Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pemaparan kajian teoritik dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “kemampuan penalaran analogi matematik siswa yang diajar dengan pendekatan Metaphorical Thinking lebih tinggi daripada kemampuan penalaran analogi matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Jakarta yang beralamat di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Matraman, Jakarta Timur, pada kelas IX semester ganjil tahun ajaran 2015 2016 yang dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperiment eksperimen semu. Metode Quasi Eksperiment pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan. 1 Metode ini dilakukan apabila peneliti tidak dapat mengontrol secara penuh faktor lain yang dapat mempengaruhi variabel penelitian dan peneliti tidak dapat membuat ketentuan pembagian subjek, maka diperbolehkan menggunakan subjek sebagaimana adanya. Dalam pelaksanaannya, diperlukan dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Radomized Subjects Post- Test Only Control Group Design. Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yang dipilih secara acak yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metaphorical Thinking. Sedangkan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Berikut merupakan tabel dengan rancangan penelitian Radomized Subjects Post-Test Only Control Group Design: 2 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, cet. VIII, h. 59. 2 Juliansyah Noor, Metode Penelitian, Jakarta: Kencana, 2012, h. 116. 34 Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian Grup Variabel Terikat Postes R Eksperimen X O 1 R Kontrol - O 2 Keterangan : R : Random X : Perlakukan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu pembelajaran dengan pendekatan metaphorical thinking O 1 : Hasil Posttest kemampuan penalaran analogi matematik siswa kelas eksperimen O 2 : Hasil Posttest kemampuan penalaran analogi matematik siswa kelas kontrol

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. 3 Sedangkan pada penelitian ini hanya dilakukan terhadap sekelompok anggota populasi yang mewakili populasi. Sekelompok yang mewakili populasi ini yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan daripadanya disebut sampel. 4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 5 Jakarta. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel acak klaster Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan dengan merandom kelas. Teknik ini mengambil dua kelas dari tiga kelas yang tersedia yaitu kelas IX- A, IX-B dan IX-C. Satu kelas terpilih yaitu kelas IX-A dengan jumlah siswa 24 orang dijadikan kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan metaphorical thinking, dan kelas yang satu lagi yaitu kelas IX-B dengan jumlah siswa 22 orang dijadikan kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. 3 Sukmadinata, op. cit., h. 250. 4 Ibid.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari hasil posttest kedua kelompok sampel yang diberikan tes kemampuan penalaran analogi matematik yang sama, yang dilakukan pada akhir pokok bahasan materi yang telah dipelajari. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor kemampuan penalaran analogi matematik siswa. Tes kemampuan penalaran analogi matematik diberikan kepada kelas eksperimen yaitu kelas IX-A yang diterapkan dengan pendekatan Metaphorical Thinking dan kelas kontrol yaitu kelas IX-B yang diterapkan dengan pembelajaran konvensional. Tes kemampuan penalaran analogi matematik yang diberikan terdiri dari 6 butir soal berbentuk essai dengan pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa tes akhir posttest untuk mengukur kemampuan penalaran analogi matematik siswa. Intrumen tes tersebut diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung sebanyak 6 butir soal berupa tes essai, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut sama. Pedoman penskoran diperlukan untuk memperoleh data kemampuan berpikir analogi matematik siswa pada tiap butir soal. Adapun kriteria penskoran kemampuan penalaran analogi matematik yang digunakan diadaptasi dari penelitian Samsul Ma’arif 5 seperti pada Tabel 3.2 berikut ini: 5 Risqi Rahman dan Samsul Maarif, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery terhadap Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK Al-Ikhsan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat ”, Infinity, Vol. 3, No.1, Februari 2014, h. 45.