Indikator Inflasi Inflasi 1. Pengertian Inflasi

35 c. Kebijakan Non-Moneter Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara menaikan hasil produksi, kebijakan upah dan pengawasan harga dan distibusi barang.

F. BI Rate

Menurut situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id, BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas liquidity management di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight PUAB ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI rate apabilaterjadi inflasiyang melampaui batas pada sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan. 36 Dalam hal ini jadwal penetapan dan penentuan BI rate melalui Rapat Dewan Gubernur RDG, yaitu: a Penetapan respons stance kebijakan moneter dilakukan setiap bulan melalui mekanisme RDG Bulanan dengan cakupan materi bulanan. b Respon kebijakan moneter BI rate ditetapkan berlaku sampai dengan RDG berikutnya c Penetapan respon kebijakan moneter BI rate dilakukan dengan memperhatikan efek tunda kebijakan moneter lag of monetary policy dalam memengaruhi inflasi. d Dalam hal terjadi perkembangan di luar prakiraan semula, penetapan stance Kebijakan Moneter dapat dilakukan sebelum RDG Bulanan melalui RDG Mingguan.

G. Kurs

Menurut www.bi.go.id, yang dimaksud dengan nilai tukar adalah nilai tukar satuan uang suatu negara terhadap negara lain. Nilai tukar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat suku bunga dalam negeri, tingkat inflasi, dan intervensi bank sentral terhadap pasar uang jika diperlukan sehingga senantiasa berubah. Menurut Mandala Manurung Prathama Rahardja dalam bukunya Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter 2004:72 “Harga mata uang asing disebut juga 37 sebagai kurs atau nilai tukar, harga suatu mata uang dinilai dengan mata uang lain. Jadi nilai tukar atau harga mata uang asing adalah nilai tukara mata uang suatu negara terhadap suatu mata uang negara lainnya. Exchange Rates nilai tukar uang atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan quotation harga pasar dari mata uang asing foreign currency dalam harga mata uang domestik domestic currency atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing Adiwarman Karim, 2008:157. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional, turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek antarnegara, yang melewati batasbatas geografis ataupun batas-batas hukum. Kurs merupakan salah satu hal terpenting dalam perekonomian terbuka, karena memiliki pengaruh yang besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makroekonomi lainnya. Kurs menggambarkan harga dari suatu mata uang terhadap mata uang negara lainnya, juga merupakan harga dari suatu aktiva atau harga aset asset price Krugman, 2005: 40. Sadono sukirno 2004:197, menjelaskan bahwa kurs valuta asing dapat didefinisikan sebagai nilai seunit valuta mata uang asing apabila ditukarkan dengan mata uang dalam negeri. Dalam ilmu ekonomi nilai tukar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 65 103

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs) Terhadap Profitabilitas(ROA) Bank Umum Swasta Nasional (Studi Empiris Pada 10 BankUmum Swasta Nasional Devisa Terbesar Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-

3 17 147

Responsifitas Kredit Investasi Terhadap Variabel Makroekonomi dan Perbankan Pada Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

3 37 239

nalisis rasio camel terhadap ekspansi kredit Bank umum swasta nasional devisa dan bank umum swasta nasional non devisa

0 15 129

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode (2010-2014).

0 3 10

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL NON DEVISA DENGAN PENDEKATAN CAMELS DAN PENDEKATAN EFISIENSI (PERIODE 2006-2008).

0 0 6

ANALISIS DETERMINAN NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA.

0 1 130

Pengaruh Marko Ekonomi Terhadap Non Performing Loan Bank Swasta Nasional Indonesia Periode 2009-2015 - Ubaya Repository

0 0 2

PENGARUH KONDISI EKONOMI MAKRO DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO KREDIT TERHADAP NON-PERFORMING LOAN (Studi Kasus pada Bank X)

0 0 15