Daya Pembeda Instrumen Penelitian

5 Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0. Untuk menerima atau menolak Hipotesis nol, kita bandingkan L0 ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

b. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui apakah data kemampuan penalaran analogi matematik yang diperoleh berasal dari populasi yang variansnya sama homogen atau tidak dilakukan uji-F. Adapun langkah-langkah uji-F adalah sebagai berikut: 13 1 Perumusan hipotesis H : = H 1 : 2 Menghitung nilai F hitung : 3 Menentukan taraf signifikan = 5 4 Menentukan pada derajat bebas db 1 = untuk pembilang dan db 2 = untuk penyebut dimana adalah banyaknya anggota kelas 5 Kriteria pengujian jika maka diterima, artinya varians kedua kelas homogen jika maka ditolak, artinya varians kedua kelas tidak homogen

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, jika sebaran distribusi rata- rata skor kemampuan penalaran analogi matematik kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis 13 Ibid., h. 118. berupa uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan . Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis perbedaan dua rata-rata untuk sampel bebas yang homogen adalah sebagai berikut: 14 1 Merumuskan hipotesis 2 Menghitung harga “t” observasi atau “t hitung ” dengan rumus: 15 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ , dimana: √ 3 Menentukan harga “t tabel ” berdasarkan derajat bebas tertentu db, yaitu: db = n 1 + n 2 - 2 4 Membandingkan harga t hitung dan t tabel dengan dua kriteria: Jika t hitung ≤ t tabel maka hipotesis nihil H diterima Jika t hitung t tabel maka hipotesis nihil H ditolak 5 Kesimpulan pengujian Jika H diterima, berarti tidak ada perbedaan rerata antara variabel Jika H ditolak, berarti ada perbedaan rerata antara variabel Jika kedua kelompok berdistribusi normal namun varians datanya tidak homogen, maka uji rata-rata keduanya dapat menggunakan statistik uji- t’ dengan rumus sebagai berikut: 16 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ , dengan kriteria pengujian: Selanjutnya mencari t tabel dengan taraf signifikansi α = 5. Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. Jika t hitung ≥ t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. Apabila uji normalitas didapat bahwa kelas eksperimen dan atau kelas kontrol tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka dilakukan uji non-parametrik. Adapun jenis uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah 14 Ibid., h. 195. 15 Subana, op. cit., h. 161-162. 16 Kadir, op. cit., h. 200-201. Uji Mann-Whitney Uji U. karena ukuran sampel lebil besar dari 20, maka distribusi sampling U akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata standar error 17 dan = √ Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan: √ Dimana 17 Ibid., h. 275.