:13 bahwa Inflasi adalah kenaikan harga terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi,
bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan harga tidak berarti sebagai inflasi. Sedangkan Sukirno 2004:27 memberikan definisi bahwa
inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
2. Jenis-Jenis Inflasi
Dalam teori ekonomi penggolongan pertama inflasi didasarkan parah atau tidaknya inflasi tersebut. Sukirno 2005:11 membedakan beberapa macam
inflasi yaitu: a. Inflasi Merayap
Yakni jenis inflasi yang terjadi besarannya hanya sekitar 2-3 pertahun.
b. Inflasi SederhanaInflasi menengah Inflasi yang terjadi sekitar 5-8 pertahun atau masih 10 inflasi ini
dapat ditandai dengan meningkatnya harga yang cukup besar dan kondisi tersebut berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat
akselerasi, yang artinya harga pada bulanminggu berikutnya selalu lebih tinggi dari waktu sebelumnya.
c. Inflasi Tinggi hyper inflation
29
Inflasi jenis ini sangat mengkhawatirkan, karena harga-harga barang meningkat sampai dengan lima atau enam kali dalam waktu satu tahun
sehingga nilai uang turun secara tajam. Inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang panas over heated, artinya
permintaan atas produk melebihi kapasitas penawaran produknya.
3 . Penggolongan inflasi berdasarkan penyebabnya, dibedakan menjadi dua,
yaitu : Sukirno, 2006:333.
a. Demand pull inflation Yaitu inflasi yang disebabkan terlalu kuatnya peningkatan agregat
permintaan terhadap komoditi-komoditi di pasar barang. b. Cost low inflation
Yaitu inflasi yang dissebabkan bergesernya kurva agregat penawaran ke arah kiri atas. Penyebabnya adalah meningkatnya harga-harga faktor
produksi sehingga menaikan harga komoditi di pasar.
4. Efek Inflasi
Efek Inflasi dapat mempengaruhi sektor perekonomian dan meningkatkan jumlah angka kemisikinan pada suatu negara. Inflasi dua digit sering kali dipicu