Kebijakan yang dapat diambil untuk menghadapi inflasi

37 sebagai kurs atau nilai tukar, harga suatu mata uang dinilai dengan mata uang lain. Jadi nilai tukar atau harga mata uang asing adalah nilai tukara mata uang suatu negara terhadap suatu mata uang negara lainnya. Exchange Rates nilai tukar uang atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan quotation harga pasar dari mata uang asing foreign currency dalam harga mata uang domestik domestic currency atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing Adiwarman Karim, 2008:157. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional, turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek antarnegara, yang melewati batasbatas geografis ataupun batas-batas hukum. Kurs merupakan salah satu hal terpenting dalam perekonomian terbuka, karena memiliki pengaruh yang besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makroekonomi lainnya. Kurs menggambarkan harga dari suatu mata uang terhadap mata uang negara lainnya, juga merupakan harga dari suatu aktiva atau harga aset asset price Krugman, 2005: 40. Sadono sukirno 2004:197, menjelaskan bahwa kurs valuta asing dapat didefinisikan sebagai nilai seunit valuta mata uang asing apabila ditukarkan dengan mata uang dalam negeri. Dalam ilmu ekonomi nilai tukar 38 mata uang suatu negara dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar riil dan nilai tukar nominal Mankiw, 2006:242. Nilai tukar nominal adalah nilai tukar yang digunakan seseorang saat menukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari suatu mata uang rupiah yang ditukarkan ke dalam mata uang negara lain. Contohnya nilai tukar rupiah terhadap dolaar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen, nilai tukar rupih terhadap Euro dan lain-lain. Nilai tukar riil ialah nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain, nilai tukar riil menyatakan tingkat dimana pelaku ekonomi dapat memperdagangkan barang-barang dari suatau negara dengan barang-barang negara lain.

H. Loan to Deposit Ratio

Loan to Deposit Ratio atau yang sering disingkat dengan LDR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam bentuk rupiah dan valuta asing dan tidak termasuk kredit kepada Bank lain, diman dana pihak ketiga mencangkup giro, tabungan, dan deposto dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antar Bank. www.bi.go.id Menurut Mulyono 2001:101 Loan to Deposit Ratio merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat dalam bentuk 39 kredit dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Loan to Deposit Ratio menjadi salah satu gambaran kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jadi semakin tinggi tingkat Loan to Deposit Ratio memberikan indikasi bahwa tingkat kemampuan likuiditas bank semakin rendah, dikarendakan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Begitupun sebaliknya, apabila Loan to Deposit Ratio rendah maka menunjukkan bahwa tingkat ekspansi kredit yang rendah dibandingkan dengan dana yang diterimanya dan menunjukkan bahwa bank masih jauh dari maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Yaitu bank mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan menyalurkannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Menurut Lukman Dendawijaya 2005:116 Loan to Deposit Ratio adalah ukuran seberap jauh kemampuan bank dalam membiayai kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Lukman Denda Wijaya 2009:116 Perhitungan Loan to Deposit Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: LDR= Total Kredit yang disalurkan X100 Dana Pihak Ketiga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Responsifitas Kredit Investasi Terhadap Variabel Makroekonomi dan Perbankan Pada Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

3 37 239

nalisis rasio camel terhadap ekspansi kredit Bank umum swasta nasional devisa dan bank umum swasta nasional non devisa

0 15 129

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode (2010-2014).

0 3 10

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NON DEVISA DENGAN PENDEKATAN CAMELS DAN PENDEKATAN EFISIENSI (PERIODE 2006-2008).

0 0 6

ANALISIS DETERMINAN NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA.

0 1 130

Pengaruh Marko Ekonomi Terhadap Non Performing Loan Bank Swasta Nasional Indonesia Periode 2009-2015 - Ubaya Repository

0 0 2

PENGARUH KONDISI EKONOMI MAKRO DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT TERHADAP NON-PERFORMING LOAN (Studi Kasus pada Bank X)

0 0 15