secara efektif pengetahuan-pengetahuan itu tanpa pengalaman terus menerus, menerapkan pengetahuan tersebut dan mengakumulasi hasil
pembelajarannya dalam bentuk pengetahuan baru yang berkualitas. Apabila keahlian-keahlian yang ada di organisasi dikombinasikan menjadi
kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa atau proses dengan kualitas prima, maka kombinasi keahlian itu disebut sebagai kapabilitas
organisasi. Proses inilah yang menjadi suatu hierarki pengetahuan menurut Liebowitz dan Beckam. Adapun struktur hierarki pengetahuan tersebut dapat
dilihat dari gambar berikut :
Gambar 1. Hierarki pengetahuan Liebowitz dan Beckam dalam
Munir, 2008
2.1.1 Data, Informasi dan Pengetahuan
Pemahaman antara data, informasi, dan pengetahuan lebih mudah diperoleh bila dilihat dari nilai hierarkinya. Data pada dasarnya berupa
simbol-simbol, fakta-fakta, angka-angka, grafik, peta, atau hasil observasi. Informasi adalah data yang telah ditambahkan makna tertentu. Informasi
merupakan kumpulan data yang terkait dengan penjelasan, interpretasi, yang Kapabilitas Organisasi
Simbol Data
Informasi Pengetahuan
Keahlian
ada hubungannya dengan materi atau objek, peristiwa, atau proses tertentu. Data berubah menjadi informasi ketika data telah melalui
pengkategorisasian, penyaringan, atau penyusunan. Adapun pengetahuan, yaitu informasi yang telah dievaluasi, disusun dan dikelola serta diberi
tujuan Sangkala, 2007. Perbedaan antara data, informasi dan pengetahuan terletak pada
masalah derajat kedalamannya. Pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang lebih mendalam dibandingkan informasi, apalagi data.
Menurut Maholtra dalam Munir 2008 pengetahuan berasal dari informasi, seperti informasi berasal dari data. Apabila informasi menjadi
pengetahuan, manusia harus melakukannya secara virtual. Adapun cara transformasi informasi menjadi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
seperti berikut : 1.
Pembandingan comparison, yaitu membandingkan situasi saat ini dengan situasi yang pernah dihadapi dulu.
2. Konsekuensi consequences, yaitu membicarakan dampak yang
disebabkan oleh informasi yang baru diterima terhadap keputusan yang diambil.
3. Hubungan connection, yaitu hubungan antara informasi mengenai hal-
hal pada waktu lalu dengan informasi mengenai suatu hal yang baru dimiliki.
4. Percakapan conservation, yaitu pendapat dan pandangan orang-orang
akan informasi yang didapat.
2.1.2 Komponen Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil pembelajaran dalam menghadapi suatu masalah yang unik dalam situasi dan kondisi yang unik pula. Oleh karena
itu, pemahaman mengenai pengertian pengetahuan perlu ditingkatkan dengan cara mengetahui komponen-komponen kunci dari pengetahuan.
Menurut Devenport dan Prusak dalam Munir 2008, komponen kunci dari pengetahuan terdiri atas pengalaman, kebenaran, penalaran, petunjuk-praktis
rule-of-thumbs, nilai-nilai, serta keyakinan belief.
1. Pengalaman Experience
Pengalaman merujuk pada apa yang pernah dilakukan dan apa yang pernah dialami di masa lalu. Pengetahuan terus berkembang
melalui pengalaman, pelatihan, buku-buku yang dibaca, nasihat-nasihat mentor dan pembelajaran informal di dalam maupun di luar organisasi.
Pengalaman memberikan perspektif historis dalam memandang dan memahami suatu situasi yang baru.
2. Kebenaran mendasar Ground Truth
Kebenaran mendasar merujuk pada mengetahui apa yang benar- benar terjadi dan apa yang tidak terjadi. Dengan menghadapi berbagai
kebenaran mendasar selama menjalani kehidupan, manusia terus mengubah pengetahuannya.
3. Penalaran Judgement
Pengetahuan dapat membuat manusia menalar dan memodifikasi pengetahuan yang telah dimiliki sebagai respon terhadap situasi dan
informasi-informasi baru yang diperoleh. 4.
Petunjuk-praktis Rule of Thumb dan Intuisi Intuition Petunjuk praktis adalah tindakan manusia yang terbentuk dan
berkembang dari pengalaman coba-coba dan observasi dalam waktu panjang. Hal ini akan membentuk solusi jalan pintas untuk masalah-
masalah baru yang mirip dengan masalah-masalah terdahulu yang telah pernah berhasil dipecahkan. Sedangkan intuisi adalah keahlian-keahlian
yang telah dipadatkan, sulit dipisah-pisahkan karena seolah-olah telah menjadi kesatuan.
5. Nilai-Nilai Value dan Keyakinan Belief
Nilai-nilai serta keyakinan orang-orang yang berada di dalam dan luar organisasi sangat mempengaruhi pengetahuan organisasi. Hal ini
disebabkan karena nilai-nilai serta keyakinan mempengaruhi pemikiran dan tindakan manusia.
2.1.3 Jenis-Jenis Pengetahuan