Variabel Independen Operasional Variabel Penelitian

69 mengikuti tuntuntan kebutuhan masyarakat terhadap jasa-jasa perbankan terutama arus globalisasi yang dirasa semakin berpengaruh kuat akan perekonomian itu sendiri. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 merupakan undang-undang yang dibuat dalam rangka penyederahanaan suatu sistem perbankan dengan menghilangkan perbedaan fungsi-fungsi operasional bank secara struktural yang sebagaimana telah diatur sebelumnya dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 yang telah membedakan antara fungsi bank umum, bank pembangunan, bank tabungan, bank koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat BPR, termasuk fungsi-fungsi bank-bank pemerintah yang masing-masing didirikan melalui Undang-undang. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, kini sistem perbankan hanya mengenal dua jenis bank, yaitu Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat. Dimana bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan bank perkreditan rakyat adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang jumlahnya saat ini telah terdaftar di Bank Indonesia ada 30 bank. Bank Umum Swasta Non Devisa adalah Bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing dan tidak melakukan transaksi dengan 70 luar negeri atau berkaitan dengan valas. Dipilihnya Bank Swasta Nasional Non Devisa adalah dikarenakan mempertimbangkan bank umum swasta nasional non devisa turut menyumbang angka pertumbuhan di sektor perekonomian Indonesia. Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang memiliki jumlah aset tertinggi adalah Bank Tabungan Pensiunan Nasional BTPN Bank yang lebih akrab disebut BTPN adalah Perusahaan bergerak dibidang perbankan, yang telah berdiri sejak tahun 1958 dan berkantor pusat di Jakarta sebelumnya di Bandung. Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran tujuh orang dalam suatu perkumpulan pegai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan MIliter dikenal sebagai BAPEMIL sekarang. Dengan statusnya usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yaitu membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang pada saat itu umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir. Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank 71 Tabungan Pensiunan denga izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok- pokok perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL. Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana selanjutnya diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055 KM.171993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan Status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia Sebagaimana telah ditetapkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia NO.265UPBDPBD2Bd tanggal 22 April tahun 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.

B. Analisa dan Pembahasan

1. Deskriptif Sampel

Penelitian ini menggunakan data keuangan Bank-Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang telah terdaftar di Bank Indonesia periode tahun 2008-2014, yang datanya diperoleh dari Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia dan Badan Pusat Statistik .

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Responsifitas Kredit Investasi Terhadap Variabel Makroekonomi dan Perbankan Pada Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

3 37 239

nalisis rasio camel terhadap ekspansi kredit Bank umum swasta nasional devisa dan bank umum swasta nasional non devisa

0 15 129

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode (2010-2014).

0 3 10

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NON DEVISA DENGAN PENDEKATAN CAMELS DAN PENDEKATAN EFISIENSI (PERIODE 2006-2008).

0 0 6

ANALISIS DETERMINAN NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA.

0 1 130

Pengaruh Marko Ekonomi Terhadap Non Performing Loan Bank Swasta Nasional Indonesia Periode 2009-2015 - Ubaya Repository

0 0 2

PENGARUH KONDISI EKONOMI MAKRO DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT TERHADAP NON-PERFORMING LOAN (Studi Kasus pada Bank X)

0 0 15