Tabel 21. Nilai Mean tingkat kepentingan yang diharapkan, kinerja
aktual dan nilai Gap faktor-faktor manajemen pengetahuan
dari Gap terbesar ke Gap terkecil
No. Faktor-Faktor Mean Tingkat
Kepentingan yang
Diharapkan Mean Tingkat
Kinerja Aktual Gap
1. Pengukuran kinerja
4,1211 3,6026
0,5185
2. Kepemimpinan dalam institusi
4,1389 3,6211 0,5178
3. Pemberdayaan pegawai
4,2505 3,7432
0,5073 4. Benchmarking
3,8877 3,3930
0,4947 5. Struktur
pengetahuan 3,9684
3,4877 0,4807
6. Pengungkitan kompetensi
4,2442 3,7789
0,4653 7. Sistem
informasi 4,2358
3,7811 0,4547
8. Penghapusan batasan organisasi
3,9632 3,5237 0,4395
9. Budaya pengetahuan
4,0442 3,6126
0,4316 10. Kepercayaan
4,0042 3,6274
0,3768 11. Otonomi
pegawai 3,7474
3,3842 0,3632
12. Penilaian 3,9389
3,6400 0,2989
13. Perhatian 4,1474
3,8772 0,2702
Perbedaan yang paling besar antara tingkat kepentingan yang diharapkan dengan tingkat kinerja aktual terlihat pada faktor pengukuran
kinerja dengan nilai gap sebesar 0,5185. Faktor pengukuran kinerja dalam institusi telah diterapkan dengan baik, dilihat dari nilai meannya sebesar
3,6211. Namun, menurut tenaga kependidikan hal ini penting diterapkan bahkan hampir dirasa sangat penting bagi pegawai karena keberhasilan
manajemen pengetahuan tidak lepas dari peran pengukuran kinerja yang efektif dan adil agar dapat melihat produktivitas kerja pegawainya setiap
periode tertentu. Pengukuran kinerja yang efektif, adil dan transparan dapat dijadikan
sebagai motivasi oleh pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu, dengan adanya pengukuran yang objektif diharapkan dapat menumbuhkan
rasa keadilan sehingga pegawai tidak dibeda-bedakan baik menurut gender, golongan, latar belakang dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan
menumbuhkan rasa kenyamanan kepada pegawai dan nantinya akan mempengaruhi suasana dalam bekerja.
Faktor yang memiliki gap paling kecil adalah faktor perhatian. Kecilnya nilai gap pada faktor ini dikarenakan apa yang menjadi harapan
pegawai dengan nilai mean sebesar 4,1474 tidak terlalu jauh berbeda dengan
apa yang telah terealisasi dengan nilai mean sebesar 3,8772. IPB telah menerapkan dengan baik bentuk perhatian yang tercermin dari pegawai-
pegawainya yang saling mengenal satu sama lain, pemimpin pun juga mengenal pegawai-pegawainya bahkan sampai mengetahui keluarganya.
Selain itu, IPB juga mengedepankan rasa kekeluargaan sehingga bentuk perhatian pun telah tertanam di masing-masing diri tenaga kependidikan
IPB. Kesenjangan yang terjadi di IPB salah satu alasannya adalah karena
IPB masih tergolong baru dalam menerapkan manajemen pengetahuan sehingga dapat disimpulkan bahwa wajar terjadinya kesenjangan antara
pentingnya yang dirasakan dengan apa yang telah diterapkan. Alasan ini hampir sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Chong 2005 pada
perusahaan ICT Malaysia yang belum melebihi 5 lima tahun menerapkan manajemen pengetahuan sehingga di perusahaan ini juga terjadi kesenjangan
antara tingkat kepentingan yang diharapkan dengan kinerja yang terealisasi. Selain itu, gap juga terjadi karena masih terdapat hambatan-hambatan untuk
melaksanakan program manajemen pengetahuan dengan skala penuh.
4.6. Analisis Faktor