Loan to Deposit Ratio

42 pembiayaan yang telah diberikan. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kenaikan tingkat pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh perbankan.

2. Hubungan antara BI Rate dengan Non Performing Loan

BI Rate merupakan suku bunga acuan yang menjadi kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia yang merupakan peranannya sebagai bank central pemerintahaan, BI Rate menjadi salah satu tools kebijakan moneter dalam perekonomian Indonesia. Kebijakan BI rate ini di ambil dan di umumkan kepada bank-bank umum yang ada di Indonesia untuk menekan laju inflasi yang terjadi dan nantinya besaran dari kebijakan BI rate ini dapat menjadi suku bunga acuan bagi bank-bank lainnya dalam melakukan kegiatan perbankan. Kenaikan BI Rate sebagai suku bunga acuan dapat mempengaruhi tingkat penyaluran kredit perbankan ke masyarakat, karena hal ini masyarakat akan berpikir dua kali untuk mengambil dan mengajukan pinjaman ke bank. Hal ini akan berakibat sama juga pada tingkat pengembalian kredit ke bank, karena kemampuan masyarakat dalam pengembalian pinjaman akan berpengaruh akibat dari kenaikan suku bunga pinjaman. Hal ini bisa diambil hipotesa bahwa BI rate memiliki pengaruh Positif bagi Non Performing Loan. 43

3. Hubungan antara Kurs dengan Non Performing Loan

Kurs atau nilai tukar merupakan cerminan dari fundamental perekonomian suatu negara terhadap negara lain. Penguatan atau pelemahan nilai tukar rupiah khususnya terhadap mata uang asing dapat mempengaruhi perekonomian dan mempengaruhi pemerintah dalam menetapkan suatu kebijakan, baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal.. Penguatan atau pelemahan kurs akan mempengaruhi tingkat harga suatu barang dan hal ini dapat memicu terjadinya inflasi. dan nantinya akan berimbas pula bagi kegiatan perbankan di Indonesia dalam menentukan besaran biaya yang akan disalurkan mengingat masyarakat akan berpikir untuk melakukan pengajuan pinjaman apabila harga-harga naik. Dan hal ini dapat berpengaruh juga terhadap tingkat pengembalian pinjaman karena bank harus bisa mengatur dengan menyesuaikan terhadap lonjakan yang terjadi pada nilai tukar.

4. Hubungan antara Loan to Deposit Ratio dengan Non Performing Loan

Menurut Wiagustini 2010:76 likuiditas merupakan rasio keuangan untuk mengatur kemampuan oerasional bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Sedangkan menurut Riyadi 2006:165 Idikator likuiditas dan penurunan fungsi intermediasi perbankan ii dapat dilihat dari Loan to Deposit Ratio dimana perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga DPK yang dapat dihimpun oleh bank. 44 Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama bank untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary, oleh karena itu kegiatan penghimpunan dana kredit dari masyarakat sangat menentukan besar kecilnya profit atau keuntungan bank sekaligus menentukan besar kecilnya risiko yang diambil oleh bank. Besar kecilnya rasio keuntungan maupun kerugian yang akan dialam oleh bank hal ini sangat dipengaruhi adanya kredit bermasalah atau Non Performing Loan. Rasio LDR merupakan acuan dari neraca keuangan oleh bank, dan menjadi salah satu indikator besarnya kredit yang disalurkan oleh bank, semakin tinggi LDR maka jumlah kredit yang akan diberkan juga semakin meningkat. Hal ini menunjukkan awha pada saat jumlah kredit yang diberikan dan rasio LDR tinggi, kemungkinan laba yang diperoleh melalui pendapatan bunga pun akan tinggi

5. Hubungan antara Bank Size dengan Non Performing Loan

Menurut Ranjan dan Dahl 2003, Ukuran Bank diperoleh melalui perhitungan total asset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan jika dibandingkan dengan total assets dari bank-bank lain . Assets disebut juga aktiva, sisi aktiva pada bank menunjukkan strategi dan kegiatan manajemen yang berkaitan dengan tempat pengumpulan dana meliputi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Responsifitas Kredit Investasi Terhadap Variabel Makroekonomi dan Perbankan Pada Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

3 37 239

nalisis rasio camel terhadap ekspansi kredit Bank umum swasta nasional devisa dan bank umum swasta nasional non devisa

0 15 129

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode (2010-2014).

0 3 10

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NON DEVISA DENGAN PENDEKATAN CAMELS DAN PENDEKATAN EFISIENSI (PERIODE 2006-2008).

0 0 6

ANALISIS DETERMINAN NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA.

0 1 130

Pengaruh Marko Ekonomi Terhadap Non Performing Loan Bank Swasta Nasional Indonesia Periode 2009-2015 - Ubaya Repository

0 0 2

PENGARUH KONDISI EKONOMI MAKRO DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT TERHADAP NON-PERFORMING LOAN (Studi Kasus pada Bank X)

0 0 15