Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Jakarta pada kelas IX A yang terdiri dari 24 siswa dan kelas IX B yang terdiri dari 22 siswa yang turut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Kedua kelas ini diberikan perlakuan yang berbeda, kelas IX A sebagai kelas eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan metaphorical thinking, sedangkan kelas IX B sebagai kelas kontrol mendapatkan perlakuan pembelajaran secara konvensional. Pokok bahasan matematika yang diberikan kepada kedua kelas yaitu Bangun Ruang Sisi Lengkung. Setelah diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas diberikan tes kemampuan penalaran analogi matematik yang sama berbentuk essai yang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda pada soal tes tersebut. Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan penalaran analogi matematik siswa dan membandingkan hasilnya antara kedua kelas tersebut. Analisis data hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol selanjutnya dilakukan setelah data terkumpul. Berikut disajikan analisis data hasil perhitungan akhir tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa setelah pempelajaran diterapkan.

1. Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Kelas

Eksperimen Pada kelas eksperimen, diperoleh hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa memiliki nilai rata-rata mean 61,50; dan nilai tertinggi pada kelas ini yaitu 96 sedangkan terendah 29 dengan simpangan baku 17,43. Dibawah 47 ini adalah data hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa kelas eksperimen dalam bentuk distribusi frekuensi. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Absolut f Relatif Kumulatif 1 29-40 3 12,50 3 2 41-52 4 16,67 7 3 53-64 8 33,33 15 4 65-76 4 16,67 19 5 77-88 3 12,50 22 6 89-100 2 8,33 24 Jumlah 24 100,00 Berdasarkan tabel 4.1, terlihat bahwa nilai paling banyak diperoleh siswa kelas eksperimen terletak pada interval 53-64 yaitu sebesar 33,33. Sedangkan nilai paling sedikit terletak pada interval 89-100 yaitu sebesar 8,33. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata kelas sebanyak 11 orang dengan prosentase 45,83, yaitu pada kelas interval nomor 3, 4, 5 dan 6 pada kelas interval nomor 3, siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata kelas sebanyak 2 orang dengan prosentase sebesar 8,33. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 13 orang dengan prosentase 54,17, yaitu pada kelas interval nomor 1,2 dan 3 pada kelas interval nomor 3, siswa yang memperoleh nilai di bawah rata- rata kelas sebanyak 6 orang dengan prosentase sebesar 25. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan metaphorical thinking mendapat nilai di bawah rata- rata kelas. Penyebaran data hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik kelas eksperimen juga dapat dilihat secara visual pada histogram dan poligon berikut ini: Gambar 4.1 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Kelas Eksperimen Pada tabel 4.1, nilai yang sering muncul terdapat pada batas interval 53-64 dengan jumlah siswa 8 orang. Begitu pula pada gambar 4.1, terlihat bahwa nilai untuk interval paling tinggi secara visual terdapat pada interval 53-64 dengan frekuensi sebanyak 8 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa modus pada kelas eksperimen terletak pada batas interval 53-64. Selain itu, berdasarkan visualisasi histogram kelas eksperimen terlihat puncak mengerucut pada interval 53-64. Hal ini menjelaskan bahwa pengumpulan nilai terjadi pada interval tersebut.

2. Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa Kelas

Kontrol Pada kelas kontrol, diperoleh hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa memiliki nilai rata-rata mean 45,59. Selain itu perolehan nilai tertinggi pada kelas ini yaitu 88 dan terendah 21 dengan simpangan baku 16,42. Berikut data hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik siswa kelas kontrol dalam bentuk distribusi frekuensi di bawah ini. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Absolut f Relatif Kumulatif 1 21-32 4 18,18 4 2 33-44 9 40,91 13 3 45-56 5 22,73 18 4 57-68 1 4,55 19 5 69-80 2 9,09 21 6 81-92 1 4,55 22 Jumlah 22 100,00 Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa nilai paling banyak diperoleh siswa kelas kontrol terletak pada interval 33-44 yaitu sebesar 40,91. Sedangkan nilai paling sedikit terletak pada interval 57-68 dan 81-92 yaitu masing-masing sebesar 4,55. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata kelas sebanyak 9 orang dengan prosentase 40,91, yaitu pada kelas interval nomor 3, 4, 5 dan 6. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 13 orang dengan prosentase 59,09, yaitu pada kelas interval nomor 1 dan 2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang diberikan pembelajaran konvensional mendapat nilai di bawah rata-rata kelas. Penyebaran data hasil tes kemampuan penalaran analogi matematik kelas kontrol juga dapat dilihat secara visual pada histogram dan poligon berikut ini: